Dwi Agus Sumarno For Pekanbaru 1, Maju Bersama Rakyat

Ahad, 28 Februari 2016

Kadis Ciptada Riau Dwi Agus Sumarno menantu Annas Maamun terpidana korupsi kasus suap alih fungsi hutan

RADARPEKANBARU.COM-Kadis Ciptada Riau Dwi Agus Sumarno menantu Annas Maamun terpidana korupsi kasus suap alih fungsi hutan, pastikan keseriusanya maju Pilwako Pekanbaru. Pihaknya telah konsultasi ke lima pakar untuk membuat visi-misi pencalonan.

Serius maju jadi Calon Walikota Pekanbaru (Cawako) Kadis Ciptada Riau Dwi Agus Sumarno Konsultasikan Visi Misi dengan 5 pakar di Riau. Yaitu, Prof Rusdi Ilyas, DR. Indra Maxaxai, Ir Mardianto Manan MT, Ir Nasrul Efendi MT dan DR Ir Tengku Munzir MT. Intinya konsultasi tersebut untuk memohon pendapat dalam melangkah membangun masyarakat dan daerah kedepan.

"Maksud dan tujuan kita mengkonsultasikan ini, agar visi misi yang kita bawa ini sesuai dengan harapan masyarakat dan juga untuk perubahan dan perkembangan Pekanbaru kedepan," Kata Dwi Agus Sumarno usai pertemuan dengan enam pakar Riau akhir pekan lalu di Hotel Alfa Pekanbaru, kemarin.

Adapun Visi Misi yang dikonsultasikan tersebut, kata Dwi adalah, terwujudnya kota modern yang berbudaya melayu, humanis, sejahtera, dan pemerintahan yang berorientasi pelayanan publik berlandaskan nilia-nilai religius. Dimana, dalam konsultasi yang berjalan lebih kurang 3 jam itu mendapat respone positif dari 5 Pakar yang hadir, dan banyak mendapat banyak masukan.

"Secara keseluruhan mereka merespon dengan baik. Dan mereka juga memberikan tambahan agar lebih tepat dalam pelaksanaan kedepan," ujar Dwi.

Sementara itu, Prof Rusdi Ilyas, mengatakan, misi misi yang disampaikan Dwi Agus Sumarno tersebut dinilai cukup baik. Namun masih ada kekurangan. Diantaranya, dalam pemograman yang harus bisa diterapkan dalam jangka waktu kewenangan.

"Visi Misi itu harus terprogram dengan baik, karena itu wajib dilaksanakan kedepanya. Untuk itu kita berharap visi yang dibuat ini harus bisa tuntas dalam kurun waktu lima tahun sesuai kewenangan jabatan," ujar Pakar Ekonomi Riau itu. Hal senada juga disampaikan, Ir Nasrul Efendi MT Pengamat perkotaan, jika dalam visi misi itu, harus ada pendalaman dan mengenali permasalah daerah dan masyarakat. Seperti permasalahan bencana yang saat ini terus terjadi di daerah terutama Kota Pekanbaru.

"Ini harus ditegaskan Dwi dalam visi misi, agar masyarakat bisa memahami tujuan dan juga seperti apa program yang akan didukung masyarakat itu kedepanya," kata Nasrul. Sedangkan dari faktor hukum, yang disampaikan DR. Indra Maxaxai, mengatakan, dalam visi misi ini, Dwi juga harus mengedepankan penguatan terhadap penyelenggaraan kenegaraan, dan sejauh mana program untuk daerah dan masyarakat kedepanya, dengan catatan sesuai dengan target atau jangka waktu kepemimpinan 5 tahun yang sudah disampaikan sebelumnya.

"Kita sangat mendukung konsultasi yang dilakukan bapak Dwi ini, untuk itu kita juga merasa terpanggil untuk memberikan masukan. Dan ini juga bisa dilakukan para calon lain, agar apa yang dituju kedepan labih baik," kata Maxaxai.

Disisi lain di tempat yang sama, pengamat ekonomi bisnis atau usaha DR Ir Tengku Munzir MT juga menyampaikan, jika dalam visi misi itu, Dwi juga harus menegaskan perekonomian bisnis kedepan, karena bisnis maupun usaha itu juga merupakan kewajiban bagi satu daerah dalam menarik investor.

"Jika investor terus tumbuh, secara otomatis lapangan kerja untuk masyarakat. Sehingga dengan sendirinya kemajuan Kota itu akan berjalan sendirinya. Apa lagi saat ini sudah masuk MEA," jelasnya.

Sementara itu, Ir Mardianto Manan MT yang juga pengamatan Ppperkotaan, menyampaikan sangat mengapresiasi konsultasi yang dilakukan Dwi pada pakar-pakar di Riau. karena, selain menghasilkan yang positif juga akan menjadi acuan bagi pengamat kedepan. Karena pengamat bisa mendapat bahan untuk mempertanyakan jika kedepanya tidak terlaksana bagi yang membuat visi misi.

"Secara otomatis kita akan bisa memantau terus apa yang telah diselenggarakan. Jika tidak sesuai kita akan buka kembali hasil konsultasi ini dan menyampaikan pada yang bersangkutan," ujar Mardianto.

Lebih jauh kata mardianto, kegiatan yang diselenggarakan Dwi Agus Sumarno tersebut, merupakan langkah yang sangat bagus, karena mau berkonsultasi sebelum berbuat. Kalau bisa hal ini tidak hanya dilakukan Dwi tapi juga bagi calon-calon pemimpin lainya. Baik kabupaten/kota maupun Provinsi.

"Kalau tidak salah ini baru yang pertama kali dilakukan calon pemimpin untuk berkonsultasi visi misi di Riau. Mudah-mudahan juga menjadi acuan bagi calon lainya, karena ini bukan merupakan politik tapi dalam meminta pendapat," tutur Marfianto.(radarpku)