Akibat Banjir Ribuan Orang Terserang Penyakit Kulit di Kuansing

Sabtu, 20 Februari 2016

Ilustrasi-Penyakit Kulit

RADARPEKANBARU.COM- Sebanyak 1.030 warga sakit akibat menjadi korban terdampak bencana banjir di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.
         
"Kami menerima laporan dan menangani 860 kasus penyakit kulit dan 170 diare," kata Kepala Dinas Kesehatan Kuantan Singingi Dr Reza Tjahyadi di Teluk Kuantan, Jumat.
         
Ia mengatakan, baru dua bulan Kuansing di serang banjir bandang, sejumlah puskesmas, pustu dan rumah sakit sudah menangani ribuan warga yang terserang penyakit, namun demikian sebaiknya masyarakat juga dapat menjaga kebersihan lingkungan.
         
Masyarakat harus tetap mendapatkanpelayanan optimal, karena itu tim akan memberikan yang terbaik sehingga korban akan terlayani secara baik hingga kesehatan bisa pulih kembali, jika ada warga yang terserang penyakit diare misalnya sebaiknya segera melaorkan untuk mendapatkan perawatan..
         
"Kami optimis semua akan dapat diselesaikan," sebutnya.
         
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM) Dinas Kesehatan Kuansing Dr Detri Elvira menyebutkan, setia datang banjir dapat diyakini masyarakat terserang berbagai penyakit baik itu gejala gatal - gatal maupun kudis dan demam hingga harus mendapatkan perawatan serius.
         
"Semua jajaran Dinkes diminta untuk melayani masyarakat berobat," ujarnya.
         
Dari 1.030 kasus penyakit yang ditimbulkan tersebut, terdiri dari penyakit kulit, terdapat 860 kasus dan diare mencapai 170 kasus dengan terdata menunjukan kasus tertinggi berada di Kecamatan Pangean dan disusul oleh Kuantan Mudik.
         
Pihak Dinkes menyedikan posko kesehatan, jika ada warga yang terserang gejala penyakit bisa datang langsung ke posko ataupun puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
         
"Jika ada warga terserang penyakit tidak bisa ditanggulangi oleh Puskesmas maka bisa dirujukan ke RSUD," ujarnya.
         
Selain itu, biasanya banjir hingga bulan Maret 2016, diminta masyarakat tetap waspada, menjaga kesehatan dan kebersihan rumah maupun lingkungan agar gejala penyakit dapat diminimalisir.
         
Ditambahkan Detri, banjir itu setiap tahun datang, masyarakat sudah biasa menerima tamu itu, hanya saja warga terserang penyakit setiaptahun jumlahnya berbeda.(radarpku)

 

 

Sumber : Antara