Penjaringan Balon Bupati dari PDIP Kampar 2017 Pakai "Ompa Bidin"

Senin, 15 Februari 2016

Partai PDIP Biasanya Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Idealisme

RADARPEKANBARU.COM-Hingga saat ini telah tiga orang bakal calon bupati dan satu orang bakal calon wakil bupati yang mengambil formulir pendaftaran di PDIP Kampar. 
 
Demikian diungkapkan Wilham Murdianto ,sekretaris Panitia Penjaringan, Bakal Calon Bupati dari PDIP Kampar, sebagaimana diposting dihalaman akun FBnya,senin (15/2/2016).
 
 
"Adapun Balon Bupati tsb adalah Ibrahim Ali, Muhammad Amin, dan Zulfadil. Sedangkan Balon Wabup adalah Erianto Bachtiar.Tahapan pendaftaran masih berjalan hingga 24 Februari nanti,"tulis Wilham.
 
Ongkos Politik Memang Mahal.
 
Tanpa ompa bidin mustahil bisa diusung partai, sekedar untuk menjelaskan ke pembaca,"ompa bidin" menurut istilah kontraktor di Kedai Kopi pasar bawah Bangkinang, semacam istilah sebutan pengganti sebutan untuk duit.
 
 
Mari kita lupakan itu (ompa bidin), beralih ke PDIP. Diam-diam Tim penjaringan bakal calon Bupati Kampar 2017 dari partai Moncong Putih Kampar pungut biaya terhadap para pendaftar.
 
Belum apa-apa para kandidat ini diduga telah di 'peras' oleh oknum kader PDIP Kampar. Padahal dari awal PDIP mengaku tidak memungut biaya sepeserpun untuk mendaftar sebagai Balon Bupati yang akan diusung PDIP.
 
 
Informasi ini didapat dari narasumber orang dalam sesama Kader PDIP, menelusuri hal ini Radar Pekanbaru melakukan investigasi ke sejumlah kandidat yang telah mendaftar. 
 
Radar mendapat informasi yang mengejutkan ternyata benar adanya pungutan tidak resmi dari PDIP.
 
" Isi formulir lengkapi biodata dan setelah itu bayar uang Rp.10 juta" kata sumber Radar inisial IA.
 
Bohongi Publik.
 
Sebagaimana diberitakan sebelumnya setahun lagi atau Februari 2017 mendatang, Kampar akan mengadakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. Meski masih tergolong lama, DPC PDI Perjuangan Kampar sudah dari awal membuka penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar 2017-2022 dan tidak dipungut biaya.
 
Proses penjaringan ini paling pertama di antara partai-partai lain. Namun, PDIP Kampar malah menilai penjaringan tersebut sudah telat. "Kalau berdasarkan intruksi dari DPP, penjaringan harus sudah dimulai 12 bulan sebelum pendaftaran bakal calon (ke KPU)," ujar Sekretaris Panitia Penjaringan, Wilham Murdianto dalam konperensi pers di Sekretariat DPC PDIP Kampar, sebagaimana dikutip Radar pekanbaru dari tribunpekanbaru.com,senin (1/2/2016).
 
Wilham menyebutkan, penjaringan dimulai 10 Februari dan ditutup 24 Februari 2016. Pengambilan formulir dapat dilakukan setiap hari di Sekretariat. "Pengambilan formulir tidak bisa diwakilkan. Harus langsung balon (bakal calon) sendiri yang datang ke sekretariat," tandasnya. Bakal calon berpasangan juga akan dilayani dalam pengambilan formulir.
 
Wilham menjelaskan, setiap pendaftar harus membawa syarat sesuai syarat calon kepala daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah. Bagi pendaftar yang memenuhi syarat, kata dia, panitia selanjutnya melakukan verifikasi kelengkapan.
 
"(Hasil verifikasi) selanjutnya diplenokan DPC. Nantinya DPC akan menentukan nama-nama yang akan dikirim ke pusat," jelas Wilham. Ia menegaskan, penjaringan sama sekali tidak dipungut biaya. 
 
Sebagai catatan Radar pernyataan Wilham sangat kontras dengan Fakta yang terjadi, hal ini sangat mengusik kepercayaan masyarakat, artinya telah terjadi dugaan pembohongan publik oleh partai sekelas PDIP yang mulai naik daun di Kampar.(radarpku)