Menurut Dedi Suheri Tudingan LSM Dubalang Kampar Minta Uang Kepada Kades Didapat dari Repol

Sabtu, 06 Februari 2016

Anggota DPRD Kampar, Repol,SAg

RADARPEKANBARU.COM -  Anggota LSM Dubalang Kampar meradang, sebab mereka tak terima statement salah seorang anggota DPRD Kampar Dedi Suheri, yang menyebut organisasi Dubalang Kampar meminta uang kepada para Kepala Desa sebesar Rp 5,4 juta yang ditulis disalah satu media online.

Karena statement itu salah seorang anggota LSM Dubalang Kampar, Eka Sumahamid menegaskan agar Dedi Suheri untuk mempertanggung jawabkannya.

"Atas dasar apa Dedi Suheri mengeluarkan statement seperti itu kalau memang benar adanya kami akan pecat anggota Dubalang Kampar yang melakukan hal itu, namun apabila tidak terbukti statemen ini sangat tendensius," tegasnya.

"Perlu kami sampaikan tidak pernah Dubalang Kampar meminta uang kepada Kepala Desa, maka jangan hanya mengeluarkan statement sembarangan," ujarnya.
 
Diceritakannnya karena statement itu beberapa orang anggota Dubalang Kampar mencoba mendatangi kantor DPRD Kampar pada Kamis (28/1/2016) lalu untuk menemui Dedi Suheri  meminta klarifikasi namun tidak berhasil.

Lalu pada sore harinya (Kamis-28-1-red) Eka menyebutkan HP-nya berdering ternyata nomor contack Dedi Suheri dan terjadi percakapan panjang.

"Dalam percakapan itu Dedi Suheri malah menantang dan menyuruh saya mengumpulkan seluruh anggota Dubalang Kampar untuk berantam," ucap Eka.

Menurut pengakukan Eka bukan sampai disitu saja bahkan Dedi Suheri sempat mengeluarkan kata-kata kotor, yang tidak mencerminkan sebagai wakil rakyat. "Ia bercarut dan memaki-maki hingga berulang kali mengeluarkan kalimat amak ang (Ibu kau) dan  ayah (Bapak Kau) ang,  dengan nada tinggi," ujar Eka.

Atas sikap yang tidak mencerminkan sebagai seorang wakil rakyat, Eka meminta agar Dedi Suheri untuk mengklarifikasinya. "Agar kita tahu apa benar statement itu benar adanya kalau memang benar mana buktinya jangan pandai mengeluarkan statement saja," jelas Eka.

Kepada masyarakat Eka menghimbau agar tidak terpengaruh oleh statemen orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang hanya membuat kegaduhan.

Menanggapi hal ini Dedi Suheri kepada wartawan, Ahad malam (31/1/2016) manyatakan bahwa ia sama sekali tidak takut atas tindakan-tindakan yang dilakukan oleh anggota Dubalang Kampar. "Saya sedikitpun tidak takut, ini cara-cara preman sampai-sampai mencari saya hingga ke gedung DPRD Kampar, kalau memang ada permasalahan kan bisa  dibicarakan baik-baik dan buat janji lakukan pertemuan dan perlu diingat saya ini mantan preman," ucapnya.

Ia membenarkan juga sempat menghubungi Eka Sumahamid sebab sebelumnya ia mendapat kabar dari seseorang bahwa rumahnya akan dikepung. "Mendapat kabar seperti itu jelas saya emosi dan panik lalu menghubungi dan memaki-maki Eka sebab waktu itu saya berada di Jakarta urusan dinas, sementara nyawa keluarga saya terancam maka keluarlah kata-kata kotor yang saya sampaikan kepada Eka," tegasnya.

Karena adanya isu ancaman tersebut sampai-sampai rumahnya harus dijaga oleh Satgas PDI-P dan warga. "Bahkan karena keselamatan saya terancam ketika tiba dibandara Pekanbaru saya dijemput dan dikawal oleh Satgas,"ucapnya.

Ditambahkannya bahwa secara pribadi ia tidak punya masalah dengan Eka Sumahamid dan sama sekali tidak kenal dengan Eka.

Mengenai statemen bahwa Kades dimintai uang sebesar Rp. 5.4 juta ia menyatakan bahwa informasi itu ia dapatkan dari salah seorang anggota DPRD Kampar Repol. "Terkait hal ini silahkan hubungi langsung saudara Repol karena dia punya datanya," ungkapnya.

Disampaikannya mengenai statemen Facebook pribadinya dan ditulis media online tersebut ia menegaskan sama sekali tidak tahu dan tanpa koorfinasi terlebih dahulu dengan dirinya. "Sama sekali tidak ada koonfirmasi dengan saya, namun sebagai wakil rakyat sesuai amanah undang-undang  salah satu tugas saya adalah sebagai kontrol kebijakan pemerintah kalau memang kebijakan itu pro rakyat kita dukung tapi kalau hanya untuk menyengsarakan rakyat apalagi sampai minta uang kepada Kades tentu perlu kita pertanyakan," tuturnya. (radarpku)

Sumber : suarakampar.com