Sedihnya Nasib Ibu Ini, Anak Perempuan di Pekanbaru Tega Bacok Ibu Kandungnya Pakai Parang

Sabtu, 23 Januari 2016

Tersangka Pipi (kiri) dan korban Ida Rita (kanan) saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Tenayan Raya, Pekanbaru, Rabu (20/1/2016). Ibu anak ini terlibat perselisihan yang berujung pembacokan.

RADARPEKANBARU.COM-Setiap agama melarang seorang anak untuk melawan kepada kedua orang tua, mereka wajib menghormatinya, tidak boleh bersikap kasar terhadap mereka.

Misalnya Islam, merang keras seseorang melukai perasaan kedua orang tua, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

“Bahawasanya Allah mengharamkan ke atas kamu semua menderhakai ibu dan menanam hidup anak-anak perempuan, sebagaimana Tuhan mencegahmu untuk menahan pemberian yang perlu diberikan dan Allah tidak menyukai kata-kata yang sia-sia dan membanyakkan pertanyaan dan menyia-yiakan harta.” – Riwayat Bukhari.

“Tiga perkara tiada bermanfaat, lagi bersertanya sesuatu pun iaitu menyengutui Allah SWT dengan sesuatu, mendurhakai ibu bapa dan lari dari medan pertempuran.”– Riwayat Thabrani.

“Dua kejahatan yang dibalas oleh Allah di dunia ini iaitu zina dan derhaka kepada ibu bapa.”– Riwayat Thabrani.

Artinya anak-anak yang durhaka akan menerima hukuman yang setimpal dari Allah sejak mereka di dunia, mereka akan kehilangan kemerdekaan hati dan rasa bersalah akan sering menghantuinya. Sementara di akhirat juga mereka akan mendapat hukuman yang setimpal.

Di Pekanbaru ada seorang anak tega melukai hati ibunya, sang anak tega mengayunkan senjata tajam kepada ibu kandungnya, yang pasti Ibu malang itu terluka secara fisik dan hatinya.

Anak  durhaka jutru mencari pembenaran dengan alasan tak terima dituduh selingkuh oleh sang ibu. Dialah Desri alias Pipi (27),ia tega membacok ibu kandungnya sendiri, Ida Rita (50). Peristiwa berdarah tersebut terjadi disebuah rumah di Jalan Mawar 2 Kampung Baru Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Rabu (20/1/2016) siang.‎

Pipi mengaku tersulut emosi karena ibunya itu menuduhnya telah selingkuh dengan bapaknya sendiri. Dirasuki amarah, pelaku kemudian mengambil parang dari dapur kemudian mengayunkannya ke korban yang notabene ibunya sendiri.

Ayunan parang dari tersangka sempat ditangkis oleh sang ibu malang itu. Akibatnya tangan korban mengalami luka serius.

Perlawananpun terjadi,tidak mau hanya menjadi objek kekerasan dari anak kanungnya, Sang ibu (korban) pun berupaya melakukan perlawanan dengan memukul kepala anaknya (tersangka) dengan kayu.

Pukulan tersebut tepat mengenai kepala tersangka. Keduanya pun baku hantam dan kemudian dilerai oleh warga sekitar.

Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Indra Rusdi membenarkan informasi peristiwa tersebut. Menurutnya korban dan tersangka sudah mendapat perawatan dan menjalani pemeriksaan di mapolsek.

"Pembacokan terjadi dipicu oleh rasa kesal tersangka pada korban yang adalah ibunya sendiri. Korban menyebutkan tersangka sudah melakukan perselingkuhan dengan bapaknya kandungnya sendiri. Tidak terima, tersangka mengambil parang dan melukai korban," ujar Indra, Kamis (21/1/2016) siang.

Sampai kini, polisi masih memeriksa intens tersangka Pipi. Polisi juga menyita parang yang dipakai oleh tersangka. ***


Editor : Alamsah,SH