Pertumbuhan Seluler di Indonesia Melambat

Senin, 18 November 2013

Pengguna Seluler

Pekanbaru (RadarPekanbaru.com) - Industri telekomunikasi di Indonesia mulai memasuki titik jenuh. Tercatat, hanya lima juta pelanggan seluler baru yang berhasil diakuisisi 10 operator dalam tiga bulan terakhir.

Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hingga kuartal ketiga 2013, nomor seluler yang beredar di pasaran tercatat telah melampaui jumlah penduduk dengan angka 290 juta nomor.

Jenuhnya industri seluler juga bisa terlihat dari laporan keuangan operator. Telkomsel dan Indosat, misalnya. Jika dilihat dari laporan keuangan terakhir, Indosat kehilangan sekitar 2,7 juta pelanggan, sementara Telkomsel 2,813 juta pelanggan dibandingkan kuartal kedua 2013.

Mengutip data Ericsson Mobility Report yang diterbitkan November 2013, secara global terdapat 6,6 miliar pengguna seluler secara global dimana 113 juta diantaranya pengguna baru. Sekitar 25%-30% merupakan pengguna berbasis smartphone.

China memimpin penambahan pelanggan baru sebanyak 30 juta nomor. Disusul India 10 juta, Bangladesh 6 juta, dan Mesir 4 juta. Diperkirakan pada 2019 akan ada sekitar 9,3 miliar pengguna seluler dimana sekitar 60% atau 5,6 miliar mengandalkan smartphone.

Demi mendukung penggunaan smartphone yang haus data, jaringan berbasis 3G WCDMA/HSPA disebut Ericsson akan menjangkau 90% populasi pada 2019. Sementara 65% dari populasi dunia nantinya akan dilayani 4G/LTE.

"Tumbuhnya penggunaan smartphone memang cepat sekali. Salah satu pendorong adalah pengguna dari China dan negara berkembang dimana banyak produk dengan harga terjangkau," papar Senior Vice President and Head of Strategy Ericsson, Douglas Gilstrap.