Kasus Akper Sri Bunga Tanjung Dumai, Dibangun Pakai Uang APBD Diam-diam Jadi Milik Pribadi

Selasa, 19 Januari 2016

Agus Widayat

RADARPEKANBARU.COM-Polda Riau dan Kejati diminta mengusut tuntas kasus kepemilikan Akper Sri Bunga Tanjung, Dumai. Akper itu awalnya dibangun dengan dana APBD namun kemudian berpindah tangan menjadi milik sebuah yayasan.

Pihak Kepolisian Daerah (Polda) dan Kejaksaan Tinggi Riau diminta mengusut kepemilikan Akademi Perawat (Akper) Bunga Tanjung Dumai. Pasalnya, dari sejak berdirinya tahun 2002, Akper tersebut dibangun dan selalu mendapatkan kucuran Anggaran Belanja Pendapatan Daerah (APBD) Kota Dumai. Tetapi diam-diam, kini aset tersebut sudah menjadi milik pribadi mengatas namakan sebuah yayasan, yang mana mantan Wakil Walikota (Wawako) Dumai, Agus Widayat berada di dalamnya.

Soal dugaan pemindahan aset Akper Bunga Tanjung Dumai itu pernah ditanyakan anggota DPRD setempat. Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (19/1/16), Ketua DPRD Dumai ketika itu Ilyas Labai pernah melayangkan surat kepada Walikota Dumai dan juga pihak yayasan AKPER Bunga Tanjung terkait status aset tersebut. Tetapi Walikota maupun pihak yayasan tidak pernah datang.

Direktur Eksekutif Indonesian Monitoring Development (IMD) R Adnan saat berbincang soal sejumlah kasus dugaan korupsi yang terkait dengan Kepala Daerah di Riau, menyatakan kasus pemindahan aset Pemko Dumai itu termasuk salah satunya.

"Pihak penegak hukum mesti mengusut kasus ini. Ini sudah pelanggaran berat. Kalau dia sekarang menjadi aset yayasan, harus dijelaskan asetnya dari mana, tanah dan segala macamnya? Kapan pelepasan aset Pemko Dumai,'' tukasnya.

Apalagi, tambah Adnan, dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang sangat kental, karena ketua yayasan tidak lain, wakil walikota ketika itu, Agus Widayat. "Dia kan pejabat negara. Mesti sebagai pejabat negara dia tidak mengutamakan kepentingan kelompok, golongan apalagi diri pribadi. Yang lebih aneh lagi, DPRD Dumai sudah meminta untuk hearing, tapi sampai sekarang dia (Agus Widayat, Red) tidak datang. Tetapi koq tidak ditindaklanjuti,” pungkas Adnan lagi.(*)


Riauterkini