Astaga,,,Alergi Kacang, Gadis 14 Tahun Ini Meninggal Usai Makan Satai

Jumat, 27 Desember 2013

Foto : Daily

Dublin, (radarpekanbaru.com)- Seorang gadis berusia 14 tahun mengalami sesak napas setelah memakan satai berbumbu kari yang ternyata mengandung kacang. Ia kemudian meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit karena apotek menolak permintaan obat untuk gadis itu.

Jangan pernah memberi kacang pada penderita alergi kacang atau memberi cokelat pada orang yang alergi cokelat. Mereka bisa saja gatal-gatal hebat, pusing, atau sesak napas setelah memakannya. Alergi berlebih seperti itu juga dialami oleh Emma Sloan.

Emma terlahir memiliki anafilaksis, alergi sangat parah terhadap makanan tertentu. Tubuhnya memberikan reaksi berlebih setiap kali ia bersentuhan dengan kacang, apa pun jenisnya. Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan alergi. Oleh karena itu, satu-satunya penyelamat ketika tanda-tanda alergi mulai menyerang adalah dengan menyuntikkan EpiPen yang bisa diperoleh di apotek atau rumah sakit.

Awalnya Emma beserta dua saudara perempuan, ibu, dan bibinya pergi ke sebuah restoran all-you-can-eat untuk menikmati makan malam bersama. Keadaan menyenangkan itu berubah kacau ketika Emma menyantap satai bersaus kari yang ternyata mengandung kacang. Emma mengalami reaksi alergi dan dengan terkejut memberi tahu ibunya bahwa ia tidak bisa bernapas.

Sontak mereka semua bergegas meninggalkan restoran dan mencari rumah sakit atau apotek terdekat. Panik dan ketakutan akan keselamatan putrinya, Caroline, ibu Emma menjelaskan situasi Emma pada apoteker dan meminta sebuah EpiPen. Tetapi tanpa resep dokter, apoteker menolak permintan Caroline dan menyarankan untuk membawa Emma ke rumah sakit terdekat.

"Dia bilang saya tidak bisa mendapatkan EpiPen tanpa resep dokter. Dia menyuruh saya untuk membawa Emma ke A&E Department," ungkap Caroline sebagaimana dikutip dari Medical Daily, Rabu (25/12/2013).

Mereka meninggalkan apotek dan berlari menuju Rumah Sakit Temple Street. Namun upaya mereka sia-sia karena Emma pingsan di jalan dan kemudian meninggal. Seorang dokter melintas dan berusaha menolong. Ambulans dan para pemadam kebakaran juga berusaha menolong. Tapi percuma, ia sudah meninggal.

"Putri saya meninggal di sudut jalan dengan kerumunan orang di sekitarnya," tutur Caroline. "Saya sangat marah karena tidak diberi EpiPen untuk menyuntiknya," tambahnya.

Menteri Anak Irlandia, Frances Fitzgerald, dan Asosiasi Farmasi Irlandia melakukan penyelidikan penuh pada kasus Emma Sloan. Meski tidak melihat adanya peringatan "mengandung kacang" di restoran yang mereka kunjungi, ibu Emma tidak ingin menuntut restoran itu.

"Emma alergi kacang dan ia sangat berhati-hati. Bagaimana mungkin kacang bisa membunuh putri saya? Saya memohon pada para orang tua yang anaknya alergi terhadap kacang, pastikan anak selalu membawa EpiPen," pesan Caroline.(dialy)

Editor : Ahmad Adryan