Puluhan kapal misterius terdampar di Jepang, isinya mayat

Ahad, 06 Desember 2015

Kapal terdampar berisi mayat di Jepang 2015

RADARPEKANBARU.COM- Selama dua bulan terakhir, peristiwa misterius terjadi di pantai barat laut Jepang. Setidaknya 11 kapal kayu terdampar di beberapa lokasi Prefektur Fukui dan Ishikawa. Total dari kapal-kapal itu terdapat 22 mayat sudah membusuk. Kapal berisi mayat itu terdampar berturut-turut.

Kejadian paling akhir adalah 22 November lalu, ketika polisi menemukan sebuah kapal berisi enam jenazah di bibir pantai kawasan Fukui. Total ada 34 kapal, baik kosong melompong maupun berisi mayat, terdampar di lepas pantai Jepang.

Kondisi mayat begitu mengenaskan, karena diperkirakan berminggu-minggu terapung di kapal setelah tewas, sehingga otopsi ataupun penyelidikan sulit dilakukan.

ABC News melaporkan, Selasa (1/12), Patroli Pantai Jepang berjanji akan melacak dari mana dan mengapa penumpang kapal kayu itu tewas mengenaskan. Dari temuan awal, kemungkinan para korban adalah nelayan asal Korea Utara. Ada aksara Hangeul di sisi beberapa kapal, bertuliskan 'Tentara Rakyat Korea'. Itu adalah nama resmi militer Korut.

"Dilihat dari jenis kapal kayu yang kecil ini, nelayan di Jepang tidak biasa menggunakannya," kata Juru Bicara Patroli Laut Jepang, Yuka Amao.

Kapal terdampar berisi mayat di Jepang 2015 (Foto : Merdeka.com)




Teori pertama yang berkembang, mereka nelayan resmi di Korut, tapi terjebak badai sehingga tewas. Arus kemudian membawa mereka ke Laut Jepang. Beberapa tahun terakhir nelayan dari Semenanjung Korea memang sedang rajin berburu cumi-cumi di perairan dekat Negeri Sakura. Para nelayan itu berulang kali diusir Patroli Laut Jepang karena kedua negara tidak punya perjanjian bidang maritim.

Namun teori lain menyatakan mereka adalah warga Korut yang berusaha kabur dari negaranya, menyeberang ke Korsel, tapi di tengah jalan terkena musibah. Ini didukung data bahwa kapal berisi mayat, ataupun kosong melompong lalu terdampar di Jepang, sering terjadi.

Pada 2013, otoritas laut Jepang menemukan 80 kasus kapal kosong atau berisi mayat di tepian pantainya. Berikutnya tahun lalu, kasus serupa terjadi 65 kali. (MDK)