Tak Bernyali Terhadap Jefry Noer , Pengunjuk Rasa Gantung Bra di Pintu Pagar Kejati Riau

Kamis, 19 November 2015

Bra berwarna merah jambu bergantungan di pagar masuk Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Kamis (19/11/2015).

RADARPEKANBARU.COM- Bra berwarna merah jambu bergantungan di pagar masuk Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Kamis (19/11/2015).

Bra tersebut merupakan hadiah yang diberikan oleh Gerakan Rakyat Kampar (GERAK) yang melakukan unjuk rasa.

Dalam orasinya, massa menuntut penyelesaian kasus korupsi di Kabupaten Kampar.

"Bra yang kami gantung sebagai simbol lemahnya penegakkan hukum oleh Kejati," terang pengujuk rasa, Anton.

Selain menggantung Bra, massa juga berencana akan melumurkan darah di pintu masuk Kejati.

Usai menggantungkan Bra di pagar Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Demonstran dari Gerakan Rakyat Kampar (GERAK) lanjut memanjat pagar merangsek masuk ke dalam halaman Kejati, Kamis (19/11/2015).

Di sini mereka langsung meneteskan darah yang keluar dari jari mereka dengan cara menusuknya dengan jarum. Darah tersebut diteteskan di teras Gedung Kejati Riau.

"Darah ini bentuk keseriusan kami mengawal proses hukum korupsi di Kabupaten Kampar. P4S, Jalan-jalan ke Eropa. Tiga kali Kajati berganti tidak juga ada keseriusan lembaga ini," teriak Koordinator Demonstran, Rahmat Yani.


Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Amril Rigo meradang saat aksi demonstran dari Gerakan Rakyat Kampar (Gerak) menendang Bra ke arahnya di teras Kantor Kejati, Kamis (19/11/2015).

"Hargai saya. Kau pikir aku takut sama kalian. Kurang ajar kalian. Saya mau bicara dengan baik," tegasnya kepada demonstran.

Demonstran akhirnya meminta maaf atas perbuatan mereka tersebut. "Saya atas nama Gerak meminta maaf bang," ujar Koordinator Demonstran, Rahmat Yani.

Pendemo menggelar aksi demonstrasi terkait penanganan hukum dugaan korupsi program Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata di Desa Kubang Jaya, Kabupaten Kampar. (*)