Ribuan Kader HMI Padati Pelabuhan Soekarno Hatta Menuju Riau

Kamis, 19 November 2015

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) memadati pintu gerbang pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulsel, Selasa (17/11/2015).

RADARPEKANBARU.COM- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) memadati pintu gerbang pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulsel, Selasa (17/11/2015).

Kedatangan ribuan kader HMI ini dalam rangka untuk mengikuti kongres HMI ke 29 di Pekanbaru, Provinsi Riau yang berlangsung mulai tanggal 21 hingga 27 November.
Mulai dari pukul 10.00 hingga saat ini mereka belum juga masuk ke dalam kapal yang dikarenakan belum adanya kebijakan dari PT Pelindo IV untuk kader HMI yang belum memiliki tiket keberangatan.

Dari pantauan Tribun timur sempat terjadi bentrok antara petugas dengan kader HMI karena kader HMI memaksa untuk masuk kedalam pelabuhan.

Aktivis HMI MPO yang bersarang di Fitra Riau Kritik Habis-habisan Terkait APBD  Riau Rp 3 M Untuk Kongres

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) sentimen terhadap langkah Pemerintah Provinsi Riau yang menggelontorkan dana bantuan sosial sebesar Rp 3 miliar untuk Kongres Himpunan Mahasiswa Islam, yang akan digelar pekan depan di Riau. Usman mantan aktivis HMI MPO yang  juga Koordinator Fitra Riau, mengatakan bantuan dana itu tidak masuk akal karena melebihi pagu anggaran untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan Riau pada 2015, yang hanya Rp 1,4 miliar.

"Anggaran daerah sebanyak itu hanya untuk organisasi mahasiswa sangat gila dan tidak wajar," kata Usman, Rabu, 18 November 2015. Dia ragu organisasi itu bisa bertanggung jawab atas penggunaan dana tersebut. "Apa bisa mahasiswa mempertanggungjawabkan uang rakyat miliaran rupiah itu dengan benar?”

Tak hanya meminta dana APBD. Di Makassar, kader HMI dari wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat juga meminta tiket kapal gratis kepada PT Pelni. Tercatat, ada 1.048 kader HMI yang ikut dalam rombongan yang akan berangkat dari Makassar menuju Jakarta.

Penjabat Hubungan Masyarakat Pelabuhan Makassar Erisanty mengatakan, dari total anggota HMI yang berangkat, tercatat 1.025 mahasiswa tidak memiliki tiket. “Mereka diberi tiket gratis. Tidak membayar sedikit pun,” ujarnya.

Padahal, kata dia, sebelumnya PT Pelni dan HMI sudah ada kesepakatan untuk memberikan diskon 50 persen dari harga tiket normal kapal laut Makassar-Jakarta. Namun, sampai hari terakhir, mahasiswa kader HMI tersebut tetap memaksa meminta tiket gratis. “Mereka akhirnya naik kapal berdasarkan kebijakan pimpinan Pelni,” ucapnya.

Ketua Badan Koordinasi HMI Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Pahmuddin Khalik, membantah jika dikatakan mereka tidak membayar tiket kapal. Menurut dia, dari kesepakatan dengan PT pelni, anggota HMI yang ikut rombongan membayar harga tiket sebesar Rp 230 ribu dari harga normal Rp 450 ribu.

“Kericuhan yang terjadi di depan gerbang pelabuhan karena ada miskomunikasi. Pelni sudah sepakat berikan diskon, tapi mahasiswa belum bisa mengumpulkan uang,” tuturnya.


Plt Gubri : Mari Kita Kawal Dana Kongres HMI

Adanya dugaan sejumlah pihak terkait permainan korupsi dalam anggaran pelaksanaan Kongres Nasional HMI di Riau akhir bulan ini yang menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3 Miliar.

Pelaksana tugas Gubernur Riau meminta seluruh pihak untuk ikut mengawal. "Mari kita kawal bersama jika dicurigai adanya dugaan korupsi, kawan-kawan media juga harus ikut mengawal,"ujar Andi Rachman kepada wartawan saat dikonfirmasi.

Sebagaimana diketahui, banyak pihak yang mempertanyakan anggaran sebesar 3 Miliar tersebut karena dianggap terlalu besar. Namun Plt Gubernur melihat Kongres HMI di Riau itu merupakan memiliki pengaruh besar untuk daerah.

"Jadi kita lihat hal yang positifnya, kalau memang itu rawan penyelewengan ya kita kawal bersama,"jelasnya.(*)