Kebijakan Pusat Menyerahkan Blok Kampar Kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Mendapat Protes

Kamis, 05 November 2015

Ilustrasi

RADARPEKANBARU.COM- Alih kelola Blok Kampar terkesan diàm diàm, serah terima terjadi antara PT Medco Energi Kepada PT Pertamina Hulu Energi sama sekali tidak melibatkan Pemkab, Bupati, Camat atau Kepala Desa setempat, hal ini sangat melukai hati masyrakat Riau.

Demikian disampaikan  Sekjend  Fòrum Komunikasi Perminyakan Masyarakat Lirik ( FKPML ) Jhony Setiawan Mundung, kepada radarpekanbaru.com, kamis (5/11).

 

Jhony Setiawan

Menurut Jhony Setiawan masyrakat  sangat kecewa terhadap kebijakan pemerintah pusat  dengan tidak dilibatkannya Pemkab Inhu, Pemkab Pelalawan dan Pemprov Riau dalam Pengelolaan Blok Kampar.

FKPML tetap akan melayangkan protes keras kepada menteri ESDM Sudirman Said, karena tidak di ikutsertakannya Pihak Pemprov Riau, Pemkab Pelalawan dan Pemkab Indragiri Hulu dalam Hal Pengelolaan Blok Migas bekas PT Medco ini.
“Ini jelas jelas melenceng dari UU No 22 Tahun 2001 tentang migas Pada Pasal 12, bahwa Pengelolaan Blok Migas wajib mendapatkan Persetujuan dari Pemerintah di Daerah” kata Mundung.

Sebagaimana diketahui  PT Medco E&P Indonesia resmi melepas aktivitas operasionalnya di Blok Kampar, Riau, kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar. Medco sebelumnya ditunjuk pemerintah untuk mengelola blok ini hingga masa transisi selesai.

Kini, PHE resmi mengelola Blok Kampar setelah menandatangani kontrak kerja sama bagi hasil dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). Sebelumnya, Medco adalah operator Blok Kampar pada 1995-2013 setelah dilepas oleh pengelola awal, PT Stanvac Indonesia.

"Signature bonus didapat negara sebesar US$ 5 juta," ujar pelaksana tugas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hufron Asrofi dalam siaran tertulis, Selasa, 3 November 2015.

Komitmen pasti diteken PHE hingga tiga tahun pertama untuk studi geologi, geofisika, reservoir, dan produksi. Lalu kontrak juga mencakup komitmen aktivitas pengeboran lima sumur sisipan dan pengeboran satu sumur eksplorasi. Total nilai kontrak mencapai US$ 12,5 juta.

Blok Kampar terbentang di area kerja seluas 469 kilometer persegi. Cadangan terpendam di 12 lapangan (original oil in place) blok ini mencapai 200,386 MMSTB. Berdasarkan catatan SKK Migas, produksi lapangan ini hingga bulan lalu mencapai 1.380 barel minyak per hari. (radarpku)