Tante-tante Pekanbaru Doyan Imigran Karena "Anu " Lebih Gede

Kamis, 05 November 2015

Ilustrasi

RADARPEKANBARU.COM - Adanya dugaan para imigran yang menjadi gigolo dan menyebarkan paham syiah mendapat tanggapan dari kalangan DPRD Pekanbaru. Salah satunya Mulyadi dari Fraksi PKS.

Mulyadi berpendapat, imigran yang didominasi oleh golongan remaja tersebut memang bisa saja terindikasi melakukan hal-hal yang selama ini dikhawatirkan oleh masyarakat. Bukan hanya itu, para imigran tersebut saat ini juga masih berkeliaran tanpa menggunakan identitas yang jelas.

"Ini sebenarnya sudah sangat meresahkan sekali bagi kita, karena mereka sampai saat ini saja masih bebas berkeliaran," katanya, Kamis (5/11/2015).

Bahkan menurut pengamatannya sendiri, para remaja putri yang ada di Pekanbaru juga sudah mulai dekat dengan para imigran tersebut.

"Mereka ini sudah terlalu lama di Pekanbaru. Belum lagi kita juga mendapat laporan bahwa para imigran tersebut sering dijemput oleh tante-tante menggunakan mobil," jelas politisi PKS tersebut.

Imigran sendiri, lanjutnya, sering menunggu di depan RRI Jalan Sudirman," jelasnya. Apa yang menjadi laporan tersebut dibenarkan ketika dirinya melakukan pemantauan satu persatu mobil pribadi berhenti dan membawa mereka.

Maka dari itu, dirinya meminta kepada Pemko Pekanbaru bekerjasama dengan pihak Imigrasi untuk bisa mendeportasi para imigran yang ada di Pekanbaru. "Karena ini sudah sangat bahaya, meresahkan, dan berkontribusi memperluas praktik prostitusi terselubung," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, fenomena gigolo dan adanya dugaan penyebaran ajaran syiah oleh imigran yang tinggal di Pekanbaru kini mulai menyeruak. Pengamat Sosial Universitas Riau, Dr Achmad Hidir, mengatakan saat ini fenomena gigolo di Pekanbaru memang sedang marak. Tak hanya itu, seiiring bertumbuhnya kota ini, kebutuhan seksual juga semakin tinggi.


"Fenoma gigolo bukan hal yang baru lagi di masyarakat, karena prostitusi itu sering dianggap dengan perempuan. Tapi kebutuhan seks juga tidak menutup kemungkinan bahwa laki-laki juga ingin melakukan hal yang sama," katanya.

Saat ini, untuk masyarakatkelas atas di Kota Pekanbaru membuat kaum perempuan juga ingin mendapatkan kebutuhan seksual. "Maka dari itu, gigolo mucul di Pekanbaru. Karena memang mereka yang menjadi gigolo tersebut mendapatkan keuntungan," sambungnya.

Keuntungan yang dimaksud adalah keuntungan finansial dan seksualitas yang tinggi. Selain itu, jika memang imigran yang bermukim di Pekanbaru ada yang menjadi gigolo sebab mereka memiliki nilai jual tinggi.(radarpku/iqbal/bpc)