Anggota DPRD Riau Minta Kebutuhan ELpiji Subsidi Dikaji Ulang

Sabtu, 17 Oktober 2015

Marwan Johanis

RADARPEKANBARU.COM- Kalangan legislator mendesak untuk mengkaji ulang berapa sebenarnya kebutuhan akan gas elpiji subsidi tiga kilogram di Provinsi Riau karena masyarakat kabupaten/kota jarang mendapatkan bahan bakar elpiji ketika dibutuhkan.

"Misalnya elpiji subsidi dibutuhkan 100 kilogram, maka harus dipasok ke warga sekitar 130 kilogram. Pasti terdapat penambahan pengguna, mengingat perkembangannya sangat cepat di daerah," papar Ketua Komisi B DPRD Provinsi Riau, Marwan Johanis di Pekanbaru, Kamis.

Ia berujar, kini masyarakat di Riau yang kurang mampu terus bertambah akibat anjloknya harga jual kelapa sawit dan karet dalam beberapa bulan terakhir.

Badan Pusat Statistik Provinsi Riau merilis tingkat kemiskinan di provinsi tersebut per Maret 2015 sebesar 531,39 ribu jiwa atau jumlah itu bertambah jika dibandingkan Maret 2014 berjumlah 499,89 ribu jiwa. Ada pertambahan sekitar 8,42 persen.

Politisi Gerindra itu meminta kepada pemerintah provinsi melalui dinas terkait untuk menghitungan kembali berapa kebutuhan pengguna elpiji subsidi saat ini dan berapa jumlah cadangan dari yang dibutuhkan.  
    
"Kalau hal ini tidak dilakukan, maka persoalan kelangkaan elpiji subsidi tidak akan pernah dapat diatasi. Dari tahun ke tahun, hanya elpiji subsidi masalahnya," kata dia.

Selain itu, ucap Marwan, tidak kalah penting adalah pengawasan elpiji subsidi 3 kilogram karena dikhawatirkan digunakan orang yang tidak sesuai dengan peruntukan.

"Elpiji subsidi itu hanya untuk warga kurang mampu. Kalau masyarakat mampu atau industri ambil elpiji subsidi itu 60 kilogram, maka mereka telah kurangi jatah 20 tabung gas 3 kilogram bagi warga kurang mampu", bebernya.

Ia menyebut, mengenai harga eceran tertinggi dijual baik tingkat agen atau pangkalan yang tidak sesuai, maka harus dilakukan tindakan tegas dari pihak terkait seperti di cabut izin usahanya.

"Masih banyak orang lain yang lebih baik dan mampu dalam hal penyaluran elpiji subsidi ini", kata Marwan.

Data PT Pertamina Perwakilan Pemasaran Sumbar-Riau menyebut, konsumsi gas elpiji subsidi 3 kilogam di Provinsi Riau sekitar 3,36 juta per bulan atau 112 ribu tabung per hari dan konsumsi gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram 210.000 per bulan atau 7.000 tabung per hari.

"Jadi pengawasannya sangat ketat. Bukan lagi cukup ketat, tetapi sangat ketat untuk gas elpiji 3 kilogram karena merupakan subsidi pemerintah," ujar Sales Representatif Domestic Gas Pertamina Riau, Mahfud.(radarpku)