Tak Dilengkapi CCTV, Kematian Tukang Pijat Maya di Wisma Sulit Diungkap

Rabu, 14 Oktober 2015

Mayat Tukang Pijat Maya di Wisma Yani Pekanbaru

RADARPEKANBARU.COM-Wisma Yani Pekanbaru ternyata tidak dilengkapi CCTV. Akibatnya, kematian seorang terapis pijat Juju Maysaroh alias Maya (24 tahun) menjadi sulit terungkap, sehingga membutuhkan kerja keras penyidik Polsek Sukajadi.

"Kita mengakui kesulitan untuk mengungkapnya, karena wisma itu tidak dilengkapi dengan CCTV. Bahkan kita menduga pelaku yang berinisial A itu menggunakan identitas palsu," kata Kapolsek Sukajadi Kompol Jasmen Manurung.

Sebelumnya, Maya ditemukan tewas petugas wisma tersebut di kamar nomor 109 dalam kondisi bugil. Saat ditemukan, kepalanya ditutupi bantal dan dilehernya terdapat bekas cekikan.

Untuk memudahkan penyelidikan, polisi membawa jenazah Maya ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru guna dilakukan otopsi.

"Tim dokter sedang melakukan visum dan otopsi terhadap korban. Belum tahu bagaimana hasilnya. Apakah ada unsur kekerasan lainnya. Tapi yang pasti kasat mata ada bekas cekikan di lehernya," jelas Jasmen.

Jasmen belum mau berspekulasi apakah Maya diperkosa terlebih dahulu sebelum tewas dibunuh atau ada indikasi lain, meski secara nyata jenazah Maya ditemukan tanpa busana.

Hasil penyelidikan sementara, Maya diketahui bekerja di sebuah panti pijat di Kota Pekanbaru. Polisi juga masih mendalami hubungan Maya dengan pria tamu hotel tersebut.

"Itu juga masih kita dalami. Sejauh ini saksi kita periksa dari karyawan wisma," terang Jasmen.

Maya ditemukan tewas setelah petugas wisma curiga dengan gerak-gerik pria yang sekamar dengannya malam itu. Pasalnya, pria yang mengaku berinisial A kepada resepsionis, pergi meninggalkan wisma dengan tergesa-gesa.

Merasa ada yang aneh, dua karyawan wisma lalu membuka pintu kamar dengan kunci duplikat. Petugas wisma menemukan Maya sudah tak bernyawa dengan kondisi terduduk di samping tempat tidur. (Lp)