Listrik selalu Padam Saat Suasana Kabut Asap,Mahasiswa Minta GM dan Kacab PLN Pekanbaru Dicopot

Rabu, 30 September 2015

Logo PLN

RADARPEKANBARU.COM - Sejumlah warga Kota Pekanbaru mengeluhkan pemadaman listrik dari PT PLN (Persero) karena frekuensi pemadaman sering tidak terjadwal, dan makin mempersulit kondisi masyarakat di tengah bencana kabut asap kebakaran di Provinsi Riau.

"Dalam satu hari bisa tiga kali listrik padam, pada malam, pagi dan siang. Pada malam hari anak-anak saya jadi sulit tidur karena asap terasa sampai dalam rumah dan tidak bisa menyalakan kipas angin akibat listrik padam," kata seorang warga, Vienty (36), di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, pemadaman dalam sehari totalnya mencapai lebih dari delapan jam karena durasi tiap pemadaman bisa sekitar 2-3 jam. "Saya mau masak nasi saja sulit karena listrik padam lagi pada pagi hari. Malang sekali nasib warga Pekanbaru, sudah sesak bernafas ditambah lagi listrik byar-pet," keluhnya.

Keluhan serupa juga dikatakan oleh Sri Ambarwati (60), yang juga warga Pekanbaru, bahwa jadwal pemadaman listrik dari PLN tidak pernah jelas kepastiannya. Selain itu, ia juga mengeluh karena daerah kompleks pejabat di pusat kota seperti di sekitar Jalan Diponegoro, Jalan Gajah Mada dan Jalan Sumatera, jarang ada pemadaman listrik.

"Kalau di lokasi kompleks pejabat padam listrik hanya sekali sehari, dan itu juga tidak lebih dari satu jam. Rasanya tidak adil," keluhnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman telah meminta PT PLN (Persero) untuk mengurangi pemadaman listrik bergilir di tengah masa darurat kabut asap kebakaran lahan dan hutan, karena dinilai akan makin menyengsarakan masyarakat.

"Saya mengerti PLN mengalami masalah suplai listrik, tapi kalau bisa durasi pemadaman berlangsung empat hari sekali dan tidak lebih dari dua jam. Pusing saya, (karena) saat masyarakat Riau dikepung asap, di saat yang sama PLN melakukan pemadaman bergilir. Bertambah penderitaan masyarakat," kata Arsyadjuliandi Rachman, di Pekanbaru, Selasa (29/9).

Pria yang akrab disapa Andi Rachman ini mengatakan langsung meminta PLN Wilayah Riau-Kepri untuk masuk ke dalam struktur Posko Darurat Asap Riau. Tujuannya untuk memudahkan koordinasi saat terjadi pemadaman listrik bergilir agar tidak makin memberatkan masyarakat.

Humas PLN Wilayah Riau-Kepri, Nasri, mengatakan manajemen beban atau pemadaman bergilir kelistrikan sistem Riau pada akhir September dan Oktober 2015 masih berlanjut.

Hal ini disebabkan PLTA Koto Panjang yang tidak beroperasi optimal, dan adanya gangguan dan pemeliharaan PLTU/PLTG di Sumatera Bagian Selatan dan Tengah (Sumbagselteng).

"Diperkirakan kondisi defisit Sumbagselteng ini akan berlangsung sampai bulan November 2015," katanya.

Ilham Kusuma Sekjen Himpunan Pelajar Mahasiswa Pekanbaru (HIPEMAPERU) turut menyayangkan sikap PLN Pekanbaru, menurutnya kinerja PLN belakangan ini sangat tidak profesional dan sangat menggangu aktivitas masyarakat selaku konsumen listrik menjadi terganggu.

"Kami minta Kacab PLN pekanbaru dan Pimpinan wilayah Riaukepri harusnya di copot karena tidak becus menangani persoalan listrik di pekanbaru" kata ilham.

"Sepertinya minta didemo lagi PLN ini" tambahnya. (radarpku)