Polda Riau Dalami Tiga Perusahaan Terkait Karhutla

Kamis, 10 September 2015

Asia Pasific Resources Internationla Holding Limited

RADARPEKANBARU.COM- Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Riau menyelidiki tiga korporasi yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan.

Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Arif Rahman Hakim di Pekanbaru, Kamis, mengatakan saat ini pihaknya terus mengumpulkan bukti dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap keterlibatan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan hutan tanaman industri (HTI) tersebut.

"Ini adalah pengembangan penyelidikan kami dari indikasi 12 perusahaan yang diduga melakukan pembakaran lahan," katanya.

Namun, ia belum bersedia menyebutkan perusahaan apa saja yang tengah dalam penyelidikan itu. "Inisialnya nanti saja. Tapi untuk diketahui ketiga perusahaan itu berada di Indragiri Hulu," ujarnya.

Sebelumnya Reskrimsus Polda Riau tengah menyelidiki satu perusahaan perkebunan di Pelalawan yakni PT Langgam Inti Hibrindo setelah petugas menemukan bekas kebakaran seluar 533 hektar di lahan perusahaan perkebunan sawit tersebut.

Ia menjelaskan hingga saat ini sudah ada 13 saksi termasuk dua saksi ahli yang telah dimintai keterangan untuk mengungkap keterlibatan perusahaan dalam membakar lahan.

Sementara itu, terhitung sejak Januari hingga September 2015, jajaran Polda Riau telah menetapkan 32 tersangka pelaku pembakar lahan yang mayoritas merupakan petani dan pengusaha perkebunan. Dari 32 tersangka, 21 diantaranya dilimpahkan ke Kejaksaan (P21).

Sementara itu, terkait dengan korporasi yang diduga melakukan pembakaran lahan, Kepala Dinas Kehutanan Fadrizal Labay mengatakan terdapat 12 perusahaan HTI dari sekitar 1.200 hektare terbakar saat kebakaran besar terjadi di Riau tahun ini.

Ia mengatakan 12 perusahaan itu mengantongi izin dari Kementerian Kehutanan yang kini dimerger menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang merupakan badan hukum dari dua grup industri kehutanan besar di Riau yakni Asia Pasific Resources Internationla Holding Limited (APRIL) dan Asia Pulp & Paper.(alam)