Tokoh Polo Air Nasional Tengku Bustamam Meninggal

Senin, 18 November 2013

Polo,ilustrasi

MEDAN, (Radarpekanbaru)- Tokoh polo air nasional asal Sumatera Utara, Tengku Bustamam meninggal dunia pada usia 71 tahun, karena sakit lever di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan, Sabtu (16/11/2013).

Almarhum disemayamkan di rumah duka, Jalan Bajak IV No 36 D Medan dan menurut rencana dikebumikan Minggu (17/11) di Masjid Raja Sultan Ahmadsyah, Tanjungbalai.

Mantan Ketua Harian KONI Sumut di era kepemimpinan Gubernur Sumut HT Rizal Nurdin itu menderita sakit lever.

Penyakit Bustamam yang lahir pada 9 November 1952 itu mulai kambuh sepulangnya almarhum menjadi penasihat teknik PB PRSI cabor polo air pada PON XVIII/2012 di Pekan Baru.

Sejak itu, mantan Dirut PD Pasar Pemkot Medan ini mulai masuk dan keluar rumah sakit pada beberapa rumah sakit negeri dan swasta di Medan.

Setelah menjalani perawatan selama lebih kurang satu tahun, almarhum menghembuskan nafas terakhirnya.

Almarhum meninggalkan seorang istri, Raja Yahyuna, 11 anak yang terdiri atas 9 laki-laki dan 2 perempuan serta 22 cucu.

Semasa hayatnya, almarhum mendedikasikan pengabdiannya untuk olahraga akuatik khususnya polo air. Melalui tangan dingin almarhum berhasil mengantarkan tim polo air Sumut merebut empat medali emas berturut-turut pada ajang PON.

Sejak menangani tim polo air Sumut mulai 1970, tim asal Sumut tersebut menjadi tim tangguh dan disegani oleh daerah lain dan dikenal sebagai gudang atlet polo air nasional. Tim polo air Sumut berhasil merebut empat medali emas PON berturut-turut yakni PON IX/1977, PON X/1981, PON XI/1985 dan PON XII/1989.

Selain itu tim polo air Sumut didaulat menjadi juara nasional selama 17 tahun mulai tahun 1974 hingga 1990.

Berbagai penghargaan telah diterima oleh HT Bustamam diantaranya dari SIWO PWI Sumut tahun 1982, Pembina Olahraga Sumut 1990 dan Bintang Manggala Krida dari Presiden RI.

Almarhum menerima penghargaan "Pengabdian Seumur Hidup" kategori pelatih dari PB PRSI pada acara Munas PB PRSI yang berlangsung di Seruni, Bogor pada 6-7 April lalu.

Sumber : kompas.com

Editor    : Ahmad adryan