Polresta Pekanbaru Ungkap Jaringan Pemalsu Dokumen Ijazah Palsu, Buku Nikah dan lain-lain

Kamis, 25 Juni 2015

RADARPEKANBARU.COM-Jajaran Kepolisian Resort Kota Pekanbaru, Provinsi Riau berhasil mengungkap jaringan pemalsuan dokumen dari penangkapan empat pelaku pemalsu dokumen.
 
     Kepala Kepolisian Resort Kota Pekanbaru, Kombes Pol Aries Syarif Hidayat kepada wartawan dalam gelaran ekspos di Polresta Pekanbaru, Kamis mengatakan keempat pelaku masing-masing berinisial Al (30), Ai (36), Ri (37) dan Ar (26) diringkus terpisah oleh Tim Buser Polresta Pekanbaru dan Polsek Bukit Raya pada Senin lalu (20/6).
 
     "Keempat pelaku mempunyai peran masing-masing dimana ada yang menyiapkan dokumen berupa blanko kosong, kemudian marketing dan eksekutor," katanya.
 
     Dari tangan para pelaku, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa ratusan stempel, empat mesin cetak, satu mesin scan, satu unit laptop, ratusan berkas dokumen palsu berupa kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP), buku nikah, ijazah dan rekening koran.
 
     Ia menjelaskan komplotan pemalsuan dokumen yang dipimpin Al tersebut telah berjalan lebih dari dua tahun dimana sebagian besar target operasi mereka adalah masyarakat yang hendak melakukan pinjaman kredit ke sebuah Bank.
 
     "Biasanya pemesan adalah mereka yang hendak melakukan pinjaman kredit ke Bank dimana pemesan membutuhkan dokumen berupa KK, KTP dan Buku Nikah yang sama. Itu biasa terhitung dalam satu paket," jelasnya.
 
     Sementara itu, dalam menjalankan usahanya para pelaku mematok harga perpaket dokumen palsu yang berisikan KTP, KK dan Buku Nikah sebesar Rp450 ribu. "Akan tetapi per"item"nya mereka jual seharga Rp300 ribu," lanjut Kombes Pol Aries.
 
     Sementara itu, untuk memalsukan sebuah ijazah itu dihargai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Dalam ekspos tersebut, Kombes Aries tampak menunjukkan sejumlah barang bukti berupa ijazah yang diamankan dari tangan pelaku.
 
     Disebutkan Aries, ijazah yang dibuat para pelaku mulai dari ijazah universitas kenamaan hingga universitas swasta.
 
     Atas temuan ini, Aries mengatakan pihaknya masih akan terus memburu jaringan pelaku lainnya, karena menurutnya seluruh dokumen berupa blanko kosong tersebut tidak dapat ditemukan di Pekanbaru, dan hanya bisa ditemukan di Jakarta. Untuk itu, dirinya menegaskan pihaknya akan terus memburu pemasok blanko kosong yang dimaksud.
 
     "Ini yang kita sebut jaringan, pasti ada pemasoknya. Kita akan lakukan koordinasi dengan kepolisian asal barang ini di pasok untuk mengungkap jaringan ini," jelasnya.(ant)