Konferda KSPSI Riau Bubar Akibat Aksi Massa SPTI versi Ketua Saut Sihaloho.

Sabtu, 09 Mei 2015


RADARPEKANBARU.COM- Konferensi Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI Riau) di Kota Pekanbaru, Sabtu (9/5), terganggu akibat munculnya aksi ratusan massa yang mengaku berasal dari Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) versi Ketua Saut Sihaloho.

Konferda KSPSI Riau tersebut sempat dibuka oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat KSPSI, Yorrys Raweyai. Usai dibuka yoris massa dari Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) versi Ketua Saut Sihaloho langsung meminta agar Yorrys yang saat itu sedang berpidato di podium untuk turun, dan membubarkan Konferda, padahal setelah yoris menyampaikan pidato pembukaan direncanakan Plt Gubri Andi Rahman juga menyampaikan pidato sambutan.

Wakil Ketua SPTI Riau versi Saut yang juga mengaku Wakil Ketua KSPSI Riau, Hotlan Gultom mengatakan, tujuan menghentikan acara karena Konferda seharusnya baru bisa digelar setelah masalah internal  orgnisasi SPTI diselesaikan.

Menurutnya Internal KSPSI awalnya sepakat untuk menyelesaikan masalah internal itu hingga batas waktu 30 April, namun hasilnya tidak jelas sampai sekarang.

Selain itu, ia mengatakan Konferda tidak sah karena SPTI versi Saut Sihaloho sebagai anggota dari serikat pekerja tidak dilibatkan dalam panitia dan tidak diberitahu perihal penyelenggaraan Konferda.

"Hermansyah (Ketua KSPSI Riau) dan Ketua SPTI versi Nursal Tanjung buat kebijakan sendiri. Kami tak terima, bentuk panitiapun kami tidak dipanggil.setelah lihat di bandara siapa ini kok ada konferda," katanya usai membubarkan konferda.
         
SPTI Riau sebagai salah satu anggota KSPSI sendiri masih belum selesai rekonsiliasi antara Nursal Tanjung dan Saut Sihaloho. Oleh karena itu dia menilai konferda belum bisa dilakukan. Dia menyatakan organisasi harus ada unitnya. Oleh karena itu tidak bisa kebijakannya dari atas ke bawah.

Oleh karena itu dia minta penjelasan terkait penyelesaian dualisme yang belum selesai di SPTI Riau. Secara struktural, kata dia, dia menghormati Yorrys sebagai ketua umum hasil rekonsiliasi, namun diminta pengertian bahwa masalah di daerah belum selesai.

"Secara de facto kamilah orang di lapangan. Kami sudah ada sejak 1968, jadi hasilnya bubar, konferda tidak diadakan lagi," sambungnya. 

Ratusan massa secara tiba-tiba mengepung Gedung Pertemuan Balai Serindit di Kediaman Rumah Dinas Gubernur Riau yang menjadi lokasi Konferda KSPSI Riau.

Massa berteriak "bubarkan konferda" dan "Suruh keluar Yorrys, jangan merusak di Riau ini", dan juga menyebut-nyebut nama "Nursal Tanjung" untuk dikeluarkan. Sementara itu, Yorrys yang sedang menyampaikan sambutan awalnya mengatakan awalnya meminta massa di dalam tenang.

Sampai berita ini diturunkan pihak kepolisian belum menetapkan tersangka atas kasus kekacauan konferda SPSI yang membuat malu Plt Gubri ini***

(radarpku/alam)