Pengaruh Jefry Noer Kian Tajam, Bisa "Dikte" Plt Gubri Dalam RUPS Bank Riau-Kepri

Ahad, 26 April 2015

H. Jefry Noer

BANGKINANGKOTA-Kepiawaian Jefry Noer Bupati Kampar mempengaruhi seluruh lini stakeholders di tanah air bukanlah cerita pepesan kosong, mantan pengusaha kayu balak (juragan kayu log) masa orde baru ini bisa memberikan pengaruh kepada siapa saja yang dia inginkan. Kisah kali ini terkait dugaan berhasilnya Jefry menitipkan para `jago-jago` nya pada jabatan penting di Bank Riau-Kepri,berikut kisahnya. Ada hal yang cukup menarik dalam pelaksanaan rapat RUPS Bank Riau Kepri di Hotel Harmony Batam yang hadiri oleh Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, Bupati/walikota se-provinsi Riau dan Kepulauan Riau serta dewan komisaris Bank Riau Kepri pada Kamis lalu (23/4/15) yang membuat resah peserta rapat karena selama 2 jam peserta telah bersiap namun Plt Gubernur Riau sebagai pemegang saham tertinggi belum juga hadir dan nampak juga kursi Bupati Kampar yang kosong. Saat diwawancarai Bupati Kampar Jefry Noer menjelaskan bahwa dirinya dimintai pandangan oleh Plt Gubri Andi Rahman dan tanpa terasa perbincangan yang sebenarnya spontanitas itu berlangsung cukup menarik sehingga kebablasan sampai 2 jam. Peserta rapat yang telah siap di dalam ruanganpun menjadi resah. "Saya diminta pandangan dan kami sharing seputar keberhasilan BRK dan akhirnya saya berikan masukan positif yang sifatnya membangun, karena ini untuk kepentingan orang banyak bukan untuk saya pribadi," ujar Jefry Noer secara normatif menutupi kisah lobi terselubungnya. Lebih jauh saat ditanya apa masukan yang diberikan kepada Plt Gubri Jefry menjelaskan bahwa dirinya mengharapkan selama 6 bulan setelah rapat ini BRK menunjukkan perubahan ke arah yang positif, bahkan juga diusulkan mengganti dewan direksi bila dalam tempo enam bulan tak kunjung berubah. Jefry mengaku hanya menyinggung masalah kesejahteraan 2000 lebih karyawan BRK yang telah bertungkus lumus membangun kemajuan bank ini dan tidak ada terkait lobi-lobi menitip pejabat di Bank plat merah tersebut. "Kan ada namanya jasa produksi itu 20 persen dan pegawai itukan 2000 lebih, lalu buat tantim yang sebelumnya 5 persen. Kemaren saya usulkan tantim dipotong dari 5 persen dipotong menjadi 2,5 persen dan digabungkan dalam jasa produksi sehingga menjadi 22,5 persen dan dibagi 2000 lebih karyawan, daripada dibagi 8 untuk dewan direksi. Kampar memiliki saham 10 persen, saya tidak punya kepentingan karena yang bertumgkus lumus adalah karyawan dalam mencari untung untuk BRK, nampaknya memang tidak banyak namun manfaatnya besar bagi 2000 lebih karyawan tadi ketimbang hanya dibagi 8 untuk direksi dan komisaris. Alhamdulillah usul saya diterima,hanya itu saja" jelas Jefry Noer. Jadi hasil RUPS itu berdasarkan kesepakatan bersama dan saya hanya menyampaikan apa yang menjadi buah pemikiran saya, "Plt Gubernur itu membawa saya berbincang-bincang namun tanpa disadari kebablasan sampai 2 jam. Jangan dibolak-balik beritanya, memangnya siapa saya mau menyandra gubernur? Bukan saya yang memotong tantim tapi hanya berdasarkan pemikiran rasional, yang bertungkus lumus itu karyawan, jadi wajar kita perhatikan," ungkap jefry. Reportase diatas walaupun tidak berhasil mengungkap isi pembicaraan Jefry dan plt Gubri secara utuh namun setidaknya telah diperoleh pengakuan kisah Plt Gubri 'Disandera' Bupati Kampar selama 2 jam, sehingga turut membuat peserta RUPS BRK Resah. (radarpku)