Menelusuri Jejak Korupsi Pada Proyek Eskalator Gedung DPRD Riau Dimasa Zulkadir

Sabtu, 25 April 2015

Penampakan Proyek Sebelum dilenyapkan (Dok.Radar Pekanbaru)

RADARPEKANBARU.COM,-Proyek pemasangan eskalator atau tangga berjalan di gedung DPRD Riau lenyap tanpa pertanggungjawaban yang jelas. Beredar kabar sebelumnya Komisi A hentikan proyek atas permintaan mantan Gubri Annas Maamun untuk menghentikannya. Berdasarkan permintaan gubernur Riau saat itu, akhirnya Komisi A DPRD Riau membatalkan kelanjutan proyek pembangunan eskalator yang berada tepat di dekat tangga bagian depan Gedung DPRD Riau. "Tadi dalam hearing, salah satu poin yang disepakati dan diputuskan yakni, pembatalan kelanjutan proyek pembangunan eskalator di gedung dewan ini," kata Ilyas Labay, Ketua Komisi A DPRD Riau usai hearing dengan Sekretariat DPRD Riau, Senin (12/05/14) tahun lalu. Menurut politisi Golkar ini, beberapa waktu yang lalu, gubernur Riau menyempatkan diri untuk mengunjungi Gedung DPRD Riau dan sempat mempertanyakan urgensi pembangunan eskalator tersebut ke pimpinan DPRD Riau. "Saat gubernur datang ke Gedung DPRD Riau dan bertemu dengan jajaran anggota DPRD Riau, gubernur sempat mempertanyakan manfaat atau urgensi eskalator itu. Beliau minta kelanjutan pembangunnya di batalkan, karena menghabiskan anggaran saja," ungkapnya. Namun patut dipertanyakan proyek pembangunan eskalator ini menelan biaya sekitar Rp3 miliar dan sudah dianggarkan dalam APBD tahun 2013. Padahal saat itu, realisasi fisik pengerjaannya sudah mencapai 30 persen. "Zulkadir sebagai mantan sekwan DPRD Riau harus bisa menjelaskan ke publik, apa sebenarnya yang terjadi, berapa anggaran negara yang sudah dihabiskan",kata Roni Edward aktivis anti Korupsi dari Kaukus Global Transparansi. Jika anda berkunjung ke DPRD Riau,sekarang jejak-jejak pembangunan proyek sudah lenyap dari mata memandang, seolah tidak pernah terjadi sesuatu.(radarpku/alam)