Polisi Kuansing Dituding Hanya Bakar Mesin PETI Jika Setoran tak Lancar

Sabtu, 11 April 2015

Kapolsek Pangean, Pasca Kakinya Terbakar

RADARPEKANBARU.COM-Langkah pembakaran empat mesin PETI di Pangean, Kuansing memunculkan tudingan serius. Aparat dituding pembakaran dilakukan terhadap pengelola PETI yang tak lancar setorannya. Salahseorang warga Pulau Kumpai Pangean, seorang pria yang mengaku inisial Pdg (33) menyebutkan, bahwa pembakaran empat unit kapal penambangan emas tanpa izin (PETI) alias mesin dongfeng oleh aparat kepolisian di Desa Pulau Kumpai Pangean dipicu karena tidak lancarnya setoran kepada oknum aparat kepolisian di Polsek Pangean. "Pembakaran ponton (kapal PETI) terjadi karena oknum Polsek Pangean minta uang setoran hari Rabu tanggal 8 April, sedangkan uang tersebut belum terkumpul dan hari Kamis tanggal 9 April oknum tersebut belum dapat juga," jelas Pdg dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (10/4/15). "Dan sorenya, Kapolsek Pangean dan Kanit serta beberapa anggota lansung membakar dongfeng yang belum bayar setoran itu," sambung pria yang berulang kali meminta agar pesan singkatnya ini diberitakan di media. Pria yang enggan disebutkan nama lengkapnya ini mengaku kesal dengan aksi pembakaran kapal PETI tersebut. "Sungguh tidak ada prasaan pada masyarakat yang terjepit masalah ekonomi," ujar inisial Pdg ini. Sementara itu, Kapolres Kuantan Singingi AKBP Bayuaji Irawan melalui Kasubag Humas Polres Kuansing Iptu Musabi yang dikonfirmasi terkait tudingan tersebut, menegaskan, bahwa pihaknya tidak membenarkan adanya oknum aparat kepolisian yang meminta setoran dari hasil tambang ilegal tersebut. "Tak bisa, kalau memang ada bukti, tolong disampaikan. Tentunya, kalau ada oknum yang bermain soal ini kalau terbukti jelas akan dikenai sanksi," tegas Musabi, Jumat (10/4/15). Sebelumnya Razia Peti di Kuansing Mendapat Perlawanan, Kapolsek Pangean nyaris terbakar Pelaku PETI di Kuansing mulai berani melawan petugas. Razia yang dilakukan kepolisian mendapat perlawanan dengan membakar motor Polisi Aksi penertiban Penambang Emas Tanpa Izin(PETI) di Kuansing semakin membuat kawalahan pihak kepolisian. Kini pelaku Peti semakin berani melawan petugas, bahkan aksi bakar membakar tak terelakan. Seperi penertiban penambangan ilegal yang terjadi di Desa Pulau Kumpai Pangean, Kamis (9/4/2014)kemarin. Penertiban yang dilakukan oleh pihak kecamatan dan Polsek setempat, ricuh, bahkan satu unit sepeda motor milik salah satu anggota Polsek setempat dibakar oleh salah seorang pelaku tambang. Bukan hanya itu, dikabarkan kaki kiri dan sebagian kecil kanan kanan Kapolsek Pangean, AKP G Lumban Toruan juga mengalami luka bakar akibat melerai kobaran api yang membakar sepeda motor milik personilnya. Akibatnya, kaki kiri dan sebagian kecil kanan kanan Kapolsek Pangean, AKP G Lumban Toruan terbakar dan mendapat perawatan intensif dan satu unit sepeda motor milik anggota Polisi nyaris ludes terbakar. Kronologis kejadian ini berawal ketika penertiban penambang emas ilegas di Desa Pulau Kumpai, Pangean. Penertiban yang dihadiri Camat Pangean, Mastur dan unsur Upika itu dilaksanakan sekira pukul 16.30 Wib, awalnya penertiban itu berjalan lancar dan kondisi aman. Saat penertiban itu dilakukan, pihak kepolisian dan Upika setempat berhasil membakar empat unit kapal Peti yang beroperasi di wilayah tersebut. Bahkan Upika Pangean sempat menemukan sejumlah pekerja tengah melakukan aktivitas, namun akhirnya mereka kabur. Namun, tak lama berselang, tiba-tiba datang seorang pria yang diduga pekerja Peti membawa bensin, lalu pria tersebut menyirami satu unit sepeda motor jenis Honda Supra X miliki salah satu anggota Polsek Pangean. Melihat gelagat yang tidak baik itu, Kapolsek Pangean langsung bereaksi dengan menendang jerigen bensin yang hendak disiram pekerja ke sepeda motor dan lalu dibakar, akibat tendangan Kapolsek, bensin didalam jerigen itu tumpah dan berserakan. Disaat itu pula, pelaku PETI yang nekad tersebut menyulutkan api ke sepeda motor Supra X tadi. Melihat aksi nekat pria tersebut, sang Kapolsek mencoba memadamkan api yang membakar honda. Namun Kapolsek mungkin lupa, bahwa kakinya sudah dilumuri bensin, sehingga api dengan mudah membakar celana dan sekujur kakinya. Melihat api sudah menjalari sekujur kakinya, Kapolsek lantas melompat-lompat dengan harapan api akan padam, namun api tetap saja menyala, lantas dirinya menggulingkan badan ke tanah, hasilnya pun nihil. Melihat Kapolseknya terbakar, lalu, Kanit Reskrim, Polsek Pangean, Brigadir Pardamean datang membantu memadamkan api, cara ini pun berhasil, sehingga api dapat dipadamkan. Kendatipun api bisa dipadamkan, namun Kapolsek telah mengalami luka bakar yang cukup serius dibagian kaki kiri dan organ tubuh lainnya. Sementara itu, menurut Camat Pangean, Mastur, mengakui, saat kejadian situasi sempat memanas karena adanya perlawanan dari sejumlah warga yang diduga sebagai pelaku PETI. Untuk meredam situasi makin memanas, aparat kepolisian mengeluarkan tembakan peringatan dua kali ke udara. Dijelaskannya, razia ini dilakukan berdasarkan adanya pengaduan dari warga Kasang Limau Sundai, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang ke Polsek Pangean. Dalam pengaduan itu disebutkan, Peti masih marak di Tanah Bekali Pangean, sehingga menyebabkan air sungai yang ada di Desa Kasang Limau Sundai menjadi keruh.(radarpku) Sumber : riauterkini