Disinyalir Kongkalingkong Dengan Perusahaan, Oknum Ninik Mamak Lantang Lawan Anak Kemenakannya

Rabu, 08 April 2015


RADARPEKANBARU.COm - Pertemuan antara PT Ganda Buahnindo dengan masyarakat Lipat Kain Selatan di aula bupati Kampar berakhir buntu. Pertemuan yang diprakarsai oleh asisten 1 Pemda Kampar tersebut, awalnya berjalan dengan baik-baik saja. Namun setelah beberapa lama diskusi akhirnya mediasi tersebut buntu akibat beberapa oknum ninik mamak kenegerian Lipat Kain dengan terang-terangan membela PT Ganda. 

Masyarakat yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat desa Lipat Kain Selatan tersebut pada mulanya hanya fokus meminta dana CSR dan TJSP perusahaan sesuai denga perda no 6 tahun 2012 untuk segera dipenuhi dan tuntutan hukumnya terhadap warga terkait aksi masa yang berujung bentrok tanggal 22 Januari 2015 lalu untuk segera dicabut, namun karena setiap pertanyaan yang dilemparkan kepada managemen perusahaan selalu dijawab oleh oknum ninik mamak bergelar Datuk Singo, akhirnya hujan interupsi pun mewarnai dialog tersebut. 

"PT ganda selama ini sudah sangat banyak membantu desa Lipat Kain Selatan melalui yayasan ninik mamak, makanya pihak desa buat kebun sendiri sehingga tidak meminta terus kepada perusahaan," Tutur Datuk Singo

Ia menambahkan selama ini PT Ganda sudah sangat bersinergi dengan ninik mamak, dengan dibentuknya pola KKPA bersama ninik mamak yang  sudah berlangsung sejak tahun 2008 lalu. Sehingga pertahunnya yayasan yang dikelola ninik mamak tersebut mendapatkan untung bersih sekitar 4 milyar rupiah dari keuntungan tersebut, yayasan juga sudah membangun infrastruktur seperti masjid raya dan balai adat kenegerian Lipatkain. 

Mendengar pernyataan ninik mamak tersebut spontan beberapa perwakilan masyarakat menginterupsi pernyataan ninik mamak tersebut.

"PT Ganda selama ini kurang berkontribusi terhadap masyarakat, sesuai dengan perda no 6 tahun 2012, jelas menyatakan bahwa ada tanggung jawab perusahaan yang harus ditunaikan unutk kesejahteraan warga tempatan, kalau dana kesejahteraan itu berasal dari dana yayasan ninik mamak itu lain halnya, karena dana tersebut adalah hasil pola KKPA kebun masyarakat dengan PT ganda, dan itu bukan bahagian dari dana CSR dan TJSP PT Ganda Buah Nindo."

Demikian disampaikan Tutur Zaitul Bahadi Koordinator Aliansi Masyarakat Desa Lipat Kain Selatan kepada radarpekanbaru.com, Selasa (8/4/2015).

Ditambahkannya, "Kita heran saja ada apa dibalik ini, kenapa oknum ninik mamak malah ngotot membela PT Ganda, bukannya kita sebagai anak kemenakannya." ungkap Zaitul kesal 

Senada dengan Zaitul, salah seorang warga yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan, wajar saja kalau ninik mamak membela PT Ganda, karena permasalahan warga dengan PT Ganda bukan kali pertama terjadi, dan setiap permasalahan tersebut ninik mamak selalu membela PT Ganda.

" Dana yayasan yang bersumber dari pola kemitraan dengan PT ganda inilah akar permasalahannya, ninik mamak tidak transparan menggunakan anggaran 202 H kebun masyarakat yang dikelola melalui yayasan ninik mamak. Selama ini ninik mamak pun juga menjadi dalang dari setiap konflik agraria dikenegerian Lipatkain, karena selalu menjual tanah ulayat kepada pihak perusahaan tanpa diketahui oleh anak kemanakan. 

Makanya wajar kalau ninik mamak berani lawan kemenakannya, karena takut aib dan kebobrokannya dibongkar oleh perusahaan." Tutup salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.(radarpku)