Teka-teki Perampokan Didinas Pertanian Kampar , Modus Menghilangkan Data Korupsi ? atau bukan?

Kamis, 02 April 2015

RADARPEKANBARU.COM-Teka-teki peristiwa perampokan yang terjadi di Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Selasa dinihari (31/3/2015) lalu. Menurut sumber Radar Pekanbaru diduga ada permainan untuk menghilangkan data/dokumen korupsi didinas tersebut. Pasalnya dinas pertanian merupakan satker yang bersentuhan langsung dengan kegiatan P4S Kubang Raya yang tengah menjadi sorotan publik karena menggunakan uang negara miliaran rupiah untuk belanja kegiatan ,program ambisius Jefry Noer dan juga selalu menjadi bahan sindiran oleh Wakil Bupati Kampar karena dianggap mubazir. " Kami menilai banyak kejanggalan dalam kasus perampokan didinas pertanian Kampar, dokumen berharga juga disikatnya,jangan-jangan ada sesuatu", kata sumber radar yang tak ingin namanya ditulis. Pasca kejadian Kepala Dinas Henry Dunan menyatakan akan meningkatkan pengamanan di lingkungan kantornya. "Iya, saya segera bicarakan dengan Sekda untuk penambahan personil pengamanan di Dinas Pertanian. Begitu juga halnya dengan kemungkinan akan dilakukannya pemasangan cctv," ucapnya ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, kemarin. Meski peristiwa perampokan itu telah menimbulkan kerugian materil, namun Henry mengatakan bahwa dia masih sedikit lega karena anggotanya semuanya selamat. "Saya masih lega karena tidak ada korban jiwa. Sebab, apapun yang terjadi, tentu yang terpenting adalah nyawa anggota saya. Apalagi para pelaku itu membawa senjata tajam,"ucap Henry. Sebagaimana diketahui bahwa pada Selasa dinihari (31/3/2015) sekitar pukul 01.30 WIB, sebanyak enam orang pria tak dikenal unjuk gigi dan berhasil menggondol sejumlah barang berharga dan uang dari Kantor Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan Kabupaten Kampar. Beruntung tak ada korban jiwa, sebab para kawanan itu hanya menggunakan senjata tajam yang mereka bawa untuk mengancam guna melancarkan aksi mereka. Sejumlah ruangan kantor Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan berantakan, hampir seluruh laci-laci di setiap ruangan di bongkar. Dokumen-dokumen berserakan di lantai. Pemandangan kantor yang berantakan membuat para pegawai yang masuk kantor pada pagi hari kemarin menjadi kaget dan sebagian terlihat berusaha untuk menenangkan diri agar tidak trauma. Tentang kerugian yang dialami, secara rinci belum dapat dijelaskan seluruhnya karena masih dihitung. Namun barang yang sudah diketahui hilang antara lain satu unit kamera, uang kantor Rp1,5 juta. "Kami masih cek lebih lanjut tentang dokumen-dokumen yang mungkin hilang masih diperiksa lagi. Kejadian ini juga akan saya laporkan segera ke Bupati,"ungkap Henry. Sampai berita ini di turunkan pihak kepolisian belum memberikan keterangan resminya kepada media.(radarpku /sk)