Direktur CV Tesa Diperiksa Oknum Polisi

Selasa, 10 Maret 2015


RENGAT,RADARPEKANBARU.COM- Adi Sujarwo, Direktur CV Tesa selaku pemegang kontrak sebesar Rp830 juta untuk rehab Kantor Bupati Inhu tahun anggaran 2014, mengaku sudah tiga kali diperiksa oleh oknum penyidik Polres Indragiri Hulu, Riau.

"Saya gara-gara berita itu sudah tiga kali dipanggil diminta keterangan oleh oknum penyidik," katanya di Rengat, Senin.

Ia mengatakan, oknum penyidik menduga pekerjaan yang dilaksanakan itu asal jadi dan tidak sesuai bestek sehingga dinilai merugikan negara dan daerah, namun dirinya beruntung bahwa penyidik mengerti terhadap kondisi proyek rehap Kantor Bagian Humas tersebut,

Proyek itu juga melakukan perbaikan ruang di bagian Kesra, dan bagian Hukum Pemkab Inhu yang dia kerjakan karena  merugi akibat volume yang dia kerjakan lebih besar dari nilai kontrak.

"Setelah data-data yang dimintai Penyidik saya serahkan akhirnya Penyidiknya mengerti dan paham," ujarnya.

Menurutnya, dari kegiatan tersebut dirinya tidak ada melakukan mark-up tapi justru merugi sehingga banyak terkesan diselesaikan asal jadi, padahal pihaknya telah melakukan penyelesaian pekerjaan dengan baik.

"Saya juga berharap tidak ada masalah," sebutnya.

Polres Indragiri Hulu AKBP Ari Wibowo melalui Kasat Reskrim AKP Taufik Suardi yang mengaku sedang Dinas ke Polda Riau, membantah telah memeriksa Direktur CV Tesa.

"Itu tidak benar, sebab setahu saya hingga saat ini belum ada pemeriksaan atau komprontir kepada Kontraktor yang namanya Adi," katanya.

Menurutnya, karena dia sedang di Polda Riau informasi tersebut akan dia coba untuk komprontir ke anak buahnya Kanit Tipikor Polres Inhu, agar tidak terjadi miskomunikasi dan mendapatkan keterangan yang jelas.

"Saya cek dulu ke kanitnya atau coba hubungi Kanit Tipikor karena saya pun masih sedang di Polda," saran Kasat.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Rengat Arianto mengatakan, sangat disesalkan penyelesaian kegiatan rehab kantor Bupati yang sudah diserah terimakan seratus persen tapi kualitas asal jadi.

"Sebagian besar pemasangan ACP dan silikon bangunan terlihat tidak pas sehingga terkesan asal jadi dan Kami minta di perbaiki," tegasnya.(ANT)