DPRD Kampar Serap Aspirasi Rakyat , Tinjau Langsung Sejumlah Puskesmas

Jumat, 06 Maret 2015

Ketua DPRD Kampar

BANGKINANG, RADARPEKANBARU.COM -Ketua DPRD Kabupaten Kampar Ahmad Fikri atau yang lebih akrab disapa Onga, mengujungi Puskesmas Kecamatan Salo, Senin (2/3/2015) kemarin. Kunjungan ini dilakukan oleh Onga setelah mendapat banyak laporan dari masyarakat tentang pelayanan yang banyak  dikeluhkan oleh masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan di puskesmas ini.



Foto : Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri SAg kunjungi Puskesmas Salo

Dalam kunjungan itu, Onga disambut oleh Kepala Puskesmas Ridayani beserta Staf dan pgawai yang bertugas di puskesma ini, dalam kunjungan yang berlangsung santai itu Onga bertanya kepada Kapus tentang kebenaran dari laporan masyarakat yang mengeluhkan pelayanan saat malam hari, karena pada malam hari. Hanya dijaga oleh 2 atau 3 orang Tenaga Harian Lepas (THL) saja, yang terkadang jumlah pengunjung tak sepadan dengan jumlah personil yang bertugas.

Onga berharap, pegawai puskesmas ini harus lebih baik dalam melayani masyarakat, baik siang maupun malam, karena kunjungan orang sakit itu tidak terduga, bisa siang dan bisa juga malam, untuk itu puskesmas harus siap menyambut masyarakat kapan pun.

"Pihak puskesmas harus siap kapan pun melayani masyarakat, siang dan malam, karena kita sepagai abdi masyarakat memang bertugas untuk melayani masyarakat, kapan pun kita dibutuhkan,"pesannya.

Ridayani, selaku Kepala Puskesmas, menyampaikan beberapa keluhan kepada Onga, mulai dari keberadaan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang terlalu kecil, sehingga kurang memadai  menampung jumlah pasien yang datang setiap hari. Kemudian unit mobil Ambulance juga sudah mulai tua dan terkadang rusak dan mogok, karena tingkat kunjungan masyarakat sangat tinggi, hampir seratus orang setiap harinya.

"kami ucapkan terima kasih atas kunjungan ketua DPRD ke puskesmas kami, kunjungan ini akan membuat kami lebih semangat lagi dalam bekerja, kami juga berharap Onga bisa menampung aspirasi kami, seperti mobil Ambulance, ruang IGD, dan rumah dinas dokter jaga, yang kini telah rampung tapi belum tersambung aliran listrik dan air, sehingga belum bisa ditempati,"harapnya.

Dalam kesempatan itu, Onga sempatkan makan bersama para pegawai puskesmas sembari mendengarkan keluhan mereka secara langsung, mulai dari mereka yang bercerita suka dukanya menjadi petugas medis di puskesmas, sampai yang bercerita masalah pribadi sampai yang mengucapkan terimakasih atas kunjungan onga yang tanpa mereka duga ini.

"Kedatangan Onga membuat kami terkejut, setelah bertemu langsung dengan Onga, ternyata orangnya lucu dan ramah,"ucap Resti, salah seorang pegawai.

Di akhir kunjungannya, Onga sempat dihadiahi oleh Kapus sebuah cincin akik, jenis batu bacan, yang langsung dipakai Onga.

Ketua DPRD Kabupaten Kampar Juga kunjungi  Puskesmas perawatan Kuok

Untuk memastikan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Kampar berjalan baik dan maksimal, Ahmad Fikri selaku Ketua DPRD Kabupaten Kampar kunjungi  Puskesmas perawatan Kuok,Selasa (3/3/2015).


Foto :Ketua DPRD Kampar, Ahmad Fikri saat berkunjung ke Puskesmas Kuok


Seperti biasa, Onga datang tiba-tiba. di Puskesmas Perawatan Kecamatan Kuok, Fikri langsung masuk ke ruang perawatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) puskesmas, dan berdialog dengan Para petugas jaga ruang IGD.

Di dalam ruang tempat penyimpanan Obat, Onga menemukan Obat-obat yang kadaluarsa, namun tidak dipindahkan ke ruangan lain, hanya di letakkan di pinggir tempat bersusunnya obat-obatan yang masih layak untuk di berikan kepada pasien.

"Kenapa bisa obat-obatan yang sudah kadaluarsa tidak dikeluarkan dari ruang obat, mestinya harus dipindahkan sebelum dimusnahkan,"ucap Onga.

Ditambahkan Onga, bahwa obat-obat yang sudah sudah mendekati masa  kadaluarsa mesti dipisahkan letaknya, kemudian harus dimusnahkan jangan sampai dicampur, ditakutkan obat-obat itu tanpa sengaja dibagikan kepada pasien. Dan terkait ditemukannya obat yang telah di pecking dalam sebauh kardus, diamana didalamnay bercampur obat yang masih bagus dan obat yang sudah mendekati masa kadaluarsa, Onga mengngatkan hal itu jangan sampai terjadi lagi.

"Ini ada obat yang akan dikirim ke desa dalam satu kardus, didalamnya bercampur obat yang masih bagus dan obat yang sudah masuk kadaluarasa, saya bisa datang lagi ke sini kapan pun, untuk memastikan ini tidak terjadi lagi, karena ini bisa berbahaya bagi yang mengkonsumsinya,"ungkapnya.

Namun kepala Puskesmas hanya manggut-manggut dan mengaku bahwa dirinya sudah sering komplein kepada Dinas Kesehatan Kampar untuk tidak mengirim obat yang mendekati masa kadaluarsa.

Untuk mencari kebenaran dari pernyataan Valiani, kepala puskesmas ini, kami coba menghubungi Herlin Rahmola selaku Kepala Dinas Kesehatan Kampar, namun yang bersangkutan tidak mengangkat telpon saat kami coba menghubunginya.

Ketua DPRD menemukan obat jenis Antasida Doen dan Loratadine, yang akan dibagikan ke desa-desa, padahal obat ini sudah masuk kadaluarsa kurang dari dua bulan, yaitu pada bulan April 2015, ini jelas bertentangan dengan Kepmenkes dan Standar Oprasional Prosedur (SOP) yang berlaku sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kampar, Herlin Rahmola beberapa waktu lalu, bahwa 2 bulan menjelang kadaluarsa obat mestinya sudah ditarik kemudian dimusnahkan.

Ruangan lab uji darah, dahak, urin justru terlihat tidak higineis, dimana Onga menemukan meja di dalam ruangan itu sudah berkarat, dan tidak di jaga oleh seorang petugas pun. (Adv/Parlementaria/Dprd/Kampar)