Kerja Keras Jefry Noer Mensejahterakan Rakyat Dengan Program P4S

Ahad, 15 Februari 2015

Jefry Noer

BANGKINANG, RADARPEKANBARU.COM - Program P4S Pemkab Kampar jadi Percontohan Perkampungan Mandiri Pangan dan Energi. Pemkab Kampar terus melakukan terobosan dalam program P4S Kubang Jaya. Pusat pelatihan pertanian akan dijadikan percontohan perkampungan mandiri pangan dan energi.



Ket Foto : Bupati Kampar H Jefry Noer  SH didampingi Sekretaris Dinas Peternakan Kabupaten Kampar Zulia Dharma meninjau langsung persiapan perkampungan mandiri pangan dan energi, Kamis (12/2) di lokasi P4S Kubang Jaya Siakhulu Kabupaten Kampar.

Mengawali semangat mewujudkan Desa Mandiri Pangan dan Energi, pihak Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya secara mandiri membuat terobosan untuk menjadi percontohan perkampungan mandiri pangan dan energi.

Keberadaan percontohan perkampunan mandiri pangan dan energi tersebut diharapkan dapat ditiru dan dilaksanakan di masing-masing kecamatan dan desa di Kabupaten Kampar.

Untuk meninjau persiapan pembangunan perkampunan mandiri pangan dan energi tersebut, Bupati Kampar H Jefry Noer didampingi Sekretaris Dinas Peternakan Kabupaten Kampar Zulia Dharma meninjau langsung persiapan perkampungan mandiri pangan dan energi, Kamis (12/2/15) di lokasi P4S Kubang Jaya Siakhulu Kabupaten Kampar.



Di lokasi P4S tersebut direncanakan akan dibangun dua lokasi yaitu untuk lahan seluas 1.000 meter persegi dan 1500 meter persegi. Di lokasi tersebut akan ditempatkan sapi, ayam petelor, lele, niogas, biourine untuk pupuk, tanaman-tanaman organik, rumah jamur, gazebo dan saung, serta tanaman obat-obatan.

"Itu dibuat secara mandiri oleh pihak P4S, dan ke depan diharapkan dapat dicontoh oleh masing-masing Kecamatan dan Desa. Direncanakan, seluruh Desa dan Kecamatan di Kampar akan direalisasikan hal serupa, sehingga terwujud desa yang swasembada pangan dan energi", ungkap Zulia.

Ditambahkannya, upaya untuk pembuatan biogas sudah digagas oleh Bupati Kampar sejak tahun 2011 silam dan terus menggesa pada tahun 2014. "InsyaAllah 2015 ini pelaksanaannya akan lebih luas hingga ke seluruh Kecamatan dan Desa di Kabupaten Kampar", ucapnya.

Pembangunan perkampungan mandiri pangan dan energi di lokasi P4S Kubang Jaya dilakukan bekerjasama dengan PT Swen Inovasi Transfer Bogor, yang mana baru-baru ini Bupati Kampar beserta sejumlah dinas/instansi terkait sudah berkunjung ke lokasi perkampungan mandiri pangan dan energi di Bogor.

Bahkan pada Jumat (13/2/15), Kabag Humas Pemkab Kampar Sabaruddin beserta sejumlah staf dan insan pers datang ke lokasi P4S Kubang Jaya Siakhulu guna melihat langsung proses pembangunan perkampungan mandiri pangan dan energi tersebut sekaligus. "Humas juga harus mengetahui apa yang menjadi gagasan Bupati, agar dapat menginformasikannya kepada masyarakat luas", ucap Sabar.

Prospek bawang merah dengan program P4S Karya Nyata


Tidak ada yang tidak mungkin asalkan dilakukan dengan bersungguh-sungguh, kerja keras untuk mencapai target masa depan yang lebih baik. Termasuk dalam pertanian, setiap bibit yang ditanamkan adalah sumber ekonomi dan kehidupan di sama depan sehingga harus benar-benar dirawat hingga menghasilkan.


Ket Foto : Panen Bawang di Lokasi P4S

Ketika itu, Sabtu (7/2), Jefry Noer memanggil pekerja di lahan pertanian yang berlokasi di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan dan Swadaya (P4S), Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar. Dengan nada rendah, Bupati Kampar ini mengajak seorang pekerja tersebut untuk melihat-lihat bibit bawang yang telah disemai.

Namun Jefry tiba-tiba mengeluarkan nada cukup keras setelah melihat satu dari ribuan tanaman bawang merah menguning, layu seperti tidak terawat dengan baik. "Ini kenapa, kok layu. Daunnya kuning-kuning. Kedepan jangan sampai terjadi lagi. Harus dirawat walau cuma sebatang," kata Jefry kepada pekerjanya itu.



Jefry menjelaskan, bahwa setiap pekerja harus dilatih untuk mampu disiplin dalam menjalankan pekerjaannya. Perhatian terhadap tanaman perkebunan harus dilakukan secara ekstra, termasuk dalam pemupukan, penyiraman hingga hal-hal lainnya yang menunjang hasil panen.

Menurut dia, jika semuanya dilakukan dengan baik dan benar serta bersungguh-sungguh, maka hasilnya akan memuaskan. "Dan itu akan baik nantinya bagi masa depan pekerja itu sendiri. Jika mereka terlatih untuk disiplin dalam bercocok tanam, maka kedepan akan mampu mandiri, menghasilkan sendiri," katanya.

Produksi bawang merah di lahan uji coba lokasi Pusat pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata  Kubang Jaya, Siak Hulu menurut catatan hari ke hari semakin membaik. Kondisi tersebut menjadikan Bupati Kampar Jefry Noer makin optimis untuk mengembangkan program pertanian bawang merah di Kampar.
 
Bupati meminta agar petani dan peserta pelatihan memperhatikan kualitas bawang yang dipanen, misalnya kualitas bawang yang ditanam lebih dalam atau yang lebih dangkal.
 
"Jadi kedepan panen tidak hanya sekedar mencabut-cabut saja, tetapi perhatikan kualitas bawangnya, ini jadi pelajaran agar ke depan semakin baik lagi," katanya.
 
Jafry mengatakan, hasil panen sejauh ini masih bervariasi disebabkan ada gangguan gulma, sehingga bawang berebut makanan dengan gulma. Terlebih, gulma tumbuhnya cepat luar biasa. Menyikapi hal ini, di salah satu blok sudah mulai dilakukan uji coba menggunakan mursa atau plastik penutup, yang berguna menekan pertumbuhan gulma.
 
"Kemarin itu gulma tumbuh karena kekurangan tenaga kerja. Makanya jika dipasang mursa, gulma tentu tidak tumbuh lagi. Semoga hasilnya nanti lebih baik. Jangan sampai ada yang rusak meski satu bibitpun. Karena setiap bibit bawang adalah sumber ekonomi dan kehidupan," kata Jefry. (adv/hms/kpr)