Kemajuan Pembangunan Kota Pekanbaru dengan Tangan Dingin Firdaus

Senin, 09 Februari 2015

Firdaus -Ayat

RADARPEKANBARU.COM-PERKEMBANGAN di Kota Pekanbaru sejak beberapa tahun terakhir ini terus menunjukkan peningkatan yang signifikan di berbagai sektor. Tak hanya infrastruktur dan bangunan saja, di bidang pendidikan, serta kesehatan juga terus membaik seiring bergulirnya waktu.


Kemajuan itu semakin terlihat sejak tiga tahun terakhir (2012,2013,2014), atau semenjak Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dipimpin oleh H Firdaus ST MT, sebagai walikota, didampingi Ayat Cahyadi S.Si, sebagai wakil walikota.Dua politisi muda ini bisa dikatakan sukses dalam menelurkan program strategis dan menerapkan kebijakan pro rakyat.Di bidang pendidikan, misalnya, pada tahun anggaran 2012/2013, Pemko Pekanbaru telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 84 miliar untuk membangun sebanyak 109 gedung sekolah baru.



Beberapa di antaranya seperti tiga unit bangunan SD di Kecamatan Tampan dan satu unit di Bukti Raya. Kemudian untuk bangunan SMP, dua unit di Tampan dan satu unit di Tenayan Raya, serta satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Tampan.Sedangkan untuk revitalisasi sekolah, di tahun anggaran yang sama berjumlah sekitar 24 unit, terdiri dari 12 gedung SD, lima bangunan SMP dan tujuh SMK negeri dan swasta, dengan total anggaran Rp31,53 miliar. Lalu ada ruang kelas baru (RKB) di 25 sekolah, di antaranya delapan SD, lima SMP, serta 13 SMA dan SMK negeri-swasta, dengan total anggaran sebesar Rp12 miliar.Ditambah tiga unit laboratorium IPA sekolah negeri dan swasta dengan anggaran sebesar Rp690 juta.

Pembangunan tiga unit perpustakaan SMK swasta dengan biaya Rp510 juta, dan 4 SMK swasta mendapat bantuan pembangunan ruang praktek dengan biaya Rp1,36 miliar, dan sebanyak 9 SMA dan SMK negeri dan swasta mendapat bantuan peralatan laboratorium dengan biaya Rp1,73 M.Sementara pada tahun anggaran 2014 lalu, pemko mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sarana prasarana pendidikan sebesar Rp80,3 miliar, yang merupakan dana sharing antara APBD murni Kota Pekanbaru dan APBN 2014.




Sarana prasarana pendidikan yang dibangun tahun 2014 di antaranya gedung sekolah baru tingkat SD sebanyak 6 unit, dan SMA 1 unit, serta SMK Teknologi dan SMP Madani masing-masing 1 unit. Kemudian revitalisasi gedung SD 1 unit, SMP 2 unit, dan SMA 1 unit. Sementara pembangunan RKB antara lain, Taman Kanak-kanak (TK) 1 unit, SD 1 unit, SMP 6 unit, SMA 2 unit, dan SMK 1 unit.

Selanjutnya pembangunan prasarana lainnya seperti rumah penjaga sekolah SD sebanyak 7 unit, SMP 5, SMA 2, dan SMK 1 unit, dan rumah ibadah SMP 2 unit. Juga ada pembangunan penataan lingkungan sekolah berupa pagar dan paving block di 9 SMP, 1 SMA dan 1 SMK, serta pembangunan perpustakaan, ruang serba guna, dan sanitasi air be-rsih di 12 sekolah.

Untuk bidang pendidikan ini memang mendapat perhatian khusus dari Walikota Pekanbaru H Firdaus MT. Hal itu terbukti dengan besarnya alokasi anggaran yang dianggarkan yakni mencapai angka 37 persen dari total APBD setiap tahunnya. Anggaran itu melebihi standar yang diamanatkan dalam Undang-undang yakni 20 persen dari total APBD.Firdaus berharap, dengan tingginya anggaran yang diprioritaskan untuk pendidikan itu, ke depannya bisa disesuaikan dengan peran guru yang mendidik anak-anak bangsa untuk lebih baik lagi. Menurutnya, keberadaan guru saat ini bukan lagi sebagai pelayan, melainkan sudah menjadi profesi. Artinya, kesejahteraan para guru juga harus menjadi prioritas utama.


"Pengabdian yang baik tersebut tentu harus juga diikuti kesejahteraan yang baik. Kalau perut mereka saja belum terurus, mana bisa konsentrasi untuk mengajar anak didik, makanya pemko menganggarkan dana yang besar di bidang pendidikan, termasuk untuk gaji guru honor," ungkapnya.

Tak hanya di fisik, terang Firdaus MT, program beasiswa bagi siswa dari keluarga miskin dan berprestasi juga terus digulirkan. Tahun 2013 saja, Pemko Pekanbaru mengalokasikan bantuan beasiswa untuk 10 ribu pelajar yang ada di Pekanbaru. Bantuan itu juga diberikan dalam bentuk kelengkapan sekolah mulai tingkat SD, SMP, SMA/SMK sederajat. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 15.430 siswa menjadi sasaran pemberian bantuan peralatan sekolah seperti baju seragam, buku tulis dan sepatu. Anggaran untuk program ini-pun mencapai angka Rp6 miliar pada 2013 lalu. Untuk tingkat SD/MI, bantuan yang diberikan sebesar Rp280.000 per siswa, dengan jumpah penerima sebanyak 8.300 siswa.

Kemudian untuk tingkat SMP/MTs, jumlah bantuan yakni Rp340.000 per siswa dengan penerima sebanyak 4.500 orang. Tingkat SMA sebesar Rp 505.000 per siswa dengan penerima 2.630 orang.Pemberian dalam bentuk alat tulis itu serta seragam, bukan tanpa alasan. Bantuan itu mengingat di tahun ajaran baru, banyak orangtua yang disibukkan dengan pembelian alat belajar tersebut untuk anak-anaknya.

Terkadang, hal itu menjadi beban orangtua. Karena itulah pemko berpikir perlu menyalurkan bantuan peralatan sekolah untuk meringankan beban orangtua, khususnya keluarga kurang mampu.Di samping itu, penyaluran bantuan yang dilakukan juga merupakan langkah pemerintah untuk mencegah adanya anak yang putus sekolah. Bahkan, bisa menjadi indikator siapnya pemerintah dalam menerapkan wajib belajar 12 tahun.Peduli KesehatanSelain pendidikan, di bidang kesehatan, Pemko Pekanbaru hingga kini juga terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan sarana prasana penunjang lainnya.

Salah satunya dengan membangun satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pada tahun ini. Pembangunan RSUD ini guna memaksimalkan pelayanan kesehatan khususnya bagi warga kurang mampu.Walikota Pekanbaru H Firdaus MT, mengatakan, RSUD Pekanbaru tersebut akan dibangun di atas lahan milik pemerintah kota seluas 3,2 hektar di Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.Dikatakannya, pembangunan RSUD itu merupakan wujud nyata komitmen Pemko Pekanbaru dalam meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan kepada masyarakat.

"Kita memang sudah berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan bidang kesehatan ini," jelasnya.

Selain membangun RSUD, pemko juga meningkatkan tipe Puskesmas dari reguler ke Puskesmas rawat inap. Bahkan, nantinya akan ada Puskesmas yang memiliki sarana dan prasarana yang setara dengan rumah sakit non kelas atau tipe D.Di Puskesmas itu, menurut dia, sarana dan prasarana setara rumah sakit sudah ada, seperti perawat, dokter spesial, ahli gizi, dan sebagainya.

"Dengan demikian, pelayanannya juga bisa disamakan dengan pelayanan yang diberikan di rumah sakit," jelas Firdaus.

Di bidang kesehatan ini, pemko juga setiap tahunnya selalu mengalokasikan anggaran untuk program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Jaminan Persalinan (Jampersal) bagi keluarga kurang mampu. Dua program ini, dinilai sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan warga miskin di Pekanbaru ,Perkuat InfrastrukturDi samping pendidikan dan kesehatan di atas, Pemko Pekanbaru juga terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Hal tersebut bertujuan untuk memacu lajunya pertumbuhan ekonomi dan perkembangan Kota Pekanbaru yang merupakan Ibukota dari Provinsi Riau.


Pada 2012 lalu, Pemko Pekanbaru melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air membangun sepanjang 63 kilo jalan, yang terdiri dari peningkatan hotmix sepanjang 40.512 km, overlay hotmix sepanjang 18,770 km, trotoar sepanjang 984 km, pelebaran jembatan 5,8 km‎, dan rigid sepanjang 105 m.Kemudian di tahun anggaran 2013‎,pembangunan jalan mencapai sepanjang 66 km, terdiri dari peningkatan hotmix (peningkatan jalan tanah ke aspal) sepanjang 38,396 km, overlay hotmix (pemeliharaan) sepanjang 10,209 km, trotoar sepanjang 3,1 km,perkerasan pengerasan sepanjang 584m dan ‎rigit (semenisasi menggunakan angker) sepanjang 120 m.

Selanjutnya pada TA 2014, pembangunan jalan dan trotoar terus mengalami peningkatan, seperti hotmix sepanjang 56,338 km, overlay hotmix sepanjang 10 km, perkerasan sepanjang 14,877 km, trotoar sepanjang 4,6 km, pelebaran sepanjang 4,785 km, rigit 2,085 meter.Untuk pemeliharaan jalan tahun 2014 dilakukan di lima kawasan yaitu di Jalan Badak Lintas Timur sepanjang 3,6 km, Jalan Lintas Timur Batas Kampar 4,2 km, Jalan Sumber Sari Kawasan KIP Tenayan Raya 6,0 km, Jalan Siak Lima Okura yang merupakan akses ke Jalan Tol Dumai sepanjang 14 km serta Jalan Kawasan Perkantoran Baru di Tenayan Raya sepanjang 3,0 km.

"Kelima paket pembangunan jalan itu merupakan proyek reguler tahun jamak hingga akhir tahun 2014," kata Kepala DMB-SDA Pekanbaru Azmi.

Menurut Azmi, yang sebelumnya juga menjabat Kepala Dinas PU Pekanbaru ini, terciptanya infrastruktur yang memadai bisa menjadi umpan balik bagi pemko. Yang mana, jika infrastruktur jalan baik, maka akan bisa menarik minat investor berinvestasi di Pekanbaru, sehingga ke depannya mampu mendongkrak peningkatan Pendapatan Alis Daerah atau PAD.

"Di samping PAD, banyaknya investor yang berinvestasi, maka peluang kerja akan semakin terbuka. Sehingga akan membantu pemko dalam mengentaskan kemiskinan dan angka pengangguran," jelasnya.

Selain jalan, pada 2013, pemko juga membangun jembatan di Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir. Jembatan yang menghubungkan Pekanbaru dengan Kecamatan Perawang, Kabupaten Siak, itu bertujuan memperlancar arus barang dan jasa setelah putus dua tahun terakhir

."Mulai Maret 2013 Jembatan Tebing Tinggi Okura dibangun setelahdua tahun lalu terputus," terang Azmi.



Ia menyatakan, jika Jembatan Tebing Tinggi Okura mendesak dibangun karena tidak dapat lagi dilalui kendaraan roda empatmaupun sepeda motor pazca putus sejak dua tahun lalu. Jembatan tersebut terbentang di atas anak Sungai Siak dengan panjang sekitar 70 meter dan lebar empat meter.Peduli KemiskinanBaiknya pertumbuhan ekonomi dan investasi tentu juga tidak harus melupakan kemiskinan yang bagaimanapun tetap membayangi Pekanbaru.

Untuk itulah, kepedulian terhadap kemiskinan harus dapat menjadi penyeimbang strata sosial yang ada. Soal ini, Pemko Pekanbaru tidak perlu dipertanyakan komitmennya. Bukti telah mencatatnya sebagai pemerintah terbaik peduli kemiskinan di seluruh Indonesia tahun 2013.

"Islamic Development Bank (IDB) telah memulai menyusun film dokumenter tentang keberhasilan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mengentaskan kemiskinan itu," kata Tenaga Kebijakan Publik PNPM Provinsi Riau Rusmani Said.

Menurut Rusmani, film dokumenter itu nantinya akan dibagikan ke seluruh pemerintah/kota se Indonesia agar bisa dijadikan contoh dalam upaya pengentasan kemiskinan. Karena, upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan Pemko Pekanbaru, katanya lagi, telah menjadi contoh bagi Pemerintah Afrika dan wilayah Indonesi Binaan IDB.

"Daya tarik upaya pengentasan kemiskinan bagi daerah lainnya adalah mengenai visi dan misinya Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mengentaskan kemiskinan yang dikuatkan dengan terbitnya Perwako No.37 tahun 2009," jelasnya.

Perwako tersebut, bukan hanya sekedar tertulis namun sudah diimplementasikan dengan berbagai program pengentasan kemiskinan. Hal ini dibuktikan tingkat pencapaian pengentasan kemiskinan setiap tahun sebanyak 700 sejak 2000-2011. Pada2009 dan 2013, tercatat pencapaian pengentasan kemiskinan sebanyak 6.000 KK dan mereka sudah meningkat menjadi keluarga berdaya dan sudah mendapat kepercayaan untuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh perbankan.

"Saat ini sudah banyak warga miskin yang sudah berdaya mendapat kepercayaan mengakses pinjaman modal usaha dari PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru mulai pinjaman Rp5 juta hingga Rp10 juta per KK," paparnya.

Untuk menekan angka kemiskinan itu, Pemko Pekanbaru juga akan menjalankan program pemberdayaan pengentasan kemiskinan berbasis Rukun Warga (RW). Yang mana, masing-masing RW akan diberi bantuan sebesar Rp 50 juta untuk menjalankan program itu. (adv/hms/pku)