Wujudkan Pembangunan Menuju Kota Metroplitan yang Madani

Senin, 26 Januari 2015


RADARPEKANBARU.COM - Kota Pekanbaru bersama Firdaus-Ayat terus menunjukkan perkembangan yang segnifikan dan pesat. Hal ini ditandai adanya visi misi yang diwujudkan mulai tampak. Tidak ada yang mengira Kota Pekanbaru akan menjadi maju dan berkembang pesat seperti sekarang ini. Jika diurai sejarahnya, ketika masih menjadi bagian dari Sumatera Tengah, kota ini masih nomor sekian bila dibandingkan dengan Kota Bukittinggi yang menjad ibukota saat itu.

Begitupun ketika telah berpisah dan masuk dalam Provinsi Riau, Pekanbaru juga masih berada di belakang Kota Padang yang menjadi ibukota provinsi tetangga Sumatera Barat.

Bahkan dengan kota antarsatu provinsi yaitu Kota Batam ketika Kepulauan Riau masih tergabung dengan Provinsi Riau, Kota Pekanbaru juga ketinggalan. Akan tetapi, lambat namun pasti, kesabaran itu berbuah manis jua. Jika dibandingkan dengan seluruh kota di atas, saat ini Pekanbaru boleh dikatakan menjadi primadona di Sumatera bagian tengah, bahkan di Sumatera.

Hal tersebut dibuktikan dengan tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi dan infrastruktur di Pekanbaru. Bahkan pertumbuhan ekonomi Pekanbaru pernah mencapai angka di atas 8 persen, tinggi dari pertumbuhan nasional yang hanya berkisar 6-7 persen. Tentu saja ini adalah satu indikator keberhasilan pembangunan daerah oleh Pemerintah Kota Pekanbaru yang dinakhkodai Firdaus M.T dan Ayat Cahyadi.

Keduanya terus menggiatkan persiapan Pekanbaru menjadi kota metropolitan yang madani. Sebuah kota disebut wilayah metropolitan adalah sebuah pusat populasi besar yang terdiri atas satu metropolis besar dan daerah sekitarnya, atau beberapa kota sentral yang saling bertetangga.

Satu kota besar atau lebih dapat berperan sebagai hub-nya, dan wilayah metropolitan biasanya diberi nama sesuai dengan kota sentral terbesar atau terpenting di dalamnya. Kota metropolitan biasanya menggabungkan sebuah aglomerasi (daerah pemukiman lanjutan) dengan zona lingkaran urban dan memang dekat dengan pusat perkantoran atau perdagangan.

Zona-zona ini juga dikenal sebagai lingkaran komuter, dan dapat meluas melewati lingkaran urban tergantung definisi yang digunakan. Hal itu telah dilakukan antara lain dengan memperkuat kawasan kerjasama antara daerah kabupaten dan kota yang berbatasan yakni Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kampar.

Kerjasama telah dilakukan di bidang pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastruktur dengan Bupati Kampar Jefri Nur. Sedangkan dengan Pemerintah Kabupaten Siak dijalin kerjasama bidang transportasi, air bersih dan lainnya.

Secara internal, demi mewujudkan kota yang metropolitan tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru telah menggiatkan pembangunan infrastruktur jalan dimulai dengan pembangunan jalan lingkar luar Pekanbaru atau bagian Selatan Pekanbaru agar menjadi tujuan investasi yang terbaik.

Dapat Predikat Tujuan Investasi Terbaik Indonesia 

Kerja keras tersebut telah terbukti dengan diraihnya predikat sebagai Kota Tujuan investasi terbaik di Indonesia versi majalah Sindo Weekly untuk kesekian kalinya. Penghargaan tersebut diterima Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang didampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisyahbana dengan Pimpinan MNC Gorup Harry Tanoe Pada 19 Maret 2014 lalu.

Dalam acara Sindo Weekly Government Award 2014, di Sahid Jaya Hotel Jakarta, seperti disampaikan Kabag Humas Pemkot Pekanbaru, Ingot Ahmad bahwa penghargaan ini merupakan bukti keberhasilan usaha dan upaya bersama pemerintah dan masyarakat Kota Pekanbaru dalam mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai Kota tujuan investasi yang perspektif.

Walikota Fridaus mengatakan predikat dan prestasi ini membanggakan bagi pemerintah dan masyarakat Kota Pekanbaru. "Ini menunjukan bahwa misi Kota Pekanbaru menjadi kota tujuan investasi telah memberikan hasil yang menggembirakan dan semua berkat peran serta masyarakat menciptakan suasana yang kondusif dan aman untuk berinvestasi," kata Firdaus.

Firdaus mengatakan, investasi akan membuka lapangan pekerjaan dan peluang-peluang ekonomi lainnya yang dapat ditangkap oleh masyarakat Pekanbaru khususnya dan masyarakat Riau pada umumnya. Makin terbukanya investasi, katanya lagi, maka diharapkan bisa menekan jumlah pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Semoga prestasi ini dapat bersama-sama dipertahankan dan ditingkatkan untuk masa-masa yang akan datang," katanya

Memperkuat Infrastruktur

Untuk mempertahankan predikat sebagai kota tujuan investasi, Pemko Pekanbaru menyadari bahwa infrastruktur adalah pondasi dasar. Oleh Karena itu tahun 2014 Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemkot Pekanbaru telah meningkatkan kualitas jalan sepanjang 30,8 km di daerah itu melalui program pemeliharaan lima paket jalan pada 2014.

Anggaran pada APBD 2014 untuk dinas ini sebesar Rp252 miliar, selain untuk peningkatan jalan, anggaran ini juga untuk belanja langsung dinas ini," kata Kepala Dinas Bina Marga dan SDA Kota Pekanbaru, Azmi.

Sebelumnya Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT juga telah memprogramkan pembangunan empat infrastruktur dasar seperti telekomunikasi, listrik, prasarana jalan dan air bersih untuk mendukung daerah itu sebagai daerah yang menarik untuk berinvestasi. 

Menurut Azmi, pemeliharaan jalan yang dilakukan sepanjang tahun 2014 adalah pada lima kawasan yaitu di Jalan Badak Lintas Timur sepanjang 3,6 km, berikutnya Jalan Lintas Timur Batas Kampar 4,2 km, Jalan Sumber Sari Kawasan KIP Tenayan Raya 6,0 km.

Selanjutnya Jalan Siak Lima Okura yang merupakan akses ke Jalan Tol Dumai sepanjang 14 km serta Jalan Kawasan Perkantoran Baru di Tenayan Raya sepanjang 3,0 km.

Kelima paket jalan tersebut, kata Azmi, merupakan proyek reguler tahun jamak hingga akhir tahun 2014.

Dengan terciptanya infrastruktur yang memadai, diharapkan umpan balik dapat terasa dengan adanya pemasukan untuk pendapatan asli daerah. Contoh awalnya jika banyak yang berinvestasi, tentu investor akan mendirikan bangunan fisik yang pastinya akan membayar Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Pemko Pekanbaru langsung menangkap peluang ini dengan menargetkan sebesar Rp55 miliar pada tahun 2014 dari restribusi IMB.

Target tersebut dirasa pantas karena penerimaan restribusi IMB tahun 2013 hanya ditargetkan Rp40 miliar tapi akhirnya terlampaui menjadi Rp42 miliar. 

Nah ditahun 2014, target itu tercapai juga karena sudah banyak masuk pengajuan pembuatan IMB dari sektor pergudangan, hotel, ruko, pusat perbelanjaan dan perumahan.

Demikian pula akibat berbagai proyek tersebut dapat menampung ribuan tenaga kerja karena pimpinan pusat perbelanjaan dan ruko serta hotel membutuhkan. Bahkan pihaknya banyak menerima pengajuan permohonan IMB dari pengusaha untuk membangun hotel dan perumahan.

Peduli Kemiskinan

Baiknya pertumbuhan ekonomi dan investasi tentu juga tidak harus melupakan kemiskinan yang bagaimanapun tetap membayangi Pekanbaru. Untuk itulah, kepedulian terhadap kemiskinan harus dapat menjadi penyeimbang strata sosial yang ada. Soal ini, Pemko Pekanbaru tidak perlu dipertanyakan komitmennya. 

Bukti telah mencatatnya sebagai pemerintah terbaik peduli kemiskinan di seluruh Indonesia pada 2013.

"Islamic Development Bank (IDB) telah memulai menyusun film dokumenter tentang keberhasilan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mengentaskan kemiskinan itu," kata Tenaga Kebijakan Publik PNPM Provinsi Riau Rusmani Said.

Menurut Rusmani, film dokumenter yang kini dalam persiapan selesai itu, untuk selanjutnya akan dibagikan oleh IDB ke seluruh pemerintah bupati dan kota se Indonesia untuk menjadi contoh dalam upaya pengentasan kemiskinan. Upaya pengentasan kemiskinan dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, katanya lagi telah menjadi contoh bagi Pemerintah Afrika dan wilayah Indonesi Binaan IDB.

"Daya tarik upaya pengentasan kemiskinan bagi daerah lainnya adalah mengenai visi dan misinya Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mengentaskan kemiskinan yang dikuatkan dengan terbitnya Peraturan Perwako No.37 tahun 2009," katanya.

Perwako tersebut, katanya lagi, bukan hanya sekedar tertulis namun sudah diimplementasikan dengan berbagai program pengentasan kemiskinan. Hal ini dibuktikan, katanya, tingkat pencapaian pengentasan kemiskinan setiap tahun sebanyak 700 sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2011.

Tahun 2009, dan tahun 2013 tercatat pencapaian pengentasan kemiskinan sebanyak 6.000 KK dan mereka sudah meningkat menjadi keluarga berdaya dan sudah mendapat kepercayaan untuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh pihak perbankan.

"Banyak KK miskin yang sudah berdaya mendapat kepercayaan mengakses pinjaman modal usaha dari PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru mulai pinjaman Rp5 juta hingga Rp10 juta per KK," katanya.

Atas keberhasilan itu, katanya menambahkan Pemerintah Kota Pekanbaru akan melanjutkan upaya yang sama melalui program pemberdayaan pengentasan kemiskinan berbasis Rukun Warga (RW).

Pembangunan RLH

Infrastruktur yang dibangun Pemerintah Kota Pekanbaru, disertai pula dengan dukungan sarana tempat tinggal bagi warga kurang mampu. Melalui program pembangunan rumah layak huni (RHL) yang sudah berjalan sejak kepemimpinan Walikota Pekanbaru Firdaus, MT-Ayat Cahyadi SSi, dambaan warga miskin untuk mendapat rumah terjawab.

Progam yang dikemas dengan program Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) ini mendpat sambutan luar biasa dari masyarakat, dan menjadi perhatian serius dari pemerintah kota ini.

Melalui OMS yang digerakkan Pemko Pekanbaru, suatu pembuktian betapa sensitifnya pemerintah menjawab persoalan masyarakat di level bawah. Program OMS yang di dalamnya juga ada pengaspalan jalan atau seminisasi jalan lingkungan bersinergi dengan program RLH ini.

Pembangunan RLH melalui program ini, sudah dibuktikan dengan meningkatkan taraf hidup dan percepatan perekonomian masyarakat. Yang pasti, impian masyarakat yang tidak memiliki rumah dan ingin memiliki rumah tanpa biaya dari keluarganya menjadi kenyataan.

Salah satu contoh seperti diterima keluarga Wagimo (58), warga RT4/ RW1, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Dan hal yang sama juga dirasakan warga Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai. 

Wako menyerahkan secara simbolis 228 unit RLH. Pada 2013 lalu telah merealisasikan 250 unit RLH, dimana nilai satu unit RLH sebesar Rp40 juta. 
Untuk percepatannya 2014 Pemko Pekanbaru kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk membangun 250 Rumah Layak Huni (RLH) bagi warga miskin yang ada di Pekanbaru.

Pembangunan Pekansikawan

Konsep dan rencana pembangunan "Pekan Sikawan" ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru "Mewujudkan Pekanbaru sebagai Kota 
Metropolitan yang Madani".

Pembangunan program "Pekan Sikawan" ini tidak lepas dari tata ruang dan wilayah (RTRW) Kota Pekanbaru yang merancang pembangunan kawasan kota yang berbasis masyarakat untuk puluhan tahun mendatang.

Ini juga disesuaikan dengan potensi serta karakteristik yang dimiliki Kota Pekanbaru. Potensi dasar yang dimiliki Kota Pekanbaru adalah Letaknya yang strategis, wilayahnya yang sangat luas dan penduduknya sangat besar. Maka ke depan dengan terintegrasinya pembangunan antar daerah tetangga kota ini akan menjadi sasaran investasi.

Bangun Pusat Perkantoran Terpadu di Tenayan Raya

Dalam mendukung pelayanan maksimal pada masyarakat, kantor merupakan salah satu bentuk fisik yang juga mempengaruhi kualitas pelayanan. Demi mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru kini telah mencadangkan lahan seluas 1.550 hektare di Kecamatan Tenayan Raya untuk membangun satu kawasan pusat perkantoran terpadu.

"Kini lahan milik masyarakat yang sudah dibebaskan oleh Pemkot Pekanbaru adalah seluas 306 hektare sedangkan sarana penerangan yang sudah dibangun pada kawasan seluas 40 hektare yakni pembangkit listrik berkapasitas 2 x 100 MW," kata Kepala Penanaman Modal dan Promosi Kota Pekanbaru Rauda Riza.

Menurut dia, untuk melengkapi pusat perkantoran itu juga akan dibangun perumahan dinas para pejabat di lingkungan Pemkot Pekanbaru, dan pada lahan seluas 5 hektare lainnya dalam untuk kawasan pelabuhan, dan terminal kargo.

"Keberadaan kantor yang representatif ini nantinya akan memberikan kemudahan pelayanan publik bagi masyarakat dan jarak lokasi pemerintah yang baru ini dari pusat perkantoran yang saat ini adalah 13 km," katanya.

Ia menyebutkan, kantor yang baru ini akan dilengkapi dengan pembangunan satu unit jembatan Siak 5 yang akan tembus ke Kecamatan Okura yang dibangun untuk mendukung kemudahan berinvestasi di daerah dijuluki kota bertuah ini. Selanjutnya juga akan dikembangkan jalan tol pada jalur lingkar utara luar menuju Kota Dumai.

Sejumlah sarana dan prasarana yang bakal dibangun tersebut sekaligus mendukung iklim investasi yang kondusif agar investor aman berinvestasi dengan memberikan berbagai kemudahan dalam berinvestasi antara lain bakal disatukannya pusat pelayanan perizinan dan penanam modal satu pintu untuk untuk efisiensi.

Dilengkapi Ruang Terbuka Hijau

Sejalan dengan misi Pemerintah Kota Pekanbaru menjadi kota yang ramah lingkungan, kawasan terpadu perkantoran yang akan dibangun tersebut juga sudah dicadangkan lahan seluas 300 hektare. Beberapa persen dari luas areal tersebut akan ditata untuk ruang terbuka hijau.

"Ruang terbuka hijau tersebut diperlukan antara lain sebagai bagian dari ruang yang berfungsi secara ekologis, sosial ekonomi dan evakuasi. Ruang ini tentunya bisa diakses oleh umum dan dinikmati oleh publik," kata Kepala Dinas Tata Ruang dan Wilayah Pemerintah Kota Pekanbaru, Firdaus Ces.

Pencadangan lahan sebagai ruang terbuka hijau itu penting seperti diisyaratkan UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang bahwa sebesar 30 persen dari luas kota tersebut harus memiliki ruang terbuka hijau.

Secara fungsi ekologis ruang terbuka hijau dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara dan pengatur iklim mikro. Sebagai fungsi lainnya yaitu sosial-ekonomi untuk memberikan fungsi sebagai ruang interaksi sosial, sarana rekreasi dan sebagai "landmark" kota. Sedangkan untuk evakuasi berfungsi antara lain untuk tempat pengungsian saat terjadi bencana alam.

Membangun Ruh Pekanbaru

Sudah sangat banyak pancang masa depan yang dilesakkan Wako Firdaus di bumi Pekanbaru selama tiga tahun kepemimpinannya. Selain kawasan Tenayan, Bukitraya, Rumbai Pesisir, dan Rumbai, kawasan lain seperti pusat kota, Panam, dan Payungsekaki juga sudah didudukkan pada peruntukan yang menggembirakan. 

Fasilitas kota metropolitan terus digesa, seperti jaringan telekomunikasi, pelayanan bus transmetro, dan lainnya.

Namun yang lebih penting dari itu, pembangunan yang moderen, yang metropolitan itu, hanya akan sia-sia, hanya akan menjadi onggokan besi dan baja, hanya akan menghasilkan kota yang gersang dan tak berbudaya, kalau ruhnya tidak dibangun dengan baik. Karena itu pula, konsep madani yang sudah ditahbiskan Pemko Pekanbaru sudah diwujudkan kepada beberapa program yang serius.

Pembangunan ruh yang sangat kuat dimulai dengan dunia pendidikan. Selain mengikuti kurikulum nasional, Pemko Pekanbaru juga membancuhnya dengan pendidikan budaya aplikatif. Mulai dari sekolah mengaji, gerakan bersepeda ke sekolah, sampai gerakan bank sampah di sekolah serta pengumpulan zakat guru yang disalurkan kepada yang berhak menerima. Selain itu, Pemko juga sudah merancang SMPN Madani yang merupakan sekolah negeri berbasis pondok pesantren. 

Ada juga pendirian politeknik Pekanbaru serta gerakan penghijauan sekolah.Kini hampir semua sekolah sudah membudayakan sekolah mengaji. Setiap pagi, sebelum masuk ke kelas, semua siswa muslim diajak mengaji bersama. Bahkan, beberapa sekolah, seperti SMPN 5 Pekanbaru, bisa mengkhatam Alquran beberapa kali dalam setahun. Begitu juga dengan bersepeda, saat ini sudah lebih dari 1.000 siswa sudah menggunakan sepeda sebagai alat transportasi mereka ke sekolah.

Untuk masyarakat umum, Pemko kini sedang menggalakkan program green city, yaitu memasyarakatkan penanaman pohon dan pohon buah di lingkungannya masing-masing. Kegiatan ini mungkin dipandang kecil bagi sebagian orang, namun bila gerakan ini menjadi masif, maka Pekanbaru akan semakin hijau dan berbuah. Efeknya tentu pada keteduhan, kesejukan, dan udara yang bersih.

"Kita ingin membangun budaya seperti ini supaya Pekanbaru benar-benar menjadi kota yang aman, nyaman, damai, dan sejahtera. Ini merupakan implementasi ungkapan baldatun thoyyibatun warobbun ghafur," kata Wako Firdaus.

Pembangunan keagamaan, terutama melalui organisasi kemasyarakatan seperti Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan lainnya, juga digesa. Ini dilakukan supaya Pekanbaru tetap rukun dan damai. 

Predikat Pekanbaru sebagai kota yang nyaris tanpa konflik harus dipertahankan dan ditingkatkan.

Wako menyadari, semua yang dilakukannya harus mendapatkan dukungan penuh dari masyarakatnya. Karena itu pula, tanpa segan-segan dia selalu mengharapkan dukungan dan aksi nyata dari masyarakatnya. Secara pribadi maupun atas nama Wali Kota, Firdaus selalu membuka diri. Dia selalu membuka pintu rumahnya lebar-lebar untuk berdiskusi dengan masyarakat.

"Saya sudah bertekad mengabdikan diri untuk Pekanbaru secara totalitas. Karena itu masukan dan dukungan masyarakat selalu kami harapkan," kata Wako Firdaus.

Strategis Firdaus-Ayat di Bidang SDM.

Untuk mensukseskan Visi dan Misi Firdaus-Ayat menjadikan Pekanbaru kota Metropolitan Madani, tidaklah hanya dengan omongan dan cakap-cakap saja, Pemerintah Kota Pekanbaru membuat program sebagai acuan guna terwujudnya apa yang menjadi target kedua pemimpin kota Pekanbaru tersebut. Di antara program-program yang digodok Walikota Pekanbaru untuk dicapai, sedikitnya ada tiga program strategis yang di programkan untuk di realisasikan segera, seperti bidang Sumber Daya Manusia (SDM), bidang infrastruktu dan bidang kesehatan.

Menurut Walikota Pekanbaru, Firdaus, MT, Salah satu sumber daya terpenting yang dibutuhkan untuk kemajuan pembangunan Kota Pekanbaru adalah tersedianya Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas. Yakni individu-individu yang memiliki pengetahuan dan teknologi, daya kreasi dan kemauan keras untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Lebih tegasnya lagi Firdaus,MT mengatakan, "Pendidikan berkualitas adalah pilar penting meningkatkan kualitas SDM. Sumber daya manusia yang handal merupakan modal utama atau merupakan bagian vital dalam strategi bagi pembangunan sebuah bangsa," ujarnya.

Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan output berupa SDM berkualitas yang dapat diandalkan. Hal ini kita dapat belajar dari Negara-negara maju, seperti Amirika, Korea, Jepang dan lainnya. Nagara-negara maju tersebut memprioritaskan pembangunan pendidikan, sehingga mereka memiliki SDM yang handal dan berkwalitas," ungkap Firdaus.

Ditambahkan walikota, Pada era globalisasi sekarang ini, semua tidak bisa memungkiri bahwasanya faktor pendidikan dan ilmu pengetahuan telah menjadi penentu. SDM secara otomatis akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pola pikir seseorang, terutama dalam menerima dan melaksanakan tantangan untuk sebuah pembaharuan.

Sehingga konsep tersebut merupakan Modal utama bagi Walikota Pekanbaru Firdaus,MT, untuk mewujudkan Visi dan Misi Firdaus-Ayat, untuk menuju Kota Metropolitan yang Madani.

Guna mewujudkan program tersebut, Pemko Pekanbaru melalui unit kerja terkait terus berupaya mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Mulai dari aparatur pemerintahan hingga warga masyarakat Kota Pekanbaru.

Langkah itu diimbangi dengan anggaran yang disediakan pemerintah kota pekanbaru untuk dunia pendidikan, baik mereka yang tidak mampu maupun yang memiliki prestasi. Banyak peserta didik yang dibantu untuk terus mengembangkan kreasinya hingga menjadi manusia-manusia yang memiliki SDM yang handal dan dapat dihandalkan nantinya.

Hal tersebut tidak bisa dipungkiri bahwasanya faktor pendidikan dan ilmu pengetahuan membutuhkan biaya besar, sehingga walikota dalam menganggarkan dana pendidikan di dalam APBD kota Pekanbaru di atas ketentuan Nasioanal ( 20%). Atas dasar itu, pemerintah selaku pengayom masyarakat telah meletakan pendidikan ini sebagai prioritas utama sebagai upaya guna mencerdaskan kehidupan masyarakat.

Bidang Kesehatan 

Bidang kesehatan memiliki dimensi yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Pembangunan bidang kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga Kota Pekanbaru. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, Firdaus-Ayat secara sistematis dan berkesinambungan melaksanakan pembangunan kesehatan. Sesuai visi "Pembangunan Kesehatan Nasional mewujudkan Indonesia Sehat", dengan misi "Masyarakat Mandiri Untuk Hidup Sehat". Sejalan dengan visi tersebut, Pemko Pekanbaru berupaya mengawal berbagai pihak terutama komponen yang terlibat langsung dalam pembangunan kesehatan di Kota Pekanbaru.

Selain itu, untuk mendukung pelayanan dalam sektor kesehatan, Pemko Pekanbaru telah berhasil menyediakan SDM paramedis dan medis seperti, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker, ahli gizi diseluruh Puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan se kota Pekanbaru. Ditambah dengan sarana dan prasarana yang mendukung. Tercatat sebanyak 20 puskesmas dan 34 puskesmas pembantu diremajakan.

Untuk itu kita perlu terus meningkatkan pelayanan disektor kesehatan, Firdaus-Ayat menyadari kondisi fasilitas kesehatan masih minim, tidak sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009, tentang rasio Puskesmas dengan standar kejiwaan, menurut ketentuan rasio pelayanan yang baik 1 ( satu ) Puskesmas melayani 30.000 jiwa. Jika menilik aturan yang ada, maka Pekanbaru harus memiliki 33 Puskesmas. Faktanya, Pekanbaru baru memiliki 22 unit Puskesmas, " terang orang nomor Satu di tanah bertuah ini.

Namun untuk segala kekurangan ini Wawa dan Wa.Wako tidak mau berpangku tangan, mengantisipasi kekurangan pusat pelayanan kesehatan masyarakat, Pemerintah Kota Pekanbaru terus berusaha meningkatkan status Puskesmas yang telah ada, bahkan Pemko Pekanbaru berupaya membangun sebuah Rumah Sakit Umum ( RSU ) type C.

Selain itu di bidang kesehatan, 90 persen kebutuhan air bersih masyarakat Kota Pekanbaru saat ini diperoleh dari sumber air bawah tanah. Dengan kondisi ini, tentunya kwalitas air tersebut tidak dapat terjamin atau bahkan menyebabkan wabah penyakit.

Untuk mengantisipasi hal ini, Pemko Pekanbaru telah mencari investor yang bisa menghidupkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak. Sebab, air tanah yang ada selama ini dikonsumsi oleh masyarakat Pekanbaru kurang memenuhi standar kesehatan, karena mengandung zat asam yang banyak. Makanya kita akan meningkatkan lagi kemampuan PDAM Tirta Siak yang saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Pekanbaru sekitar 10 persen lebih saja," kata Firdaus.

Pekanbaru Gesa Pembangunan Infrastruktur

Sebelumnya WaliKota Pekanbaru Firdaus MT telah memprogramkan pembangunan empat infrastruktur dasar seperti telekomunikasi, listrik, prasarana jalan dan air bersih untuk mendukung sarana dan prasarana daerah sebagai daerah yang menarik untuk berinvestasi

Di tahun 2014 ini, Pekanbaru dinobatkan sebagai kota destinasi investasi terbaik se Indonesia. Hal ini di dukung dengan semakin tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yang rata-rata lebih tinggi secara nasional. Tentunya ini menandakan Pekanbaru tidak lagi hanya sebagai kota singgah namun sudah berubah menjadi kota tujuan.

Tak hanya itu, tingkat pertumbuhan ekonomi Pekanbaru terbilang tinggi. Sehingga mendorong para investor baik multi nasional maupun mancanegara menjadikan Ibu Kota Provinsi Riau ini sebagai pusat bisnis.

Untuk itu semua Firdaus-Ayat, melakukan beragam upaya untuk menggesa segala program-program unggulan yang mereka canangkan sesuai dengan Visi dan Misi, seperti percepatan pembangunan yang menyentuh masyarakat melalui sistem Build Operate Transfer (BOT).

Pemerintah tentu tidak bisa membangun Kota Bertuah ini dengan seorang diri. Butuh adanya pihak lain yang dijadikan mitra kerja, untuk melakukan kerja sama dan sama-sama bekerja demi terwujutknya pembangunan Kota Pekanbaru yang lebih baik dan lebih maju," ungkap Walikota.

"Sekretaris Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Syukri Harto menambahkan, ada empat target pembangunan di 2014 yang terus di gesa pemerintah, dan itu menjadi peluang bagi para investor dalam menanamkan investasinya, Antara lain Terminal Kargo, Pasar Induk, Pasar Palapa, dan Kawasan Industri Tenayan Raya (KIT)."

Keuntungan kerja sama melalui konsep BOT tersebut, yaitu pihak ketiga bekerja sama dengan pemerintah dalam mengelola objek tersebut, tidak saja dari sisi pendapatan. Namun akan mendorong geliatnya ekonomi masyarakat, dan bila habis masa kontraknya, maka aset tersebut akan menjadi milik pemerintah Kota.

Kini Kota Pekanbaru yang juga di sebut sebagai Kota Bertuah (Bersih, Tertib, Usaha bersama, Agamis dan Harmonis ), semakin menjadi kota besar yang cepat berkembang, dengan penduduk siang capai 1,2 juta lebih, dan malam hampir 1 juta jiwa.

Untuk mempertahankan predikat sebagai kota tujuan investasi, Pemko Pekanbaru menyadari bahwa infrastruktur adalah pondasi dasar. Oleh Karena itu tahun 2014 ini melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemko Pekanbaru meningkatkan kualitas jalan sepanjang 30,8 km, melalui program pemeliharaan lima paket jalan.

Diantaranya, Pemeliharaan jalan yang dilakukan pada tahun 2014 di lima kawasan yaitu di Jalan Badak Lintas Timur sepanjang 3,6 km, Jalan Lintas Timur Batas Kampar 4,2 km, Jalan Sumber Sari Kawasan KIP Tenayan Raya 6,0 km. Jalan Siak Lima Okura yang merupakan akses ke Jalan Tol Dumai sepanjang 14 km serta Jalan Kawasan Perkantoran Baru di Tenayan Raya sepanjang 3,0 km. Kelima paket jalan tersebut, merupakan proyek reguler tahun jamak hingga akhir tahun 2014.

Dengan terciptanya infrastruktur yang tersedia, diharapkan umpan balik dapat terasa dengan adanya pemasukan terhadap Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). Contoh, " jika banyak yang berinvestasi, tentu investor akan mendirikan bangunan fisik yang pastinya akan membayar Izin Mendirikan Bangunan (IMB)", dan bukan itu saja. Akan banyak uang investor tersedot ke pundi-pundi Pemko Pekanbaru.

Direktur Jenderal Depdagri Bidang Pembangunan Daerah DR Drs Muh Marwan Msi sendiri mengaku sangat mengagumi rencana Walikota Pekanbaru membangun Kota Pekanbaru menjadi Kota Metrpolitan yang Madani dengan Konsep Kawasan Perkotaan Pekan Sikawan.

"Jujur kita akui bahwa konsep dan perencaan Walikota Pekanbaru ini suatu konsep yang sangat lengkap. Walikota bukan hanya membangun Kota tetapi membangun kawasan perkotaan yang melibatkan pemerintahan dan instrumen daerah lain. Program Ini bukan lagi sebatas konsep, tapi sudah mulai dimplementasikan dalam segala bentuk persiapan seperti perencanaan, administrasi, folise, dan kerjasama antar daerah. Cara berpikir seperti inilah yang sangat kita harapkan dari para kepala daerah saat ini. "

Sederet Prestasi Diraih Pemko Pekanbaru.

Kerja keras pasangan Firdaus-Ayat selama Tiga tahun, dalam memimpin Pekanbaru, telah manya menorehkan hasil yang dirasakan masyarakat, bahkan sederet prestasi banyak diraih Pasangan Firdaus, ST. MT-Ayat Cahyadi, M.Si ini diantaranya:

1. Menerima Penghargaan Pembina K3 tahun 2014 dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Muhaimin Iskandar di Jakarta.
2. Menerima Penghargaan Adipura tahun 2014 dari Wakil Presiden RI Prof. Dr. Boediono, M.Ec, di Istana Negara Jakarta,
3. Menerima Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik tahun 2014 di Jakarta.
4. Menerima Penghargaan sebagai kota Terbaik ke 3 tingkat Nasional dalam Pelayanan Satu Pintu Tahun 2014 di Jakarta.
5. Menerima Piala Wahana Tata Nigraha Tahun 2014 dari Menteri Perhubungan RI, E.E Mangindaan di Gedung Smesco Jakarta.
6. Menerima Penghargaan Sertifikat ISO dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmugrasi RI di Jakarta.
7. Menerima Piala Bina Marga Terbaik Nasional tahun 2014 di Jakarta.
8. Menerima Penghargaan Karta Adhi Dharma Tahun 2014 di Asahan-Sumatera Utara Medan.
9. Menerima Penghargaan Kota Terbersih Tingkat Provinsi Riau Tahun 2014 dari Pemerintah Provinsi Riau di Pekanbaru.
10. Menerima Penghargaan Setya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden RI Joko Widodo tahun 2014 di Jambi.
11. Meraih Penghargaan di Bidang Pendidikan Adiwiyata Nasional tahun 2014 di Jakarta
12. Menerima Penghargaan Pekanbaru sebagai Tujuan Investasi Terbaik Indonesia yang diserahkan Menteri Dalam Negeri Gumawan Fauzi di Jakarta,
Dan masih banyak lagi sederet prestasi yang tak dimuat dalam pemberitaan ini.

Lima Wilayah Pengembangan

Dalam grand design Pekanbaru, terlihat bahwa kota ini sudah disesuaikan peruntukannya berdasarkan banyak pertimbangan. Mulai pertimbangan pemerataan pembangunan, pengembangan kota, dan tentu saja keperluan penunjang di setiap kawasan pengembangan itu. Peruntukan Wilayah Pengembangan juga disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya.

"Akan banyak perubahan besar dengan pengembangan wilayah ini. Kawasan yang sebelumnya masih kurang tersentuh, nantinya akan menjadi primadona baru. Sebut saja kawasan Tenayan Raya, sebagian Bukit Raya, Rumbai Pesisir, Rumbai, dan kawasan pinggiran lainnya," sebut Wako Firdaus.

Firdaus sudah membagi Pekanbaru ke dalam lima wilayah pengembangan (WP). WP 1 untuk kawasan pusat kota, WP 2 di kawasan Rumbai, WP 3 di kawasan Rumbai Pesisir, WP 4 di kawasan Tenayan dan Bukit Raya, serta WP 3 di kawasan Tampan dan Payung Sekaki. 

Kalau dilihat dari WP ini, sangat terlihat bahwa Firdaus memberikan perhatian serius untuk 'kawasan terlupakan' seperti Rumbai, Rumbai Pesisir, Tenayan Raya, dan Bukitraya. Saat ini, 'kawasan terlupakan' itu sebagiannya masih terlalu luas dan masih sangat mungkin dikembangkan. Lahannya banyak yang kosong. Pembangunan di sana juga masih sangat sedikit. Bila wilayah ini berhasil dikembangkan, maka penumpukan yang selama ini terjadi di pusat kota, Marpoyan, dan Panam, akan dibagi-bagi ke kawasan tersebut.

Khusus untuk Rumbai dan Rumbai Pesisir, Pemko sudah merencanakannya untuk kawasan pendidikan, permukiman, perdagangan, pertanian, kawasan hutan lindung, pariwisata, dan pusat olahraga. Sedangkan untuk Bukitraya, Tenayan Raya, dan Sail, nantinya akan dikembangkan menjadi kawasan permukiman, pusat kegiatan industri, pergudangan, pusat perkantoran pemerintahan kota, dan pertanian.

Bagaimana dengan kawasan pusat kota? Dia tetap akan menjadi pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pusat perkantoran swasta, pusat pemerintahan provinsi, dan kawasan permukiman. Sedangkan kawasan Panam dan Payung Sekaki yang selama ini berkembang sangat luar biasa, akan menjadi pusat pendidikan tinggi, olahraga, permukiman, pergudangan terbatas, perdagangan, dan kesehatan.

"Setiap kawasan sudah kita peruntukkan sesuai dengan karakteristik dan perencanaan kota masa depan. Sehingga nantinya tidak akan terjadi tumpang tindih peruntukan wilayah sehingga kota ini layak bagi kehidupan semua orang dan aktivitasnya," kata Firdaus.

Nah, ke depan ini, Pemko Pekanbaru melalui walikota-wakil walikota Firdaus-Ayat akan terus melanjutkan program yang telah dirancang, seperti penataan pasar menjadi kawasan seindah Malioboro dan upaya mewujudkan pembangunan dibidang energi dan lainnya. (Adv/hms)

Wilayah Pengembangan I: Sukajadi, Senapelan, Limapuluh, dan Kota

Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasa
Pusat Kawasan Perkantoran Swasta
Pusat Perkantoran Pemerintahan Provinsi
Kawasan Perkantoran Pemerintahan Kota
Kawasan Permukiman

Wilayah Pengembangan II: Kecamatan Rumbai

Kawasan Pendidikan
Kawasan Permukiman
Kawasan Perdagangan
Kawasan Pertanian
Kawasan Lindung
Kawasan Rekreasi/wisata

Wilayah Pengembangan III: Kecamatan Rumbai

Pusat Kegiatan Olahraga
Kawasan Lindung 
Kawasan Permukiman
Pusat Kegiatan Pariwisata
Pusat Bisnis

Wilayah Pengembangan IV: Bukitraya, Tenayan Raya, dan Sail

Kawasan Permukiman;
Pusat Kegiatan Industri
Pusat Kegiatan Pergudangan
Kawasan Perdagangan
Kawasan Perkantoran Pemerintahan Kota
Kawasan Pariwisata
Kawasan Pertanian

Wilayah Pengembangan V: Kecamatan Tampan dan Payung Sekaki

Pusat Kegiatan Pendidikan Tinggi
Pusat Kegiatan Olah Raga
Kawasan Permukiman
Kawasan Perkantoran
Kawasan Perdagangan
Kawasan Pergudangan Terbatas
Kawasan Kesehatan