Pengerjaan jembatan menghubungkan tiga Desa terbengkalai

Selasa, 20 Januari 2015


RADARPEKANBARU.COM, Siakhulu - Masyarakat sangat gembira sekali ketika mendapat khabar akan adanya pembangunan jembatan yang menghubungkan tiga Desa yaitu Desa Pangkalan Serik, Desa Kepau Jaya, dan Desa Pangkalan Baru tapi sayang belum lagi selesai jembatan tersebut pemborongnya sudah meninggalkan jembatan dalam keadaan terbengkalai. warga menagih janji kepada pemprop Riau melalui anggota DPRD karna yang terpenting bagi warga adalah jembatan tersebut bisa di bangun sesuai janji,  jembatan merupakan ruhnya perekonomian masyarakat Desa Buluh Nipis, Pangkalan Serik, Kepau Jaya serta Desa Gading Permai dan Sungai Bungo Kecamatan Kampar Kirihilir yang juga sangat berharap adanya jembatan penghubung warga di tiga Desa di Kecamatan Siakhulu dan 2 Desa di Kecamatan Kampar Kirihilir menuju kantor camat atau Kota Pekan Baru. Seperti di ungkapkan salah seorang warga  Pangkalan Serik, bahwa masyarakat sangat besar berharap adanya jembatan penghubung menuju Kantor Camat Siakhulu maupun Kota Pekan Baru pasalnya, tiga Desa tersebut merupakan Desa paling ujung di Kecamatan Siakhulu. Selama ini untuk berurusan ke Kantor Camat ataupun instansi lainnya di Kecamatan Siakhulu, warga di tiga Desa tersebut harus menempuh jarak sekitar 60 kilo meter dengan lama perjalanan 1,5 jam, karna harus melewati 2 Desa di Kecamatan Perhentian Raja dan 7 Desa di Kecamatan Siakhulu di bandingkan jika melewati Ponton yang jaraknya hanya 8 kilo meter dari Desa Pangkalan Serik menuju Kantor Camat Siakhulu.  Bisa di bayangkan berapa biaya dan waktu yang di butuhkan apabila di sungai Kampar pemisah tiga Desa dengan ibu Kota Kecamatan di bangun jembatan yang bisa di lalui kendaraan, karna selama bertahun tahun warga menunggu kabar gembira datang setelah 5 Kepala Desa di antaranya Kepala Desa Pangkalan Baru, M Akbal kala itu, Kepala Desa Kepau Jaya Rusman Yatin, Kepala Desa Pangkalan Serik Jundri, Kepala Desa Buluh Nipis dan Kepala Desa Sungai Bungo Kecamatan Kampar Kirihilir Samsawir di undang oleh anggota DPRD Riau Azis Zaenal kala itu bersama dinas PU Pemprop Riau serta dinas PU Pemda Kampar membahas sekaligus meninjau langsung lokasi akan di bangunnya jembatan gantung dari APBD Pemprop Riau dengan nilai dana kurang lebih 11 milyar. Kemudian di tahun berikutnya pada pertengahan 2014 jembatan gantung yang di janjikan mulai di bangun tapak jembatan, hal tersebut membuat warga tambah gembira karna apa yang di dambakan selama bertahun tahun akan segera terwujud. Namun setelah pembangunan dua tapak jembatan
dan mengusulkan pembangunan jembatan, tapi pemda Kampar pada tahun 2008 hanya membangun dermaga serta ponton sebagai alat transportasi warga dengan jaminan bisa di lalui kendaraan roda empat, namun sayangnya hingga detik ini tidak satupun mobil bisa di angkut dengan ponton, ujar Jirin memaparkan dengan nada kecewa. Hal senada di sampaikan tokoh masyarakat yang juga mantan kepala Desa Buluh Nipis H Rusli, menurutnya semasa menjabat Kepala Desa Buluh Nipis jembatan penyeberangan menjadi agenda rutin untuk di usulkan setiap musrenbang, mengingat warga sangat merindukan adanya jembatan yang bisa di lalui kendaraan roda empat. Pada bulan Desember 2013 selesai para pekerja pergi meninggalkan lokasi tanpa ada kabar kapan pembangunan jembatan gantung akan di lanjutkan, karna hingga berita ini di turunkan belum ada tanda tanda pembangunan akan di lanjutkan, alasannya tidak ada satupun material yang tersisa ataupun datang sebagai bertanda pembangunan jembatan tersebut akan di rampungkan, tandas H Rusli menjelaskan kepada RadarPekanbaru.com, selasa 20/1/2015.

Editor : Alamsyah