TENGKU SAID ABDULLAH Ambil Sikap menjadi Sultan Siak Sri Indrapura Sebagai Bentuk Wadah Pemersatu

Sabtu, 22 Juni 2024

Tengku Said Abdullah

SIAK SRI INDRAPURA - Salah satu kerajaan yang pernah berdiri dan berkuasa di Pulau Sumatera adalah Kerajaan Siak Sri Indrapura. Kebesaran kerajaan ini dapat dilihat dari Istana Siak Sri Indrapura yang masih berdiri hingga saat ini.

Istana ini dibangun oleh pemiliknya yaitu Sultan Siak Assaydis Syariff Hasyim (Sultan Siak ke 11) yang berlokasi di Kampung Dalam, Kabupaten Siak, Riau. Istana ini memiliki nama lain yaitu Istana Asserayyah Al- Hasyimiah atau Istana Matahari Timur.

Namun, siapa mengira bahwa sampai saat ini persoalan Ahli Waris Istana Siak ternyata masih belum tuntas dan masih meninggalkan polemik dari dulu hingga saat ini serta perdebatan antar sesama Zuriyat Kesultanan yang sibuk merasa bahwa dirinya yang paling paham, benar dan berhak.

Oleh sebab itu, Syariff Ali Perwakilan keluarga dari keluarga Tengku Besar Sayid Sagaff (Sultan REGENT DI SIAK) dan Syariff Bulliyan perwakilan dari keluarga panglima besar bersepakat dan menunjuk Seseorang yang bernama TENGKU SAID ABDULLAH untuk dijadikan simbol Sebagai Sultan Siak guna menjadi bentuk wadah permersatu terhadap apa-apa saja yang menjadi permasalahan bagi keluarga besar kesultanan Siak itu sendiri.

(Syariff Ali)

(Syariff Bulliyan)

Hal itu terungkap dari sosok Ahli Waris Kesultanan Siak bernama Tengku Said Abdullah yang yang baru-ini telah mengambil Sikap dengan menyatakan dirinya sebagai SULTAN SIAK SRI INDRAPURA. Jum'at (21/6/2024).

Tengku Said Abdullah menyadari dengan menyatakan dirinya sebagai penerus perjuangan sultan Siak mungkin belum sesuai dengan tata cara untuk menjadi Sultan Siak pada zaman terdahulu.

Namun karena tidak adanya perangkat yang di akui secara legalitas serta aturan baku yang berlaku mengatur tentang tata cara pengangkatan Sultan tersebut maka Tengku Said Abdullah mengambil sikap dengan menyatakan diri Sebagai Sultan Siak Atas dasar pertimbangan telah wafatnya Sultan Syarif Kasim ke 12 dan Tengku Said Abdullah merupakan keturunan dari garis wakil Sultan Siak yang bernama Sayid Muhammad Tengku Djang serta keturunan garis dari panglima besar Syariff Hasyim/Saudara kandung Sultan Syarif Kasim Kusuma (Sultan Siak ke 10).

Tengku Said Abdullah merupakan Sosok yang tidak lagi asing di kalangan kaum kerabat kesultanan Siak Sri Indrapura. Beliau merupakan orang yang dikenal selalu lantang bersuara dalam memperjuangkan tentang pelurusan sejarah yang menurutnya ada beberapa oknum dari luar maupun dalam telah memutar balikkan sejarah demi kepentingan pribadinya.

Tengku Said Abdullah, merupakan keturunan serta Ahli waris dari Wakil Sultan Siak Sri Indrapura "SAYID MUHAMMAD TENGKU DJANG LELA INDRA" Yang berdarah panglima bersumber dari leluhurnya.

Dikatakan Tengku Said Abdullah, bahwa mereka dan keluarga Ahli Waris menyatakan untuk siap menjadi wadah pemersatu Khususnya antara Pemerintah serta sesama internal Ahli Waris kesultanan Siak itu sendiri.

"Kami dan keluarga Ahli Waris Kesultanan Siak siap menjadi wadah pemersatu Ahli Waris yang saat ini masih terasa seperti asing di negeri sendiri", kata Tengku Said.

Begini runutan silsilah Tengku Said Abdullah : 

Tengku Said Abdullah bin Tengku Said Khaidir bin Tengku Said Hoesnan bin Said Muhammad Tengku Djang bin Tengku Said Akil bin Panglima Besar Tengku Syarif Hasyim (Saudara kandung Sultan Syarif Kasim Kusuma /Sultan Siak ke 10)

-----

Lebih lanjut dijelaskan Tengku Said, jika para Ahli Waris kembali bersatu, maka nilai dan marwah negeri melayu serta para pewaris Kesultanan akan kembali terangkat dan memudahkan dalam melakukan perjuangan ke depan.

Lebih dari itu, kata Tengku Said Abdullah "Akan ada banyak lagi peran positif yang akan kami sumbangkan untuk membangun negeri ini, khususnya Program-program kepada pemerintah tentang kemajuan kebudayaan, menjadi tuan rumah bagi para tamu dan wisatawan dari negara semenanjung Melayu, menjadi mitra pemerintah serta memiliki otoritas dari berbagai sektor khususnya pembangunan kebudayaan melayu", terang Tengku Said menerangkan gagasan nya. (***)