Pemilihan Wakil Dekan UIN "Tidak Sehat"

Ahad, 04 Januari 2015

RADARPEKANBARU.COM - Pemilihan Beberapa Wakil dekan di Universitas Islam negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau akhir Desember yang lalu menuai Banyak kritikan dari Beberapa kalangan Akademisi. Pasalnya dalam pemilihan wakil-wakil Dekan di setiap Fakultas Yang ada di UIN tidak sesuai dengan Statuta yaitu praturan Universitas yang di keluarkan oleh kementerian Agama. Hal ini disampaikan oleh H.Abdul Wahid Mantan Wakil Dekan III di Fakultas Ushuluddin yang ikut maju dalam pemilihan wakil-wakil yang baru. Beliau sangat kecewa dengan pola perpolitikan yang tidak sehat di UIN Suska. "Saya sangat kecewa dengan perpolitikan yang ada di UIN Suska ini, pasalnya mulai dari pertarungan menjadi wakil Rektor, sampai Dekan dan Wakil Dekan saya di gagalkan dengan berbagai alasan yang tidak logis. Saya yakin di balik semua itu pasti ada permainan sebelah pihak." Kata H. Abdul Wahid, ketika wawancara Bersama wartawan, minggu (4/1). H.Abdul Wahid juga mengatakan kalau pemilihan dekan dan wakilwakil dekan ini berdasarkan dengan Statuta yang telah ditetapkan oleh kementerian RI, kok malah tidak ada keterbukaan terhadap calon-calon yang mendaftar. "Kalau kita berlandaskan dengan statuta kenapa saya tidak lolos padahal yang paling memenuhi syarat dalam statuta sebagai wakil dekan itu adalah saya, bila dibandingkan dengan kelima kandidat lainnya, seperti Khairunnas Jamal, Agustiar, Hasbullah, Hidayatullah dan Afrizal Nur. Apalagi saya melihat tidak ada keterbukaan dari pihak dekan." tegas H. Abdul Wahid, mantan wakil Dekan 3 Ushuluddin ini. Dan beliau meminta kepada Rektor UIN Suska meninjau ulang keabsahan Syarat-Syarat Administrasi wakil-wakil dekan terpilih. " Kita minta Rektor UIN H.Munzir Hitami untuk meninjau ulang, pasalnya teman kita di Fakultas Tarbiyah juga kisruh soal ini dan akan melaporkan perkara ini ke PTUN." Tutupnya. Menanggapi kisruh yang terjadi di lingkungan UIN Suska Riau Rektor H.Munzir Hitami menanggapinya dengan Positif. Pasalnya penunjukan wakil-wakil dekan ini adalah hak dekan itu sendiri, yang bisa bekerja sama dengan dekan. "Ya jadi Rektor menetapkan wakil-wakil yang telah dimasukan oleh Dekan masing-masing, ya karna dekannya telah ngotot atas pilihannya ya bagaimana. Sebenarnya wakil dekan ini sama semuanya baik dalam bidang honor tapi tupoksinya yang berbeda. Saya telah mengatakan kepada Dekan-Dekan yang terpilih agar dapat meninjau kembali wakil-wakil yang telah dia pilih, bisa tidak untuk bekerja sama kedepannya." Kata Rektor UIN ketika di konfirmasi. Karna kewenangannya di dekan ya tentu haknya kepada dia, ada yang lengkap semuanya dan telah senior dan pernah menjabat sebagai wakil-wakil dekan ya tapi kalau dekan yang baru ini tidak mau ya gimana lagi. Terkait ada info persolan ini sampai ke Pengadilan Tata usaha Negara (PTUN) dan akan di laporkan ke pihak yang lebih tinggi. Ditanggapi dengan positif oleh Munzir Hitami, agar ada kepuasan disebelah pihak dalam masalah ini. "Ya silahkan saja, lapor ke PTUN, agar perkara ini cepat selesai, tapi sebaliknya harapan saya jangan lah, lebih baik kita selesaikan bersama di dalam universitas ini. Tak baik kalau masalah kecil ini sampai kemana-mana." Harap Rektor UIN, H.Munzir Hitami. Anggota Senat UIN Suska Prof.DR.H.Zikri Darussamin, menanggapi Statemen dari Rektor UIN, beliau mengatakan Rektor tidak bisa berlepas tangan dalam persoalan ini. "Munzir jangan cuci tangan karena pada dasarnya munzir yang telah menanda tangani SK Wakil-wakil itu. Jadi dia tidak bisa berlepas tangan begitu saja, sampai kapan pun persolan ini akan tetap kita usut dan kita tuntaskan." Cetus Prof.DR.H.Zikri Darussamin, Anggota Senat UIN. (Klna)