8 Kecelakaan Tragis Pesawat Terbang di Tahun 2014

Ahad, 28 Desember 2014

Ilustrasi

RADARPEKANBARU.COM-Pesawat terbang menjadi sarana transportasi paling efektif yang mampu memangkas jarak dan waktu paling cepat dibanding jenis transportasi yang lain. Pesawat terbang juga adalah sarana transportasi teraman dengan stradart keamanan paling tinggi di dunia. Tidak ada satupun model transportasi yang pengecekan kelayakan jalannya sedetail dan serumit Pesawat Terbang. SAFETY menjadi filosofi utama pengoperasian pesawat terbang. oleh sebab itu tidak sembarang orang mampu terlibat dalam pengoperasiannya. Mereka yang terlibat adalah orang-orang profesional dan mempunyai keahlian khusus dengan sertifikasi tertentu. "Secara statistik menunjukkan bahwa faktor manusia mempunyai andil paling besar yaitu 66%; disusul faktor hardware 31.8% dan faktor environment 13.2%" Mungkin anda bertanya, kalau pesawat terbang adalah saranan transportasi paling aman di dunia, kenapa masih banyak kecelakaan pesawat terbang? Kecelakaan pesawat terbang berhubungan dengan tiga faktor utama yaitu faktor manusia (human), faktor hardware (machine), dan faktor media antara lain cuaca (Environment). Dari tiga faktor tersebut, secara statistik menunjukkan bahwa faktor manusia mempunyai andil paling besar yaitu 66%; disusul faktor hardware 31.8% dan faktor environment 13.2%. Ketiga faktor penyebab tersebut sangat berkaitan, bahkan kecelakaan pesawat bisa saja terjadi karena gabungan dari dua atau tiga faktor sekaligus Selama tahun 2014 ini paling tidak telah terjadi 8 kecelakaan tragis pesawat terbang di seluruh dunia. Berikut insiden kecelakaan pesawat terbang dari berbagai maskapai di dunia. 1. 16 Pebruari 2014 Nepal Airlines Flight 183 Pesawat Nepal Airline dengan kode penerbangan 183 adalah pesawat terbang domistik berjenis de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter. Pesawat ini jatuh dihutan dekat Dhikura atau sekitar 74 kilometer selatan-barat daya Pokhara sebelum sampai ke tujuan yakni Jumla Airport Nepal. Seluruh penumpang yang terdiri dari 15 Penumpang dan 3 awak pesawat tewas dalam insiden ini. Menurun otoritas setempat penyebab jatuhnya pesawat adalah menabrak bukit karena cuaca yang buruk. 2. 17 Pebruari 2014 Ethiopian Airlines Flight 702 Pesawat berjenis Boeing 767-300ER ini adalah pesawat komersial dengan jadwal penerbangan dari Addis Abba Bole International Airport Ethiopia menuju Malpensa Airport Italy setelah transit di Leonardo da Vinci Fiumicino Airport, Italy. Pesawat berpenumpang 193 orang dengan 9 crew ini dibajak oleh co-pilotnya sendiri yang bernama Hailemedhin Abera Tegegn. Dengan ancaman senjata, pembajak memaksa pilot untuk melakukan pendaratan darurat di Jenewa, Swiss. Setelah pesawat mendarat, Abera keluar pesawat dengan menggunakan tali dari kokpit pesawat. Akhirnya dia ditangkap oleh pihak yang berwenang dan dituntut 20 tahun penjara atas tindakan pembajakan. Seluruh penumpang dan awak pesawat dinyatakan selamat dalam insiden ini. 3. 8 Maret 2014 - Malaysia Airlines Flight MH370 Pesawat Boeing 777-200ER ini sedianya melakukan perjalanan dari Malaysia menuju Beijing Capital International Airport China. Pesawat dinyatakan hilang ketika melewati Laut China Selatan, satu jam setelah take off. Pesawat ini membawa 227 penumpang dengan 12 Crew. Hingga saat ini pesawat belum diketemukan, oleh sebab itu belum diketahui secara pasti sebab-sebab jatuhnya pesawat. Pencarian pesawat melibatkan banyak negara termasuk Australia, Indonesia, Thailand, dan China. Beberapa warga negara Indonesia juga menjadi korban dan insiden MH370 ini. Banyak spekulasi tentang jatuhnya pesawat dari dibajak pilotnya sendiri hingga meledak di udara. Hilangnya MH370 merupakan salah satu insiden yang terburuk dalam dunia penerbangan di tahun 2014 ini. 4. 17 Juli 2014 - Malaysia Airlines Flight MH17 Pesawat berjenis Boeing 777-200ER milik maskapai penerbangan Malaysia Airline ini diduga ditembak jatuh di Desa Hrabove, Ukraina bagian timur, tepatnya di wilayah perbatasan Rusia-Ukraina. Pesawat dengan tujuan akhir Amsterdam Airport Schiphole ini membawa 283 penumpang dan 15 crew. Hingga saat ini, baik dari kelompok separatis pro Rusia maupun Pemerintah Ukraina belum ada yang mengaku sebagai pelaku penembakan. Tapi dari beberapa temuan tim ahli, kuat dugaan pelaku penembakan mengarah ke kelompok separatis. Turut menjadi korban dalam kecelakaan tragis itu adalah 11 warga negara Indonesia. Setelah melakukan negosiasi dengan kelompok yang menguasai lokasi jatuhnya pesawat dan melakukan penyidikan, pada 9 Desember lalu, tim dari Belanda akhirnya bisa membawa pulang puing-puing pesawat MH17. 5. 23 Juli 2014 - TransAsia Airways Flight 222 Pesawat berjenis ATR 72-500 yang dioperasikan oleh maskapai TransAsia Airways ini adalah pesawat komersial untuk penerbangan dalam negeri. Pesawat ini mengalami kecelakaan dan jatuh saat berusaha mendarat darurat di Bandar Udara Magong, Taiwan. Pesawat ini membawa penumpang sebanyak 54 orang dengan 4 awak kabin. Penerbangan 222 berangkat dari Kaohsiung menuju Magong Airport. Awalnya, 51 orang dilaporkan tewas namun Menteri Transportasi Yeh Kuang-shih mengoreksinya menjadi 49 orang dan menambahkan bahwa 9 penumpang selamat dari kecelakaan ini. 6. 24 Juli 2014 Air Algerie Flight 5017 Air Algerie dengan kode penerbangan 5017 (AH5017/DAH5017) dioperasikan oleh Air Algerie, Mali. Rencananya pesawat bertype McDonnell Douglas MD-83 ini terbang dari Bandar Udara Ouagadougou menuju Bandar Udara Houari Boumediene. Pesawat dengan membawa 110 penumpang dan 6 kru pesawat dinyatakan hilang dari radar 50 menit setelah lepas landas di sekitar Gao dan Tessalit. Pasukan Perancis melaporkan telah mendeteksi reruntuhan pesawat di daerah antara Gao dan Kidal, di wilayah gurun yang sulit diakses. 7. 10 Agustus 2014 - Sepahan Airlines Flight 5915 Sepahan Airlines HESA IrAn-140 adalah pesawat milik maskapai pernerbangan Sepahan Airlines Iran. Pesawat ini jatuh di blok perumahan di Mina 6 Boulevard, Tehran, Iran, sesaat setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Mehrabad. Pesawat naas ini sedang dalam penerbangan menuju Tabas Airport. Pihak otoritas setempat menyatakan bahwa seluruh penumpang yang berjumlah 40 dan 8 crew tewas dalam insiden kecelakaan ini. menurut kepala bandara setempat, jatuhnya pesawat ini disebabkan karena tidak berfungsinya salah satu mesin pesawat. 8. 28 Desember 2014 - Indonesia AirAsia Flight 8501 Indonesia AirAsia Flight 8501 adalah pesawat Airbus A320 milik Indonesia AirAsia yang dinyatakan menghilang pada saat terbang dari Juanda Surabaya, Indonesia menuju Singapura pada tanggal 28 Desember 2014. Pesawat ini membawa 155 penumpang dan 7 orang kru. Pesawat ini dijadwalkan mendarat pada pukul 08:30 di Bandar Udara Internasional Changi, Singapura. Pesawat berada di bawah kontrol lalu lintas udara Indonesia ketika diminta untuk menyimpang dari jalur penerbangan aslinya karena kondisi cuaca yang buruk. Pesawat kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas udara pada pukul 07:24 waktu setempat saat terbang di atas Laut Jawa antara Kalimantan dan Jawa. Selain warga negara Indonesia, dalam manifest penumpang juga disebutkan ada beberapa warga negara asing yakni Kore Selatan, Jerman dan Malaysia. Hingga berita ini di posting, proses pencarian masih terjadi yang melibatkan Basarnas, TNI AL, TNI AU dan Dinas Perhubungan. *** SumberĀ  : en.wikipedia.org, planecrashinfo,liputan6.com, Google.