APBD 2015 Bodong, Plt Gubri - Ketua Dewan Beda Pandangan,Ada Apa?

Jumat, 12 Desember 2014

Ilustrasi

RADARPEKANBARU.COM  - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman membantah tegas adanya mata anggaran bodong (palsu) hasil temuan Kementrian Dalam Negeri saat melakukan verifikasi APBD Riau 2015. Ia memastikan nominal APBD Riau 2015 tetap Rp 10,7 triliun sesuai dengan pengajuan awal.

"Tidak ada yang bodong, tak ada penumpang gelap. Sebab semua ada teknisnya," kata Andi Rahman, panggilan Plt Gubri, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/12/2014).

Bantahan Andi Rahman ini kontradiksi dengan keterangan yang disampaikan Ketua DPRD Riau Suparman, kepada wartawan sehari sebelumnya. Suparman mengatakan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mencoret alokasi mata anggaran bodong yang disusupkan ke dalam APBD Riau 2015.

Hal ini menurut Suparman terungkap dalam rapat anggaran antara Kementerian Dalam Negeri dengan perwakilan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), perwakilan DPRD Riau dengan Dirjen Keuangan Daerah, Kemendagri, Selasa (9/12/2014), di Jakarta.

"Kurang lebih Rp 100 Miliar disusupkan ke draft APBD Riau 2015 yang diverifikasi Mendagri. Ternyata penumpang gelap itu memang ada,” ungkap Suparman, Rabu (10/12/2014) lalu, di Gedung DPRD Riau.

Dijelaskan Suparman, penumpang gelap tersebut memasukkan alokasi anggaran di luar draft APBD Riau yang telah disahkan DPRD Riau melalui paripurna pengesahan APBD Riau 2015. Anggaran tersebut diketahui menyalahi aturan dan ketentuan yang berlaku.

Di antara mata anggaran yang disusupkan adalah pembangunan PAUD itu lebih kurang Rp 40 Miliar dan pembangunan Kantor Camat Rumbai Pesisir. Persoalan yang dialami Riau ini, menurut Suparman menjadi besar dan perhatian publik, karena Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun tersangkut kasus dugaan korupsi.

Namun saat ini menurut Suparman sudah tidak ada masalah lagi dengan APBD 2015. DPRD Riau tinggal menunggu draf APBD 2015 yang sudah dievaluasi Kemendagri untuk dibuat persetujuan. "Insya Allah, awal Januari APBD Riau 2015 sudah bisa dijalankan," ujar Suparman.

Soal siapa yang benar bicara kedua kader Partai Golkar ini, kita pun belum tahu. Yang jelas, kedua petinggi Golkar di Riau ini sudah beda pendapat. Keduanya tak lagi kompak dan pecah suara. (rp/tp)