Agusyanto Bakar. Tinggal di Kabupaten Meranti.

Rabu, 12 Juli 2023

SENGKARUT PEMILU : Sekelumit Catatan Kecil Oleh : Agusyanto Bakar. Tinggal di Kabupaten Meranti.

SENGKARUT PEMILU :
Sekelumit Catatan Kecil
Oleh : Agusyanto Bakar.
Tinggal di Kabupaten Meranti.
.........
Meranti,- Kegagalan menegakkan Pemilu yang bersih, jujur, adil, disadari atau tidak, menjadi bibit subur tumbuhnya Pemilu yang mahal. Betapa tidak, ada ongkos yang harus di biayai untuk memenangi sebuah kontestasi : Membeli suara & mempengaruhi pilihan pemilih secara langsung, biaya spanduk, baleho, biaya kampanye, membeli perahu partai (biasanya pada Pilkada) dan lain sebagainya. Ditengah keterbatasan dana, implikasinya adalah  kontestan terpaksa melirik para cukong, pemilik modal. Konsekuensinya sudah bisa ditebak arahnya : Sebagai bentuk ucapan terima kasih, balas budi,  para pencari rente inilah yang nantinya dominan mengatur daerah, sementara pemerintahan jadi bayang-bayang semata atau shadow state. Kondisi ini di perparah dengan belum adanya solusi tepat yang ideal yang ditawarkan negara untuk mengatasi problematika ini.

Sebagian masyarakat malah menikmati kondisi semacam ini, tidak saja sebagai bahan cerita dengan polosnya tanpa tahu hak-hak politik yang dimilikinya. Sebagian lagi malah beranggapan kondisi semacam ini dipandang sebagai sumber rezeki baru tanpa sadar telah menggadaikan hak kedaulatannya dalam demokrasi.

Sepertinya memang banyak yang harus dibenahi : Memperbaiki kualitas penyelenggara dan pengawas pemilu. Menegakkan aturan hukum secara konsisten. Menyederhanakan proses pelaksanaan Pemilu berikut tahapan-tahapannya. Memperbaiki kualitas Partai Politik, tidak saja menyangkut perannya sebagai wadah seleksi kepemimpinan dan perannya dalam meningkatkan pendidikan politik rakyat. Memperbaiki kualitas partai politik juga harus dilakukan dengan komitmen dalam mengakhiri kebiasaan partai menjajakan perahu untuk mengisi keuangan partai. Disamping itu, tentu peran aktif artikulatif masyarakat dalam mengawal setiap tahapan proses Pemilu dan tampil menjadi pemilih yang cerdas, yang tahu hak-hak politiknya sebagai warga negara. Disamping itu, yang tak kalah pentingnya adalah peran aktif media sebagai pilar ke 4 dalam demokrasi untuk aktif melaksanakan kontrol dan fungsi sosialnya. Terakhir dan perlu diingat! Pemegang kedaulatan tertinggi dalam demokrasi adalah kita-kita sebagai rakyat yang selalu diatas namakan tapi tidak menentukan. Oleh karenanya kita semua secara bersama-sama yang mesti mengawal proses demokrasi melalui Pemilu, agar konsep dari, oleh dan untuk rakyat, tak  dijadikan sekedar slogan politik para elite  (Ay).