Terlibat Kasus Pemukulan Mahasiswa Saat Demo di RRI, Akhirnya Kompol DM dimutasi

Rabu, 03 Desember 2014


RADARPEKANBARU.COM - Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan melalui Wakapolresta AKBP S Putut Wicaksono Sik, membenarkan tentang mutasi Kabag Ops Polresta Pekanbaru Kompol Darmawan Marpaung, pasca insiden bentrok di RRI Jalan Sudirman Selasa (25/11) lalu. 

"Sebenarnya bukan masalah demo mahasiswa yang terjadi di RRI. Tapi itu kebijakan," ujar Putut. 

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Riau melakukan aksinya dengan menduduki paksa Radio Republik Indonesia (RRI) yang berada di Jalan Sudirman, Selasa (25/11) sekitar pukul 15.00 WIB. 

Dalam aksinya kala itu, mahasiswa berusaha menduduki RRI untuk menginformasikan bahwa mereka menolak kedatang Jokowi ke Riau.

Ratusan mahasiswa yang menggunakan dua unit bus dan puluhan kendaraan sepeda motor, awalnya dikawal ketat oleh Kepolisian Mapolresta Pekanbaru untuk melakukan aksi Demo di Pasar Bawah dan Chevron. 

Tetapi setelah berkeliling akhirnya ratusan mahasiswa malah mengganti rencana aksi yang telah dijadwalkan, para mahasiswa memutar arah dan langsung menduduki kantor RRI dengan tujuan untuk menyampaikan aksi penolakan kedatang Presiden Joko Widodo melalui siaran radio yang akan tiba di Kota Pekanbaru, Rabu (26/11).

Awalnya para mahasiswa yang membawa bendera serta atribut tidak diizinkan untuk memasuki RRI, tetapi setelah tibanya Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan kemudian terjadi mediasi. 

Kemudian permintaan para mahasiswa diperbolehkan untuk menyampaikan orasinya menggunakan Radio Republik Indonesia. 

Awalnya aksi ratusan mahasiswa ini berjalan lancar, setelah melakukan aksi secara mengudara para mahasiswa beristirahat untuk menunaikan sholat Ashar. 

Tetapi setelah sholat, beberapa orang mahasiswa kembali datang ke RRI dan kemudian dihalangi oleh petugas. Karena terjadi ketidaksepahaman antara polisi dan mahasiswa, aksi yang awalnya berjalan aman kemudian berubah menjadi aksi dorong sehingga aparat kepolisian terpaksa memukul mundur mahasiswa.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan yang sempat dimintai keterangan dilokasi kejadian mengatakan bahwa pemicu bentrokan yang terjadi antara mahasiswa dan kepolisian berawal ketika para mahasiswa tidak ingin membubarkan diri. Bahkan tampak beberapa mahasiswa lainnya yang terus berdatangan.

Karena tidak lagi terkontrol dan telah diberikannya peringatan, akhirnya bentrokan tidak lagi dapat dihindarkan. Para mahasiswa dipukul mundur,dan pihak Kepolisian sempat mengamankan beberapa orang yang dianggap provokator. 

Sementara ketakutan banyaknya mahasiswa yang dipukuli Polisi, makan sebagian mahasiswa berlindung didalam Mushalla yang ada disamping kantor RRI. 

Ternyata pihak polisi tetap melakukan pengejaran terhadap mahasiswa yang bersembunyi dan masuk kedalam Mushalla tanpa menanggalkan sepatunya. 

Polisi masuk kedalam Mushalla dan menginjak-nginjak sajadah dan lantai tempat beribadah umat muslim. 

Atas insiden ini, selain puluhan mahasiswa terluka tindak brutal polisi yang menerobos masuk kedalam tempat suci tersebut lengkap dengan sepatu dan juga menyebabkan lemari kecil tempat penyimpanan sajadah dan Al-Quran rusak. (Zi)