Kepala BNN: Peredaran Narkoba di Kampus Gawat

Selasa, 18 November 2014

BB narkoba

Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar mengatakan wilayah kampus menjadi sasaran empuk peredaran narkoba. Menurut Anang, para pengedar narkoba itu sengaja mencari sasaran pemakai baru. "Dari 4,2 juta orang pengguna, 22 persennya merupakan pelajar dan mahasiswa," kata Anang saat dihubungi, Selasa, 18 November 2014. "Dan mereka mendapat narkoba itu dari kampus, juga sekolah-sekolah." Anang menilai peredaran narkoba di kampus-kampus sudah sangat mengkhawatirkan. Apalagi baru-baru ini guru besar Universitas Hassanudin, Profesor Musakkir, ditangkap saat sedang berpesta sabu bersama dosen dan mahasiswi. "Setelah penangkapan itu, ada indikasi bahwa jajaran dosen dan bahkan sampai rektor pun kini jadi pengedar," kata Anang. "Artinya, dia mencekoki mahasiswanya narkoba." Untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan akademikus dan mahasiswa, kata Anang, lembaganya terus memantau kampus-kampus yang diduga sebagai poros narkoba terbesar. Anang mengaku ada beberapa kampus yang menjadi pusat transaksi narkoba di Indonesia. Namun dia enggan menyebutkan kampus yang dimaksud. Sebelumnya, Musakkir ditangkap Direktorat Narkoba Polrestabes Makassar bersama lima rekannya. Mereka tertangkap tangan ketika sedang berpesta sabu di kamar 312 Hotel Grand Malibu, Makassar, pada Jumat dinihari, 14 November 2014. Seorang dosen, Ismail Alrip, ikut terjaring dalam penggerebekan tersebut. Nilam, seorang mahasiswi, juga dicokok. Di kamar terpisah, polisi menciduk Andi Syamsuddin, Ainun Nakiyah, dan Harianto.(tpo)