Bagus Santoso Bantah Terima Suap dari Pengesahan APBD Riau 2015

Jumat, 07 November 2014

Ilustrasi

JAKARTA,RADARPEKANBARU.COM

Publik di Riau menunggu kerja cepat KPK dalam menuntaskan kasus korupsi yang menjerat Annas Maamun Gubernur Riau non aktif sampai ke akar-akarnya,semenjak Annas Maamun di 'cokok' KPK ketegangan dan aura mencekam sangat kental terasa di lembaga legislatif DPRD Riau dan eksekutif Pemprov Riau.Kejatuhan tragis sang 'maistro' dari singgasana kursi gubernur Riau tentunya memberi pengaruh psikologi bagi kalangan pemain politik di Riau.Pasalnya kali ini banyak kalangan menduga bahwa gelombang Tsunami yang ditiupkan KPK terhadap Annas Maamun akan menyeret banyak korban. Publik meyakini bahwa Annas Maamun banyak menyimpan kartu truf yang siap kapan saja dibuka.

Yang tak kalah menarik adalah pengesahan APBD Riau 2015 ala 'koboi' sebelum Annas Mamun di tangkap KPK di Jakarta,25 september 2014. Aroma suap sangat kental terasa, ketika satu persatu para pelaku baik yang kecipratan uang panas pengesahaan APBD 2015 maupun yang tidak kecipratan mulai main kucing-kucingan berani angkat bicara kesejumlah media. Tak kalah spektakuler ketika salah satu portal berita ternama diriau "RTC' memposting berita terkait adanya transaksi suap di basement gedung DPRD Riau.

Penelusuran radarpekanbaru.com kesejumlah narasumber untuk membuka tabir suap APBD Riau ini,dari berbagai pihak yang diduga terkait berhasil dikorek sejumlah informasi dari mereka. Redaksi menggangap layak naik salah satu berita dengan judul "Bagus Santoso dan Teka Teki Suap APBD Riau 2015",tidak terlalu tendensius namun mendapat reaksi yang cukup tajam dari bagus santoso anggota DPRD Riau.

Sesaat setelah berita di posting di portal berita www.radarpekanbaru.com, handphone Sugiarto,SH Penesehat Hukum radar berdering menandakan ada panggilan masuk,siapa sangka ternyata yang menghubungi adalah Bagus Santoso anggota DPRD Riau.Politisi PAN itu memberikan konfirmasi sekaligus menyampaikan unek-unek dan kekesalannya terkait berita yang ditulis adalah fitnah,lalu bagus sempat mengancam akan memperkara pidanakan jajaran redaksi radarpekanbaru.com.

"Saya tidak terima dengan pemberitaan radarpekanbaru.com, saya tidak pernah menerima uang dari Annas Maamun," katanya.

Bagus juga menyangkal bahwa dirinya prnah di periksa KPK,"mana ada saya di periksa KPK, gak benar itu," tambahnya.Bagus yang juga mantan wartawan ini juga akan memperkarakan radarpekanbaru.com," saya akan perkarakan media ini nanti atas kasus pencemeran nama baik jika tidak diralat isi beritanya,"pintanya dengan nada kesal.

Lagi-lagi radarpekanbaru.com mendapatkan informasi dari sumber terpercaya, membuka sedikit profil kekayaan bagus santoso, politisi yang satu ini ternyata memiliki penambahan harta kekayaan yang cukup fantastis semenjak beralih profesi dari wartawan ke anggota legislator,politisi unik yang satu ini diduga memiliki sejumlah harta kekayaan berupa tanah,kebun,sejumlah rumah mewah di Riau dan apertmen di jakarta.

Ada kisah unik ketika Annas Mamun sebelum di tangkap KPK pada pertemuan Forum Pemred 2 mei 2014 yang lalu,sang gubernur mengaku kenal dekat dengan Bagus santoso semenjak annas memulai karir politik di Bengkalis, menurut annas hubungan dirinya dengan bagus sangat dekat tak terbatas, annas mengakui banyak yang berubah dengan style dan kekayaan bagus santoso " kalau dio (bagus santoso-red) ne, datang kerumah dinas aku dibengakalis langsung masuk dapu, makan dio ambil sendiri," kata annas yang langsung di sambut anguk-angukan kepala oleh bagus sambil tersenyum yang lagi duduk satu meja dengan sejumlah pimpinan media di Riau.

"Nah begitulah dekat nyo sayo dengan dio, tau lah dio dulu tak macam sekarang ya kan,tapi sekarang dio dah berubah dah kayo,dulu kalau tak ado duit dio pagi-pagi dah datang kerumah dinas aku dibengkalis, kadang kalau ada duit aku kasih terus,"tambah annas lagi.

Kembali ketopik awal,sebagaimana diberitakan sebelumnya ,radar mengangkat masalah terkait Pengesahan APBD Riau tahun anggaran 2015 yang meninggalkan titik hitam di lembaga yang mengesahkannya.

Hingga saat ini, pengesahan APBD Riau yang dugaannya penuh dengan gratifikasi masih digulir oleh KPK.

Satu-persatu anggota dewan dipanggil sebagai saksi terkait pengakuan Annas Maamun yang mengaku bahwa pengesahan APBD Riau 2015 digesa dengan setoran ke sejumlah anggota DPRD Riau.

Annas mengaku uang pelicin untuk pengesahan APBD Riau 2015 itu umumnya diberikan ke setiap ketua komisi di DPRD Riau tahun lalu.

Salah satu nama yang dipanggil oleh KPK adalah Bagus Santoso. Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Bengkalis ini disebut juga menerima uang pelicin pengesahan APBD Riau 2015.

Hal ini diakui oleh salah seorang legislatif DPRD Riau kepada wartawan, Kamis 6/11/2014 di Pekanbaru.

"Ada beberapa orang anggota dewan yang dipanggil KPK, termasuk saya. Juga ada dua orang Politisi PAN. Mereka yang kembali terpilih,"aku anggota dewan yang tidak mau dikutip namanya oleh media.

Pada saat diperiksa, juga ada anggota dewan dari Demokrat, Golkar dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Riau.

"Saya sendiri diperiksa sebagai saksi. Saya katakan kepada KPK bahwa saya tidak tahu dan tidak pernah menerima soal uang itu,"tutupnya.(Sur/470)