Achmad Salah satu Biang Kerok nya

Selasa, 03 Desember 2013

Achmad Plt Ketua DPD PD Provinsi Riau yang juga Bupati Rokan Hulu

BANGKINANG,(radarpekanbaru.com)-Tudingan pembelotan Plt Ketua DPD PD Provinsi Riau yang juga Bupati Rokan Hulu ini terus menjadi buah bibir manakala Herman Abdullah versi hitungan cepat Indo Barometer hanya mampu mengantongi 41 persen suara di Pilgubri putaran kedua yang digelar 27 November pekan ini. Perolehan ini terpaut jauh dengan rivalnya Annas Ma'mun-Arsyajuliandi Rahman yang mengantongi 59 persen suara.

Bagi wakil ketua Dewan Pembina DPD Partai Demokrat Provinsi Riau Jefry Noer, persoalan siapa yang menang dalam pilgubri putaran kedua itu tak jadi soal. Yang dia persoalkan justru internal partai nya.

"Kalau tak membangkang, mana mungkin di wilayahnya sendiri pasangan Annas-Arsyajuliandi bisa memperoleh 77 persen suara. Ini nggak masuk akallah. Dia Bupati dan sekaligus Ketua DPC PD Rokan Hulu. Kalau dia serius menggerakkan mesin partai. Hasilnya pasti beda," kata mantan anggota DPRD Riau ini Senin (2/12/13). Jefry mengaku sudah melaporkan ulah Acmad kepada Sekjen DPP PD, Edhie Baskoro meski hanya lewat pesan singkat, sehari setelah pencoblosan.

Kalau saja Achmad sportif kata Jefry, pas surat dukungan resmi kepada pasangan Herman-Agus keluar, Achmad segera merapatkan barisan dengan mengundang semua ketua DPC PD se Riau. "Dia rapatkan barisan. Ini nggak ada. Kenapa dukungan untuk pasangan Annas-Arsyajuliandi dia bisa ngumpulkan ketua-ketua DPC hingga tiga kali dan mengancam siapa yang membelot akan dipecat," kata Jefry.

Lantaran dianggap sudah tak loyal, sebagai wakil ketua Dewan Pembina, Jefry menghimbau supaya Achmad segera meletakkan jabatannya. Baik sebagai Plt ketua DPD PD Riau maupun sebagai Ketua DPC PD Rokan Hulu.

"Achmad sudah gagal dua kali. Pertama gagal sebagai pribadi di Pilgubri dan kedua gagal mematuhi keputusan DPP PD. Kalau yang bersangkutan gentlemen. Segeralah mundur. Biar kelak tak ada perpecahan," tegasnya.

Terkait Pilgubri, meski belum ada hitungan resmi dari KPU, Jefry yang juga Bupati Kampar ini secara sportif mengakui keunggulan pasangan Annas-Arsyajuliandi. Kepada Herman, Jefry berharap legowo menerima hasil yang ada. "Ini bukan pertaruhan. Ini hanya pemilihan yang sudah pasti ada yang menang dan kalah. Kepada Pak Annas, saya berharap mau merangkul yang kalah. Ajaklah semuanya duduk semeja demi membangun Riau yang lebih maju," pintanya.

Kemenangan Annas-Arsyajuliandi kata Jefry adalah kemenangan masyarakat Riau. Dan kemenangan itu bukanlah rahmat. "Tapi amanah yang musti dijalankan hingga lima tahun ke depan. Yuk, kita bergandeng tangan, memulai hal baru demi Riau yang gemilang. Sedapat mungkin, kita hindari gugat menggugat yang justru akan memperlambat proses kehadiran Gubernur defenitif,"katanya.

Kepada masyarakat Kampar, Jefry berpesan supaya tak ada lagi kelompok-kelompok pendukung. Tapi justru segeralah membaur, bersama-sama bergandeng tangan untuk konsen membangun bersama. "Sekali lagi, ini bukan soal kalah dan menang. Tapi justru soal mencari pemimpin ideal untuk membangun Riau ke depan," ujarnya.(ram)

sumber : riauterkini