Empat Orang Mahasiswa lakukan Aksi Jahit Mulut di Depan Balai Bupati Kampar

Rabu, 29 Oktober 2014


BANGKINANG KOTA,RADARPEKANBARU.COM - Kembali aksi Aksi unjuk rasa terhadap di SP3 kannya kasus Eva Yuliana melakukan pemukulan terhadap Nurasmi,pada selasa sore tanggal 28/10-2014 di Bundaran depan Balai Bupati Kampar.jalan For M Yamin Bangkinang.

Unjuk rasa GERAK kali ini memang berbeda dari sebelumnya. Empat orang peserta aksi nekad mulutnya dijahit untuk menyampaikan aspirasi mereka. Tampak cairan pembersih luka yang sudah mengering pada bibir mereka. 

Mereka berempat di antaranya, Ansor warga Kecamatan Salo, Rahmat Yani warga Kampar Timur dan Indra warga Rumbio Jaya. Ketiganya tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR), Pekanbaru. Satu orang lagi adalah Dapson warga Tapung dan tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Suska, Pekanbaru.

Bersama puluhan peserta aksi lainnya, mereka membawa kain puti berisi tulisan merah. Tulisan itu berbunyi "Aksi Jahit Mulut GERAK. KPK : utus tuntas P4S, Jalan-jalan ke Eropa. Kapolri : pertanyakan SP3 Eva Yuliana. Jokowi-JK. : Perhatikan Negeri Serakah di Serambi Mekkah!!! Gerakan Rakyat Kampar"

Rahmat Yani, bibirnya dalam keadaan dijahit, mengatakan, aksi nekad itu dilakukan atas kekecewaan terhadap aparat penegak hukum di Riau. Ia mempertanyakan kinerja Kepala Kepolisian Daerah Riau karena telah berani menghentikan penyidikan terhadap Eva Yuliana, istri Bupati Kampar Jefry Noer, yang diduga menganiaya Nur Asmi, warga Pulau Birandang, Kecamatan Kampar Timur. 

"Kami akan sampaikan masalah ini kepada Kapolri dan menghadap ke istana untuk bertemu presiden Jokowi," seru Rahmat dengan mulut tertahan jahitan benang.

Sementara itu, Koordinator Aksi, Muhammad Rapi mengatakan, mereka akan berangkat ke Jakarta, Selasa sore itu juga. Mereka akan bertolak dari Pekanbaru dengan menumpangi bus. 

"Kami meminta masyarakat Kampar mendoakan kami sampai dengan selamat," ujar Rapi didampingi Koordinator Lapangan Aprianto. Menurutnya, aksi jahit mulut ditempuh dengan harapan agar aspirasi yang mereka sampaikan selama ini didengar dan ditindaklanjuti. 

Dikatakan Rapi, selama di perjalanan, jahitan pada bibir tidak akan dilepas. Tujuan pertama, mereka akan mendatangi Markas Besar Polri. Kemudian berlanjut ke KPK untuk mempertanyakan dugaan korupsi yang telah dilaporkan beberapa kali. 

"Terakhir kita akan menemui Presiden Jokowi dan Wakil Presiden JK (Jusuf Kalla)," pungkas Rapi. (Smi)