Afifudin
Kampar--Kritik dari Ketua FKPAI Kabupaten Kampar dianggap hanya bersifat pribadi dan tidak mewakili organisasi oleh oknum Pemuda Kampar, Afifuddin.
Afif memprovokasi agar kritik itu dilakukan tidak hanya oleh Abu Nazar dan harus ada anggota lain bicara.
Sebagaimana dikutip dari portal berita auranews.co, bahwa Afif merasa perlu mempertanyakan apakah yang katanya tersinggung itu organisasi atau pribadi Abu Nazar karena yang Berkoar-koar dimedia hanya Abu Nazar.
“Ini organisasi yang Abu Nazar hanya ketua bukan kepala seperti pada dinas atau instansi. Ketua harus membawa pengurus lain untuk mengatasnamakan organisasi bukan ketua sendiri saja,” ungkapnya.
Terlihat jelas Ambisi Afifudin untuk memperkeruh susana, mencoba menaikan tensi antara FKPAI dan Bupati Kampar.
"Afif dengan narasi ini terlihat sekali ingin memancing agar seluruh anggota FKPAI berkomentar terhadap bupati, namun setelah semua dibenturkan dia seolah-olah akan jadi pahlawan dengan menawarkan tabayun"kata Ocu Romi warga tambang menanggapi pernyataan Afif.
Sebagaimana diberitakan salah seorang yang mengaku tokoh Muda Kampar, Afifudin ikut menanggapi persoalan keributan yang mengkritik ketidakhadiran Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto dalam acara pelantikan Pengurus Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) pada beberapa waktu lalu.
Menurutnya, memang sudah sewajarnya Bupati tidak hadir dalam acara tersebut karena FKPAI merupakan suatu organisasi dibawah naungan Kementerian Agama.
“Pak bupati tidak harus hadir karena itu acara organisasi dan berada dibawah kemenag bukan dibawah pemda Kampar. Acara sudah dihadiri dan dilantik oleh Kemenag Kampar. Kecuali itu dilantik bupati lalu bupati tidak datang atau mewakilkan,” kata Afifudin kepada media, Jumat (12/11/2021).
Pria yang saat ini bertugas sebagai Tenaga Ahli Provinsi Kemendes tersebut mencontohkan seperti Pendamping Desa di Kampar yang berada dibawah naungan Kementerian Desa.
“Contohnya kami pendamping desa di Kampar yang dibawah Kemendes. Tidak pernah bupati hadir di acara kami dan kami pun tidak berkecil hati karena bos kami bukan bupati tapi Kemendes,” tegasnya.
Disisi lain, ia merasa perlu mempertanyakan apakah yang katanya tersinggung itu organisasi atau pribadi Abu Nazar karena yang Berkoar-koar dimedia hanya Abu Nazar.
“Ini organisasi yang Abu Nazar hanya ketua bukan kepala seperti pada dinas atau instansi. Ketua harus membawa pengurus lain untuk mengatasnamakan organisasi bukan ketua sendiri saja,” ungkapnya.
Afifudin menghimbau agar organisasi FKPAI Kabupaten Kampar segera bertabayyun dengan Bupati.
“Kalau memang pengurusnya yang tersinggung bukan pribadi ketua. Saya pun siap bersama-sama ikut ketemu dengan bupati untuk bertabayyun jika hal tersebut diperlukan,” pungkasnya.
Sementara, Ketua FKPAI Abu Nazar saat dihubungi Via seluler pribadinya, kemarin, mengaku apa yang ia sampaikan murni dari dirinya bukan ada yang menungganginya. “Ini murni dari saya dinda selaku Ketua FKPAI, Ini tidak ada kaitannya dengan politik ya,” katanya.
Abu mengaku sempat tersinggung dengan ketidakhadiran Bupati dalam acara pelantikan pengurus FKPAI beberapa waktu lalu.
Sikap yang diambil oleh Ketua FKPAI tersebut sebelumnya juga mendapat tanggapan dari salah seorang Tokoh Masyarakat Kabupaten Kampar, Ahmad Fikri, SAg. Ia menilai sikap yang dilakukan oleh Abu Nazar tersebut terlalu berlebihan.
Ketua FKPAI Kampar, Abu Nazar saat dimintai konfirmasi terkait pernyataan Afifudin yang menganggap bahwa mempertanyakan apakah yang katanya tersinggung itu organisasi atau pribadi Abu Nazar karena yang Berkoar-koar dimedia hanya Abu Nazar.
"Afif itu memperkeruh suasana, memprovokasi agar seluruh anggota FKPAI mengkritik Bupati, dia ini mau jadi pahlawan sekaligus provokator agar orang membenci pribadi catur, padahal kami mengkritik Bupati bukan pribadi catur"kata Abu.
Lebih lanjut Abu mengatakan bahwa tidak penting menanggapi orang yang tidak berada ditempat saat itu.
"Afif mau cari panggung padahal dia tidak berada ditempat jadi tidak penting saya menanggapi dia" tutup Abu. (*)