Pertarungan Chris John Terimbas Kasus Penyadapan Telepon

Sabtu, 30 November 2013

Juara dunia tinju versi WBA, Chris John, berlatih di kawasan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (11/4/2013). Chris John akan menghadapi petinju Jepang, Satoshi Hosono, di Jakarta, Minggu (14/4/2013). | KOMPAS

PERTH,(radarpekanbaru.com)-Memanasnya hubungan diplomatik Indonesia dan Australia akibat kasus penyadapan telepon para pejabat Indonesia ternyata berdampak pada persiapan petinju Chris John.

Chris John yang tengah mempersiapkan pertarungan menghadapi petinju Afrika Selatan pada 6 Desember mendatang harus mencari tempat baru untuk acara konferensi pers pada 3 Desember.

Konferensi pers dijadwalkan berlangsung di Gedung Konsulat Indonesia di Perth, selasa (3/12/2013). Namun, dengan adanya kasus, Pemerintah Indonesia telah memutuskan memperketat keamanan di semua kantor perwakilan negara di Australia, termasuk di gedung konsulat.

Padahal bulan ini, Chris John bersama petinju Indonesia lainnya, Daud Yordan, sempat bertemu Wakil Presiden Boediono yang datang ke gedung konsulat Indonesia itu.

Chris John sendiri yang baru menerima bintang jasa dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin bertindak sebagai duta untuk mendinginkan suhu diplomatik antara kedua negara. Ia telah diundang oleh menteri luar negeri Austarlia, Julie Bishop dan Menteri Pertahanan David Johson untuk membicarakan hubungan ini.

Dragon Fire selaku promotor pertarungan mengadakan konferensi pers di Harry's Gym, Balcatta, untuk menjelaskan perkembangan rencana pertarungan para petinju Indonesia.

Chris John yang memiliki rekor bertarung 48-0-3, 22 KO akan menghadapi petinju Afrika Selatan, Simpiwe "V12" Vetyeka (25-2, 15 KO) dalam pertarungan antarsesama juara di Metro City, Perth.

Sementara petinju lainnya, Daud "Cino" Yordan yang mendapat julukan "Indonesian Thunder" juga akan mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan IBO menghadapi petinju Afrika Selatan lainnya, Sipho "Tsunami" Taliwe (21-3, 14 KOs).

Sumber : Fightnews