Presiden Berlakukan Jam Malam Nasional Dan Larang Mobilisasi Warga

Selasa, 27 Juli 2021

TUNISIA - Kerusuhan yang terjadi di Tunisia dalam beberapa waktu terakhir membuat Presiden Kais Saied memberlakuan jam malam nasional selama sebulan.

Kantor kepresidenan pada Senin (26/7) mengumumkan, jam malam akan berlaku dari 26 Juli hingga 27 Agustus, dimulai pukul 7 malam hingga 6 pagi. "Kecuali untuk kasus medis darurat dan karyawan bekerja shift malam," tambah pengumuman tersebut, seperti dikutip Sputnik.


Selain itu, pemerintah juga melarang mobilisasi antarkota dan pertemuan lebih dari tiga orang di alun-alun atau jalan raya utama.

Pengumuman tersebut muncul sehari setelah Saied memecat Perdana Menteri Hicham Mechihi dan menangguhkan parlemen selama 30 hari sebagai tanggapan atas protes anti-pemerintah.

Presiden untuk sementara mengambil alih kekuasaan eksekutif, dan akan menunjuk perdana menteri baru.

Protes besar-besaran terjadi pada akhir pekan lalu untuk mengkritik pemerintah yang gagal menangani pandemi Covid-19. Lantaran di negara yang hanya berpenduduk 12 juta itu, infeksi Covid-19 sudah mencapai 569 ribu kasus dengan 18.600 kematian.

Pada Maret, otoritas Tunisia juga telah melarang pergerakan antarprovinsi hingga 31 Juli, dan memberlakukan jam malam di ibukota dan beberapa kota lain untuk membendung penyebaran Covid-19.(rmol)