Ukraina Tuntut Rusia ke Pengadilan HAM Eropa

Rabu, 24 Februari 2021

UKRAINA -- Ukraina menuntut Rusia ke Pengadilan HAM Eropa dengan tuduhan telah melakukan pembunuhan berencana "terhadap beberapa pihak yang dianggap musuh" Kremlin. Dalam tuntutan yang diajukan pada pekan lalu itu, diduga telah melanggar Konvensi Eropa tentang HAM. Kiev menuduh Moskow melakukan pembunuhan "yang diperintah negara" di Rusia atau negara lain di luar konflik bersenjata.

 

"Kami akhirnya melakukan ini. Kami mencoba memaparkan semua kasus yang memiliki bukti solid ada keterlibatan pemerintah Rusia," kata Wakil Menteri Kehakiman sekaligus Komisaris Pengadilan HAM Ukraina, Ivan Lishchyna, melalui Facebook.

 

Portal berita Ukraina, Europeiska Pravda, melaporkan tuntutan itu turut meliputi kasus aktivis Rusia, Alexei Navalny, yang diracun menggunakan zat saraf Novichok pada 2020 lalu. Navalny sangat vokal mengkritik pemerintahan Presiden Vladimir Putin. Rusia dituding bertanggung jawab atas kasus peracunan Navalny.

 

Ukraina juga menuduh Rusia gagal menyelidiki sejumlah pembunuhan yang direncanakan lainnya "dan sengaja menutupinya dengan gagal menemukan pelaku." Ukraina berargumen bahwa hal itu merupakan pelanggaran hak untuk hidup yang dilindungi Konvensi HAM yang turut diteken Rusia.

 

Selain kasus Navalny, Ukraina juga menyinggung insiden Malaysia Airlines MH17 yang jatuh dari langit Ukraina pada Juli 2014 lalu. Insiden itu terjadi ketika konflik aneksasi Semenanjung Crimea oleh Rusia berlangsung. Pesawat komersial itu diduga menjadi sasaran salah tembak oleh kelompok separatis Crimea yang disokong Rusia.

 

Sementara itu, Pengadilan HAM Eropa di Strasbourg tak segera bisa memberikan konfirmasi dan rincian terkait tuntutan Ukraina tersebut. Ini merupakan tuntutan kesembilan Ukraina ke Rusia di Pengadilan HAM Eropa terkait dugaan pelanggaran HAM. (cnn)