Achmad Bawa Rp 635 Juta Dana Aspirasi untuk Bantu Ponpes di Kampar

Sabtu, 12 September 2020

RADARPEKANBARU.COM - Kepedulian anggota DPR RI Riau dari Partai Demokrat Achmad kepada Kabupaten Kampar patut diacungi jempol. Meski daerah yang berjuluk Negeri Serambi Mekkah ini tidak masuk dalam daerah pemilihannya, namun mantan Bupati Rokan Hulu ini tetap memberikan perhatian kepada seluruh pondok pesantren di Kabupaten Kampar. 

Seperti diketahui, Achmad merupakan salah satu anggota DPR RI dari Dapil I Riau. Sementara Kabupaten Kampar masuk dalam Dapil Riau II. 

Sebanyak Rp 635 juta dana aspirasinya digelontorkan untuk puluhan pondok pesantren di Kabupaten Kampar. Penyerahan secara simbolis bantuan operasional untuk ponpes ini dilakukan dilaksanakan di aula kantor Bupati Kampar, Jum'at (11/9/2020) sore. / Kegiatan penyerahan ini juga disaksikan oleh Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto. 

Turut hadir pada kegiatan ini Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Riau H Mahyudin, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar Tony Hidayat, Kepala KUA se-Kabupaten Kampar dan puluhan pimpinan pondok pesantren dan ketua yayasan pengelola pondok pesantren. 

Achmad yang juga anggota Komisi VIII DPR RI itu menyerahkan secara simbolis bantuan operasional kepada Kepala Kantor Kemenag Kampar senilai Rp 635 juta. 

Kemudian penyerahan simbolis juga diberikan kepada empat pimpinan ponpes yakni kepada pimpinan ponpes Al Quran Salafi Nurul Quran Sumber Makmur sebesar Rp 25 juta, Ponpes Al Badr Bangkinang Rp 40 juta , Ponpes Anshor Assunah Tanjung Belit Rp 40 juta, Ponpes Syekh Burhanuniddin Kuntu Rp 50 juta. 

Dalam pengarahannya Acmad menyampaikan alasannya memberikan perhatian kepada Kampar. Apalagi menurutnya ia pernah bertugas di Kampar. "Melalui dana aspirasi kami, walaupun Kampar bukan Dapil kami, tapi karena cinta dan kasih sayang kami Kampar tetap dimasukkan," cakap Achmad.

Kampar kata Achmad adalah Negeri Serambi Mekkah. "Kalau di Rohul Negeri Seribu Suluk, ini Negeri Serambi Mekkah. Paling tidak Kampar adalah serambi kehidupan religi. Saya berutang kalau negeri religi ini tidak dibantu," bebernya. 

Ia juga mengatakan, pendidikan paripurna itu ada di pondok pesantren. Di pondok santri dididik sederhana tapi mereka berjihad, berkarakter sehingga kedepan untuk menghadapi tantangan anak pondok inilah yang menjadi harapan pemimpin ke depan. "Karena disamping dapat ilmu pengetahuan umum juga pengetahuan agama sebagai benteng generasi kedepan," tegas Achmad. 

Ia menambahkan, pemerintah peduli dengan perkembangan ponpes. Buktinya, sebelum bantuan operasional ini, sebanyak 66 ponpes di Kampar juga mendapatkan bantuan masing-masing Rp 15 juta sehingga proses belajar mengajar daring bisa dilaksanakan.

Lebih lanjut dikatakan, suasana pandemi Covid-19 membuat pondok pesantren mengalami kesulitan dana. Apalagi pondok yang tak punya dana abadi.

"Untuk meringankan, maka pemerintah membantu pondok tergantung jumlah santri. Semakin besar santri semakin besar bantuannya. Maka berbeda tadi itu jumlah (bantuannya) karena berdasarkan jumlah santri," terang Achmad. 

Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban operasional pondok terutama untuk membayar listrik, air atau alat pelindung diri dan alat-alat yang mendukung penerapan protokol kesehatan. 

Dalam kesempatan ini Achmad juga menceritakan sikap tegasnya terhadap Menteri Agama RI dalam pertemuan beberapa hari lalu dimana ia meminta Menag agar tidak lagi menggunakan istilah radikal kepada para penghafal Al Quran, anak-anak yang selalu beribadah dan ke masjid. Sikapnya ini juga ingin menunjukkan bahwa orang Riau itu berani bicara lantang di pusat. 

"Pondok bukanlah sumber radikal, bukan sumber teroris. Saya lantang kemarin mungkin videonya bapak ibu bisa tengok," ujarnya. 

Ia juga berharap jangan selalu yang dipojokkan umat Islam sebab umat Islam tak pernah melakukan pengkhianatan terhadap negara. "Justru PKI lah yang melakukan pengkhianatan dua kali. Cuma Islam itu minta keadilan. Kenapa orang radikal, mungkin ketidakadilan penyebabnya," katanya.

Pendekatan edukasi, kekeluargaan dan emosional perlu dilakukan Pemerintah agar tidak ada yang bersikap radikal.

Dalam kesempatan ini ia juga menyarankan Bupati Kampar menggunakan kekuasannya agar perusahaan yang bergerak di Kampar ikut memberikan kontribusi kepada pondok pesantren. "Melalui tangan bupati, perusahaan hendaknya memberi anggaran rutin ke pondok. Tak perlu banyak tapi rutin. Tandatangan saya tak laku, tapi tandatangan pak bupati laku," sarannya. 

Menanggapi bantuan yang diberikan pemerintah melalui dana aspirasi anggota DPR RI Achmad, Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto berharap bantuan ini berlanjut apalagi saat ini masih kondisi pandemi Covid-19 yang membuat anggaran pemda juga terbatas.

Pemkab Kampar kata Catur, juga memiliki komitmen membantu ponpes dan memberikan porsi kepedulian yang tinggi kepada pondok pesantren.

Dengan menjalin kemitraan dengan Bank Riau Kepri, dalam satu minggu ini ia selalu turun di ponpes dalam rangka memberikan bantuan bangunan dan sarana prasarana diantaranya di Ponpes Islamic Centre Kampa dan Darul Qur'an di Sari Galuh.

Bupati yang juga bergelar Datuk Rajo Batuah mengatakan, Ponpes adalah benteng terkahir dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang handal dan berakhlakul karimah. 

"Tahun depan Insya Allah kita akan tingkatkan dan menambah porsi anggaran sehingga dirasakan betul oleh pondok pesantren," ulas Catur.(ckc)