Perpusnas RI Telusuri Manuskrip di Riau

Kamis, 14 November 2013


PEKANBARU - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) mengumpulkan seluruh naskah atau manuskrip yang ada di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Riau untuk diajukan ke Unesco sebagai koleksi nasional. Sayangnya, cerita kepahlawanan Hang Tuah ternyata sudah diklaim dan diajukan lebih dulu Malaysia ke Unesco.

Hal itu disampaikan Kepala Direktorat Deposit Koleksi Bahan Perpustakaan Nasional RI, Tengku Syamsul Bahri, Senin (11/11/2013), di Pekanbaru. Syamsul juga mengatakan, jika Perpusnas akan mengumpulkan semua naskah atau manuskrip dari berbagai perpustakaan daerah di Indonesia.

"Kita akan lakukan sosialisasi ke daerah-daerah, terutama ke Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota seperti  yang kita laksanakan di Provinsi Riau saat ini," katanya,

Dia mencontohkan, salah satu pengumpulan naskah atau manuskrip yang sudah disahkan Unesco sebagai budaya milik Indonesia adalah manuskrip Negarakertagama. "Di Indonesia banyak naskah dari zaman sejarah yang belum terkumpulkan dan bahkan belum terdata oleh pemerintah daerah dan pusat, sehingga dikhawatirkan naskah-naskah kuno itu nantinya diklaim atau diakui oleh negara lain sebagai kebudayaan mereka, seperti Reog Ponorogo dari adat Jawa yang diklaim Malaysia " paparnya.

Sementara itu Kepala Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau, Chairul Risky mengatakan, pihaknya akan melakukan Inventarisasi terhadap naskah-naskah yang ada di Riau, seperti manuskrip tentang kepahlawanan Tuanku Tambusai dan Hang Tuah.

"Namun  untuk naskah yang menceritakan kepahlawanan Hang Tuah tersebut ternyata sudah diklaim dan diajukan Malaysia ke Unesco menjadi milik mereka," ungkapnya. (sumber : www.halloriau.com)