Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Segera Dibuka

Rabu, 06 Mei 2020

RADARPEKANBARU.COM - Pandemi Covid-19 saat ini tidak menghalangi progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JJTS). 

Hal ini diungkapkan Direktur PT Utama Hutama Karya (persero) Bintang Perbowo dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/5/2020). 

Menurutnya, pembangunan Tol menjadi salah satu yang diprioritaskan oleh pemerintah, sehingga prosesnya tidak terganggu Covid-19. Hanya saja, pihaknya bekerja dilapangan tetap mengacu aturan protokol Covid-19. 

"Pelaksanaan pembangunan Tol Sumatera sampai saat ini kita tetap terus melakukan pembangunan, karena kita salah satu kegiatan yang mendapat prioritas. Diperbolehkan tetap berlanjut yaitu di infrastruktur kita boleh meneruskan. Tentunya tetap menggunakan protokol Covid-19," katanya.

Bahkan, ia mengatakan pada tanggal 15 atau 20 Mei mendatang, pihaknya akan membuka ruas Pekanbaru-Dumai. 

"Jadi di Trans Sumatera terus berjalan, mudah-mudahan di tanggal 15 atau 20 Mei ini satu lagi bentang dari Pekanbaru-Dumai 131 km itu sudah bisa dilalui, dibuka untuk dipakai. Kalau peresmiannya kami menungggu suasana," ungkap Bintang. 

Untuk progress konstruksi ruas tersebut sudah mencapai 97% secara rata-rata. Lalu, ruas tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Indrapura-Blang Bintang sepanjang 13,5 km progress konstruksinya telah mencapai 99% secara rata-rata. Kemudian, ruas tol Medan-Binjai seksi 1 sepanjang 6 km ditargetkan selesai pada Juli 2020. 

Bintang menjelaskan, pihaknya akan terus mengembangkan pembangunan JJTS yang merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia. Oleh sebab itu, pihaknya menerbitkan surat utang global (global bond) senilai US$ 600 juta atau sekitar Rp 9 triliun (kurs Rp 15.135). 

"Strategi financing memang kita sendiri dari Hutama Karya belum pernah mempunyai surat utang di luar negeri. Jadi kami dengan tim, dibantu dengan GLM, itu semua membantu kami mencari pendanaan dari luar yang jangka panjang," urainya.

Penerbitan surat utang global ini juga mempertimbangkan kebutuhan pembangunan Tol Trans Sumatera yang masih membutuhkan dana sekitar Rp 280 triliun.

"Kita ingin lebih luas dan ikut berpartisipasi pendanaan pembangunan jalan tol ini. Karena kita masih memerlukan pendanaan untuk bangun ini kurang lebih Rp 280-an triliun. Jadi kita harap tidak saja sumber dari dalam negeri, tapi bisa juga dari luar negeri," tandasnya.(ckc)