Poin-poin Instruksi Terbaru Jokowi Soroti Keterbukaan Data Corona-Evaluasi PSBB

Selasa, 21 April 2020

RADARPEKANBARU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Jokowi memberikan sejumlah instruksi. Jokowi menyampaikan penjelasan dalam siaran yang ditayangkan Istana, Senin (20/4/2020).Jokowi meminta jajarannya menyampaikan keterbukaan informasi perihal kasus virus Corona di Indonesia. Jokowi juga meminta agar pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dievaluasi total.

 

Selain itu, Jokowi menyoroti seputar bantuan sosial. Dia meminta agar bantuan sosial tepat sasaran. Berikut poin-poin penjelasan Jokowi yang soroti keterbukaan data Corona dan evaluasi PSBB:

Tidak Ingin Dianggap Tutupi Data

Jokowi enggan pemerintah dianggap menutup-tutupi data. Jokowi pun meminta agar semua data dibuka transparan. "Mengenai komunikasi yang terbuka, sistem informasi data yang terbuka kepada semua pihak. jangan ada yang menganggap-anggap lagi kita ini menutup-tutupi," kata Jokowi. "Tidak ada sejak awal kita ingin menutup-tutupi masalah-masalah yang ada," imbuhnya. Masalah keterbukaan data juga sebelumnya pernah disampaikan Jokowi. Jokowi meminta pihaknya transparan.

 

Mengenai data kasus corona, pemerintah menyatakan tak akan pernah memasukkan data pasien meninggal yang statusnya belum terkonfirmasi. Hal tersebut disampaikan juru bicara pemerintah terkait penanganan wabah Corona, Achmad Yurianto.

 

"Sembuh 686 orang dan yang meninggal 582 orang. 582 ini adalah kasus yang meninggal konfirmasi positif COVID-19. Tentunya kami tidak memasukkan di dalam angka 686 (582, red) ini pasien yang meninggal dalam status belum terkonfirmasi," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (19/4).

 

Evaluasi Total PSBB

Jokowi ingin agar pelaksanaan PSBB dievaluasi total. Evaluasi itu nantinya akan menjadi gambaran untuk kemudian diperbaiki. "Hari ini saya ingin ada evaluasi total dari apa yang telah kita kerjakan dalam penanganan COVID ini, terutama evaluasi mengenai PSBB secara lebih detail kekurangannya apa, plus minusnya apa sehingga kita bisa perbaiki." kata Jokowi.

 

Jokowi juga ingin seluruh provinsi maupun kabupaten/kota menganggap penting uji spesimen secara masif. Uji sampel ini harus diikuti dengan langkah-langkah selanjutnya guna memutus rantai penyebaran virus Corona di Indonesia. "Saya ingin ditekankan kepada seluruh provinsi, kabupaten/kota mengenai pentingnya pengujian sampel secara masif, kemudian diikuti pelacakan yang progresif dan mengisolasi yang terpapar dengan ketat," ucap Jokowi.

"Tiga hal ini yang harusnya sering terus menerus ditekankan kepada seluruh daerah," sebut Jokowi.

 

Pastikan Pasokan Pangan Ramadhan Aman

Pasokan pangan menjadi hal yang krusial setiap kali memasuki Ramadhan. Jokowi menginstruksikan para menterinya agar memastikan produksi dan distribusi logistik tetap berjalan dengan baik. "Pastikan bahwa distribusi logistik, kelancaran produksi itu betul-betul tidak ada hambatan di lapangan," tutur Jokowi.

 

Jokowi juga meminta agar stok pangan di seluruh Indonesia dipastikan aman. Dia ingin agar ada kepastian mengenai stok pangan untuk Ramadhan. "Pastikan agar kita memasuki bulan Ramadhan ini betul-betul memiliki sebuah kepastian mengenai stok pangan," tegasnya.

 

Bantuan Sosial Tepat Sasaran

Jokowi berharap agar penyaluran bansos bisa benar-benar tepat sasaran. Mereka yang menerima adalah masyarakat miskin yang berhak mendapatkan bantuan. "Saya ingin bansos kepada yang kurang mampu betul-betul tepat sasaran," kata Jokowi. Oleh karena itu, Jokowi meminta adanya pengawasan dalam distribusi bansos. Dia ingin agar ada yang melakukan pengecekan di lapangan dan memastikan hingga ke penerimanya.

 

"Ada kontrol pengawasan, ada cek ke lapangan, sehingga barang-barang sudah diterima oleh penerima dengan baik dan bisa benar-benar tepat sasaran," tegasnya. Pemerintah pusat telah mendistribusikan paket sembako kepada 1,2 juta keluarga di DKI Jakarta dan akan mendistribusikan kepada 600 ribu keluarga di Bodetabek.

Pemerintah melibatkan PT Pos Indonesia (Persero) untuk mendistribusikan paket sembako tersebut. Distribusi akan dilakukan sampai tiga bulan ke depan. (dtk)