Astaghfirullah! Tiga imam masjid di Duri digerebek warga saat sedang berjudi

Selasa, 19 Agustus 2014

Ilustrasi

DURI, RADARPEKANBARU.COM - Astaghfirullah, Kejadian memalukan yang mencoreng wajah umat muslim terjadi di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Bengkalis. Sembilan pemuda, tiga di antaranya diduga imam masjid berbeda, digrebek warga Jalan Aster III, RT 04, RW 07 saat main gaple (domino kertas) di rumah gharim Masjid Baitul Amal, Sabtu (16/8/14) sekitar pukul 02.00 WIB dinihari.

Ironisnya, di rumah yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal imam ini juga didapati satu kantong asoi berisi kepingan VCD porno. Bahkan sejumlah uang yang diduga uang untuk berjudi gaple sempat diamankan warga yang kemudian menyerahkan para pelaku ke pihak berwajib.

Informasi yang diperoleh dari Firdaus Nazir, warga setempat menyebut bahwa aktivitas PH, imam Masjid Baitul Amal tersebut, sudah lama dipantau warga, karena sering terlihat keramaian di rumahnya. Bahkan saat Bulan Ramadhan lalu, warga juga sempat menemukan beberapa orang sedang main kartu di rumah imam itu.

"Saya melihat sendiri kegiatan mereka di dalam rumah gharim itu. Waktu itu saya sedang iktikaf, tiba-tiba beberapa sepeda motor datang ke rumah gharim menjumpai imam PH. Sangat memalukan. Saya tak menyangka seorang imam berbuat sedemikian. Saya sudah sampaikan ke pengurus masjid hal itu. Karena pengurus yang berhak menegur mereka," ujar Firdaus Nazir.

Kendati tidak ikut serta saat penggerebekan, namun Firdaus cukup tahu kronologis penangkapan 9 orang pemuda berikut imam masjid itu oleh warga. Bahkan ia menyarankan agar para pelaku di proses hukum apabila ada tindak pidana yang dilakukan.

Setelah digrebek warga, mereka dijemput polisi menggunakanmobil truk. Sepeda motor pelaku juga dibawa. " Celakanya kok ada pula di rumah itu sekantong asoi VCD porno. Masa seorang imam punya film porno. Inikan tidak beres. Dimana akhlaknya. Bagaimana mungkin orang bermoral bejat bisa jadi seorang imam masjid. Masya Allah’’ tuturnya.

Tentang kelakukan imam PH sebelum kejadian penggrebekan, Firdaus sudah sejak lama keberatan karena tidak mencerminkan seorang imam masjid yang biasanya tepat waktu azan dan sholat berjamaah. " Kadang subuh dia tidak ada, begitu juga zuhur. Nanti pas sholat Ashar dia jadi imam sampai magrib dan Isya. Pernah pula anak-anak yang belajar mengaji sama dia dimarah-marahi. Jamaah sudah tahu hal itu. Kemudian teman-temannya datang di malam hari itu sudah sering dan menjadi tanda tanya bagi warga, apa yang mereka kerjakan ramai-ramai di situ. Dia baru setahun jadi imam di sini," ungkapnya.

Dalam perkara ini, Firdaus tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Mungkin ini takdir Allah SWT yang mengungkap kebobrokan perilaku oknum-oknum atas nama agama tapi perangi dan tingkah lakunya sama sekali tidak mencerminkan seorang pemimpin. “ Tadi dini hari dia (imam PH) sudah diserahkan ke pihak berwajib oleh warga. Tiba-tiba sore ini sudah balik lagi ( ke rumah gharim). Saya lihat dia berkemas-kemas barang," ujarnya heran tak habis pikir apa lagi yang sedang berlaku.

Kapolsek Mandau, Kompol Jose DC Fernandes yang dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim Iptu Costa Siahaan terkait diamankannya 9 orang yang sebelumnya digrebek warga karena diduga bermain judi gaple di rumah gharim Masjid Baitul Amal, mengaku tidak mengetahui peristiwa tersebut." Saya belum dapat laporan soal kejadian yang itu," ujarnya singkat.(rp/rt)